Lompat ke isi

Batalyon Infanteri 330

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Batalyon Infanteri 330/
Tri Dharma
Lambang Yonif 330/Tri Dharma
Dibentuk25 April 1952
NegaraIndonesia
CabangInfanteri
Tipe unitLinud
PeranPasukan Pemukul Reaksi Cepat Lintas Udara
Bagian dariBrigif 17/Sakti Budi Bhakti
MarkasNagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
JulukanYonif 330/TD
MotoSetya-Luhur-Jujur
Baret HIJAU TUA 
MaskotKujang Siliwangi
Ulang tahun25 April

Batalyon Infanteri 330/Tri Dharma, yang berlokasi di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat merupakan salah satu dari tiga batalyon Para Raider yang berada di bawah naungan Brigade Infanteri 17/Sakti Budi Bhakti, Divisi Infanteri 1/Kostrad. Dua batalyon lainnya, yaitu Yonif 328/Dirgahayu yang berlokasi di Cilodong, Depok, dan Yonif 305/Tengkorak yang berlokasi di Karawang. Yonif Para Raider ini Berdiri pada tanggal 25 April 1952, dengan kekuatannya meliputi 4 kompi, yaitu Kompi Senapan A, Senapan B, Senapan C, dan Kompi Bantuan. Masing-masing kompi beranggotakan rata-rata 146 prajurit.

Markas Komando (Mako) Yonif 330/Tri Dharma berada di Jl. Raya Rancaekek - Garut, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Sejarah Singkat

[sunting | sunting sumber]

Sejarah lahirnya Yonif Linud 330/Tri Dharma, diawali dengan kedatangan Batalyon 718/Tengkorak Putih ke Jawa Barat, 3 April 1952. Batalyon 718/Tengkorak Putih merupakan gabungan eks KNIL Infanteri 25/Tengkorak Putih di Jawa Tengah dan Eks KNIL Infanteri I dan VIII di Jawa Barat. Selanjutnya, Batalyon 718/Tengkorak Putih direorganisasi ke satuan-satuan Teritorium III yang kemudian ditetapkan menjadi Batalyon 330 pada 25 April 1952. Selanjutnya tanggal 3 Juni 1987, ditetapkan menjadi Yonif Linud 330/Tri Dharma, dan sekarang Pada Tanggal 25 Agustus 2015 berubah menjadi Yonif Para Raider 330/Tri Dharma.

Markas Komando Yonif Linud 330/Tri Dharma Pada tahun 1952-1953 berkedudukan di Majalengka, dan selanjutnya Pada tahun 1953-1954 berkedudukan di Cipunagara, Subang. tahun 1954-1984 berkedudukan di Dayeuhkolot, Bandung dan Pada tahun 1984 s.d sekarang berkedudukan di Cicalengka, Bandung.

Lintasan Sejarah

[sunting | sunting sumber]
  • 1945 :

Pada saat Pemerintah Indonesia dan Belanda sedang mengadakan Rapat di Konferensi Meja Bundar (KMB) di Netherlands untuk menyelesaikan persoalan sengketa bersenjata dan politik antar Indonesia dan Belanda, maka pada akhir tahun 1949 sebuah kesatuan KNIL INFANTERI 25/Tengkorak Putih yang berkedudukan di Jawa Tengah, diberangkatkan ke Jawa Barat untuk digabungkan dengan kesatuan KNIL itu tergabung menjadi 1 Batalyon, maka pimpinan Yon diserahkan kepada Letkol R.M.S. Suryo Subandrio dengan nama Batalyon Tengkorak Putih dengan Motto: SETYA–LUHUR–JUJUR.

  • 12 Juni 1950 :

Setelah tercapai persetujuan KMB, Batalyon ini dimasukkan ke dalam APRIS pada tanggal 12 Juni 1950 untuk kemudian diberangkatkan ke Kudus dan dimasukkan organik ke dalam SLAGORDE DIPONEGORO dengan nama BATALYON 73/III DIPONEGORO.

