Bandar Udara Maulana Prins Mandapar
Bandar Udara Maulana Prins Mandapar Maulana Prins Mandapar Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Pengelola | UPT Ditjen Hubud Kementerian Perhubungan | ||||||||||
Melayani | Kabupaten Banggai Laut | ||||||||||
Lokasi | Sulawesi Tengah, Indonesia | ||||||||||
Zona waktu | WITA (UTC+08:00) | ||||||||||
Ketinggian dpl | 60 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 01°33′14.94″S 123°32′38.99″E / 1.5541500°S 123.5441639°E[1] | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Bandar Udara Maulana Prins Mandapar adalah sebuah bandar udara yang terletak di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Bandar Udara Maulana Prins Mandapar mulai dibangun sejak tahun 2019[2], dikerjakan oleh salah satu kontraktor BUMN Wijaya Karya[3] dengan biaya pembangunan mencapai kurang lebih 276 miliar rupiah[4].
Bandara ini selesai konstruksi pada tahun 2024 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 26 Maret 2024 bersamaan dengan bandara lainnya yaitu Bandara Panua di Pohuwato, Bandara Bolaang Mongondow di Lolak, Bolaang Mongondow, Bandara Taman Bung Karno di Siau, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro[5].
Penamaan
[sunting | sunting sumber]Bandara di Kabupaten Banggai Laut ini mengambil nama Maulana Prins Mandapar atau Mambu Doi Godo, Raja Kerajaan Banggai yang memerintah pada tahun 1571 hingga 1601[6].
Perubahan nama Bandara Banggai Laut menjadi Bandara Maulana Prins Mandapar ini disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI nomor 43 tahun 2024 tentang penetapan nama Bandara Maulana Prins Mandapar di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah[7].
Lokasi
[sunting | sunting sumber]Lokasi bandara berada di Desa Kendek, Kecamatan Banggai Utara, Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah.
Spesifikasi
[sunting | sunting sumber]Bandar Udara Maulana Prins Mandapar memiliki landas pacu berukuran 1200 m x 30 m dilengkapi dengan taxiway dan apron. Bangunan gedung terminal penumpang memiliki luas kurang lebih 1400 m2 dan direncanakan mampu didarati pesawat jenis ATR. Bandara ini dirancang dapat menampung 39000 penumpang per tahun[8].
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Bandar Udara:MAULANA PRINS MANDAPAR". hubud.dephub.go.id.
- ^ Harianto, Muhammad (25 Maret 2024). "Kemenhub Bandara Banggai Laut Sulteng siap diresmikan Jokowi". antaranews.com.
- ^ "Banggai Laut Airport". wika.co.id.
- ^ -, Humas (26 Maret 2024). "Peresmian rehabilitasi dan rekonstruksi Bandar Udara SIS Al Jufri dan beberapa bandara lainnya di kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah 26 Maret 2024". setkab.go.id.
- ^ dan Informasi Publik, Biro Komunikasi (26 Maret 2024). "Presiden RI Joko Widodo resmikan 4 bandara di Sulawesi". dephub.go.id.
- ^ "Sejarah singkat Kabupaten Banggai Laut Wakil Ketua DPRD Banggai Laut Patwan Kuba". facebook.com.
- ^ Sudrajad, Jajad (24 Juli 2024). "Fiks nama Bandara Banggai Laut Maulana Prins Mandapar". banggairaya.id.
- ^ dan Informasi Publik, Biro Komunikasi (26 Maret 2024). "Presiden RI Joko Widodo resmikan 4 bandara di Sulawesi". dephub.go.id.