Taman Budaya Yogyakarta
Taman Budaya Yogyakarta | |
---|---|
Informasi | |
Berdiri | 11 Maret 1977 |
Pengelola | Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta |
Fasilitas | Concert Hall Taman Budaya dan Societet Militair, perpustakaan, mushola, toilet, kafe, dan tempat parkir |
Alamat | Jalan Sriwedani No. 1 Kelurahan Ngupasan, Kemantrén Gandanaman Kota Yogyakarta 55122 |
Telpon | - |
- | |
Website | tby |
Taman Budaya Yogyakarta (TBY) (bahasa Jawa: ꦠꦩꦤ꧀ꦧꦸꦝꦪꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ, translit. Taman Budhaya Ngayogyakarta) adalah sarana wisata yang terletak di Jalan Sriwedani no. 1, Kelurahan Ngupasan, Kemantrén Gondonaman, Kota Yogyakarta.[1] TBY memiliki kompleks gedung yang berfungsi sebagai tempat pameran, pertunjukan, dan berbagai kegiatan seni lainnya.[2] TBY merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.[3] Fungsi dari TBY adalah sebagai pusat budaya termasuk di dalamnya pengembangan dan pengolahan pusat dokumentasi, etalase, dan informasi seni budaya dan pariwisata.[3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]TBY pertama kali dibangun pada 11 Maret 1977 dengan nama Purna Budaya yang berlokasi di sekitar kawasan Universitas Gadjah Mada.[2][4] Purna Budaya diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuwono IX.[4] Selain TBY, bedasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1978, didirikan pula pusat-pusat kebudayaan di beberapa provinsi di Indonesia dengan nama Taman Budaya.[3] Purna Budaya memiliki dua bangunan, yaitu Pundi Wurya dan Langembara.[5] Pundi Wurya memiliki fasilitas seperti panggung kesenian, studio tari, perpustakaan, ruang diskusi, dan administrasi.[5] Sedangkan Langembara menjadi ruang pameran, ruang workshop, kantin, dan juga beberapa guest house.[5] Pada tahun 1995 pihak UGM mengirim surat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang isinya meminta agar Purna Budaya dijadikan sarana kegiatan kemahasiswaan.[2] Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999, dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang otonomi daerah, TBY beserta Taman Budaya lainnya di seluruh Indonesia organisasi dan tata kerjanya diserahkan pada Pemerintah Daerah.[3] Pada tahun 2002 TBY dibangun kembali di sekitar kawasan Benteng Vredeburg, lokasi TBY saat ini.[4]
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]TBY memiliki dua bangunan utama yaitu Concert Hall Taman Budaya dan Societet Militair.[4] Gedung Concert Hall berfungsi sebagai tempat diskusi sastra, penyelenggaraan pameran, dan pelatihan.[4] Gedung Societet Militair berfungsi sebagai pentas teater, tari, musik, dan berbagai pertunjukan seni lainnya.[4] Gedung Societet Militair memiliki ruang pertunjukan dengan kapasitas 500 penonton, panggung pertunjukan, peralatan tata cahaya, dan sarana publikasi untuk luar ruang.[6] Terdapat pula fasilitas pelengkap lain seperti perpustakaan, mushola, toilet, kafe, dan tempat parkir.[6]
Kegiatan
[sunting | sunting sumber]Kegiatan yang ada di TBY banyak berkaitan dengan aktivitas seni, seperti pameran seni rupa, pementasan teater, diskusi sastra, pembacaan puisi, dan festival kesenian.[6] Kegiatan yang secara rutin diadakan seperti Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) yang diadakan antara bulan Juli – Agustus, yang berisi acara seni pertunjukan, seni rupa, dan workshop seni.[6] Selain itu juga ada Biennale Jogja tiap dua tahun sekali, dan Festival Gamelan Internasional.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Taman Budaya Yogyakarta". Yogyakarta: Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta.
- ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamakota
- ^ a b c d "Latar Belakang Sejarah". Taman Budaya Yogyakarta. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
- ^ a b c d e f "Taman Budaya yogyakarta: Laboratorium Seni di Yogyakarta". Indonesia Kaya. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
- ^ a b c "Taman Budaya Yogyakarta". Gudeg.net. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
- ^ a b c d "Taman Budaya Yogyakarta". Jogjatrip.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal 12 Mei 2014.