  • 24 September 1950 :

Ketika terjadi pemberontakan Andi Aziz , Batalyon 73/III Diponegoro dibawah pimpinan Letkol Subandrio pada tanggal 24 September 1950 diberangkatkan ke Sulawesi Selatan untuk membantu menumpas pemberontakan tersebut. Setelah situasi aman, maka Yon ditugaskan untuk menumpas pemberontakan RMS di Ambon.

Penugasan Yon 73/III di Sulawesi Selatan dan Ambon itu harus ditebus dengan korban jiwa yang tidak sedikit. Ketika Yon berada di HITU, tibalah eselon susulan yang terdiri dari personil Staf dengan membawa perubahan nama bagi Yon 73/III Diponegoro menjadi Yon 718/Tengkorak Putih dan organik masuk ke dalam Slagorde T & T VII selama kurang lebih 7 bulan, kemudian ditarik kembali ke Halong dan Lateri untuk menunggu pemberangkatan kembali ke Makasar.

Setibanya di Makasar diadakan reorganisasi dan Yon 718 mendapat tambahan anggota dari Kompi 53 dan Kompi 54 yang berasal dari Pasuruan Jawa Timur.

Karena sebagian dari tenaga Batalyon sudah mendekati masa pensiun, maka Batalyon disusun dalam dua eselon, eselon yang anggotanya dipersiapkan untuk pensiun disebut Eselon Putih sedangkan eselon lainnya dinamakan Eselon Merah.

Eselon Merah dibawah pimpinan Wadan Yon 718, Lettu Soeharto, kemudian ditugaskan untuk menumpas gerombolan CTN (Corps Cadangan Nasional) dibawah pimpinan Kahar Muzakkar. Pos Komando berkedudukan di Majene–Mandar.

  • 1951 :

Selama berkedudukan di daerah tersebut, pada bulan Oktober 1951 terjadi pertempuran dengan gerombolan Kahar Muzakkar yang menyerang kantor Polisi Majene dan asrama berhasil mereka kuasai. Peleton II Kompi II/718 diperintahkan untuk merebut kembali Pos Polisi itu. Serangan dipimpin oleh Baton Sersan Saman dan diikuti oleh Wadanyon Lettu Soeharto. Peleton berhasil merebut kembali Pos Polisi itu dengan hasil:

  • 6 pucuk Bren MK-2 dan MK-3 dirampas.
  • 36 Pucuk senjata campuran disita.
  • 21 oranggerombolan ditawan 4 orang gerombolan tertembak mati.

Pihak musuh kemudian mengundurkan diri ke daerah Pembusuang. Sementara itu Kompi II dibawah pimpinan Lettu PH. Ansiga diperintahkan untuk melakukan pengejaran terhadap gerombolan sehingga terjadi pertempuran, dengan tergopoh-gopoh Pratu A.Sukanta menembakan tabung pelontarnya.Akan tetapi karena dilakukan tergesa-gesa ia menggunakan peluru tajam sebagai pengantar sehingga peluru Launcher meletus diujung laras sendiri yang mengakibatkan Pratu A. Sukanta menderita luka berat, sedangkan Letda Ratulangi yang berada didekatnya menderita luka ringan.

Musuh akhirnya melarikan diri dan kompi II kembali ke Majene.Dari pertempuran itu dapatlah diketahui adanya pemusatan gerombolan Kahar Muzakkar di daerah kampung Alu. Untuk menghancurkan gerombolan yang ada di Kampung Alu diperintahkan Kompi I. Pada subuh hari pasukan tiba disekitar tempat tujuan, setelah menyeberangi sungai tibalah pasukan dibelakang Kampung Alu,serangan dilakukan tepat jam 06.00 pertempuran berlangsung dengan sengit dan gerombolan melarikan diri kehutan.

