Tuna mata besar
Tuna mata besar | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Tribus: | |
Genus: | |
Subgenus: | |
Spesies: | |
Sinonim[3] | |
|
Tuna mata besar (Thunnus obesus) adalah spesies ikan dari golongan tuna sejati dari genus Thunnus, dan termasuk familia Skombride. Ikan ini adalah ikan konsumsi tangkapan penting dalam industri perikanan ataupun sebagai target penangkapan ikan rekreasi. Ikan ini dikenal dalam berbagai nama di Indonesia, yaitu tuna mata lebar, tuna mata belo, bakurasi, sisiak bonta, bet, jabrig, bungkulis, atau kadang disebut tuna saja.[4] Dalam bahasa Hawaii ikan ini dikenal sebagai salah satu spesies ʻahi; yang lain adalah tuna sirip kuning.[5]
Tuna mata besar ditemukan hampir di semua perairan terbuka samudra tropis dan iklim sedang, tetapi tidak ditemukan di Laut Tengah. Di perairan Indonesia, daerah penyebaran tuna mata besar terutama di Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, Samudra Hindia, perairan di utara Papua (Samudra Pasifik).[4]
Deskripsi anatomi
[sunting | sunting sumber]Badan memanjang dan kekar, seperti torpedo. Ukuran dapat mencapai panjang 236 cm (FL, fork length), tetapi umumnya antara 60–180 cm.[4] Sisik-sisiknya halus, amat kecil. Sisik-sisik yang agak besar dan tebal tumbuh pada korselet, tetapi tidak begitu nyata.[6]
Sisir saring pada busur insang yang pertama 23-31 buah. Sirip punggung dua buah, dipisahkan oleh suatu celah sempit; sirip punggung yang pertama tersusun oleh 12-16 jari-jari keras (duri); yang kedua diikuti oleh 8-10 sirip-sirip kecil (finlet). Sirip dada cukup panjang; lk. 22-31% FL pada spesimen berukuran besar (> 110 cm FL), tetapi dapat lebih panjang (seperti pada Thunnus alalunga) pada spesimen yang kecil. Sirip perut sepasang dengan dua buah cuping di antara keduanya. Sirip dubur diikuti oleh 7-10 buah finlet. Sirip ekor bercabang kuat; dengan 'tangkai' (peduncle) yang ramping, dilengkapi dengan lunas samping yang kuat yang diapit dua lunas kecil pada ujung belakangnya.[6][7]
Hati (liver) menyerabut; lobus yang tengah lebih panjang daripada kedua lobus di sampingnya. Memiliki gelembung udara.[7]
Punggung berwarna biru gelap metalik, sisi tubuh dan perut keputihan; semacam pita pelangi kebiru-biruan tampak membujur sepanjang sisi badan pada spesimen yang masih hidup. Sirip punggung pertama berwarna kuning padam (abu-abu kekuningan). Sirip punggung kedua dan sirip dubur kekuningan. Sirip-sirip kecil berwarna kuning terang dengan pinggiran kehitaman.[6]
Ekologi
[sunting | sunting sumber]Tuna mata besar termasuk golongan ikan buas (karnivora, predator), yang memangsa pelbagai jenis ikan, cumi-cumi dan sebangsanya, serta krustasea. Ikan ini tergolong ikan pelagis, hidup di perairan lepas pantai, mulai dari lapisan permukaan sampai kedalaman 250 m. Suhu yang dapat ditoleransi antara 13-29 °C, tetapi umumnya tuna ini menyukai suhu sekitar 17-22 °C.[7]
Ikan-ikan muda (yuwana, dan dewasa berukuran kecil) biasa bergerombol dekat permukaan, berenang bersama sesama jenisnya, atau bercampur dengan madidihang dan atau cakalang. Ikan dewasa memijah setidaknya dua kali setahun; di perairan Pasifik timur di antara garis lintang 10°U dan 10° S, ikan ini tercatat memijah di sepanjang tahun, dengan puncaknya sekitar bulan April-September di belahan bumi utara dan bulan Januari-Maret di belahan bumi selatan. Ikan betina mengeluarkan antara 2,9 juta-6,3 juta butir telur sekali memijah.[7]
Pemangsa utama tuna mata besar adalah setuhuk dan paus bergigi.[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Collette B and 30 others (2011). "Thunnus obesus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2011.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 13 January 2012.
- ^ Lowe, R.T. 1839. "A supplement to a synopsis of the fish of Madeira". Proceedings of the Zoological Society of London. Vol. VII: 78. London :Academic Press, [etc.], 1833-1965.
- ^ "Thunnus obesus". Integrated Taxonomic Information System. Diakses tanggal 9 December 2012.
- ^ a b c "Tuna mata besar". Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-21. Diakses tanggal 5 Februari 2014.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-31. Diakses tanggal 2014-02-05.
- ^ a b c Carpenter, Kent E. & Volker H. Niem. 2001. FAO Species Identification Guide: The Living Marine Resources of The Western Pacific. Vol. 6[pranala nonaktif permanen]: 3755. Food and Agriculture Organization, Rome. ISBN 92-5-104587-9
- ^ a b c d e Collette, B.B. and C.E. Nauen. 1983. FAO Species Catalogue. Vol. 2. Scombrids of the world. An annotated and illustrated catalogue of tunas, mackerels, bonitos and related species known to date. FAO Fish. Synop. , (125) Vol. 2: 10-24 (key), 88-90 (T. obesus).
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Thunnus obesus". FishBase. Ed. Ranier Froese and Daniel Pauly. January 2006 version. N.p.: FishBase, 2006.
- Tony Ayling & Geoffrey Cox, Collins Guide to the Sea Fishes of New Zealand, (William Collins Publishers Ltd, Auckland, New Zealand 1982) ISBN 0-00-216987-8
- Clover, Charles. 2004. The End of the Line: How overfishing is changing the world and what we eat. Ebury Press, London. ISBN 0-09-189780-7
- Richard W. Brill1, Keith A. Bigelow, Michael K. Musyl, Kerstin A. Fritsches, Eric J. Warrant, 'Bigeye Tuna (Thunnus Obesus) Behavior And Physiology And Their Relevance To Stock Assessments And Fishery Biology'. ICCAT, 2005. http://www.soest.hawaii.edu/pfrp/reprints/iccat_bigeye.pdf
- ScienceDaily (Dec. 3, 2007), 'Turning A Blind Eye To Bigeye Tuna'. http://www.sciencedaily.com/releases/2007/11/071126144222.htm
- National Marine Fisheries Service, 'Atlantic Bigeye Tuna'. http://www.nmfs.noaa.gov/habitat/habitatprotection/profile/hms/atlantic_bigeye_tunahome.htm
- Atlantic bigeye tuna NOAA FishWatch. Retrieved 5 November 2012.
- Pacific bigeye tuna NOAA FishWatch. Retrieved 5 November 2012.