Dalam pertempuran itu kita berhasil merampas senjata gerombolan sebanyak 25 pucuk senjata campuran, 15 orang berhasil ditawan sedangkan 4 orang gerombolan tertmbak mati. Karena pertempuran terjadi didalam kampung maka korban dikalangan rakyat tidak dapat dihindarkan. Sebulan kemudian tidak sedikit anggota gerombolan yang menyerah dan melaporkan diri ke Posko, karena patroli-patroli pasukan kita dilakukan dengan intensif sekali.

Yon 103/Kuda Putih kemudian menggantikan tugas 718/Tengkorak Putih yang ditarik kembali ke Makasar.

Dislokasi Markas Batalyon

[sunting | sunting sumber]

Dislokasi Markas Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma dari awal pembentukan :

Operasi Bharata Yudha

[sunting | sunting sumber]

Operasi Bharata Yudha atau/Penumpasan Gerombolan Karto Suwiryo dari tahun 1964 s.d 1965. Pada tanggal 5 Februari 1965 pukul 06.30 WITA Gembong Gerombolan DI/TII ”Kahar Muzakar” tertembak mati oleh senjata Thomson Koptu Ili Sadeli dalam penyergapan yang dilakukan oleh Peleton I Kompi B di bawah pimpinan Peltu Umar Sumarna dipinggir Sungai Lasolo. Wimpel Tanda Peristiwa Penumpasan Gerombolan DI/TII “Kahar Muzakar” yang tertembak mati oleh anggota Yonif Linud 330/Tri Dharma

Latihan Para Raider

[sunting | sunting sumber]

Pada Tanggal 25 Agustus 2015, Prajurit Yonif Linud 330/Tri Dharma Kostrad secara resmi dilantik dalam Upacara Penutupan Latihan Para Raider yang dilaksanakan di pantai Desa Cijeruh, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut Jawa Barat yang dipimpin oleh Pangdivif-1 Kostrad Mayjen TNI Lodewyk Pusung, dalam penutupan latihan Para Raider turut hadir Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. Latihan Para Raider ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas prajurit tempur, Sehingga prajurit mampu menghadapi perkembangan lingkungan dan potensi ancaman dalam bentuk apapun.[1]

Prestasi Tempur

[sunting | sunting sumber]
  1. Operasi militer PRRI/Sumut tahun 1958-1959,
  2. Penumpasan Permesta/Sulut tahun 1959-1960,
  3. Kontingen Garuda II di Kongo, Afrika 1960-1961,
  4. Penumpasan Gerakan 30 September PKI tahun 1965, dan
  5. Menembak mati Kahar Muzakar, dengan senjata Thomson milik Koptu Ili Sadeli, dalam penyergapan yang dilakukan Peleton I Kompi B di bawah pimpinan Peltu Umar Sumarna, di pinggir Sungai Lasolo, 5 Februari 1965 pukul 6.30 WIB.
  6. Operasi MANTAP III TIMOR-TIMUR dari tahun 1994 s.d 1995, pada tanggal 7 Juli 1995 pukul 10.00 WITA berhasil menembak mati Komandan Unidade Sektor Laga ”RODAX TT” di daerah Laga Komplek Timor-Timur oleh Timsus Denkul Yonif Para Raider 330 Dpp. Lettu Inf Tandyo Budi R. NRP 1910033420269.
  7. Operasi KHUSUS PEMBEBASAN SANDERA IRJA tahun 1996 dan pada tanggal 15 Mei 1996 pukul 15.30 WITA berhasil membebaskan 12 orang ”SANDERA TIM LORENZ” di daerah Mapenduma Komplek Irian Jaya oleh Tim Pandawa 1/330 Dpp. Kapten Inf Agus Rohman NRP 31571.
  8. Satgas Pam Wilayah perbatasan RI Malaysia Tahun 2000.
  9. Operasi Bhakti TNI/Civic Mission di daerah IRIAN JAYA dari tahun 2000 s.d 2001.
  10. Operasi pemulihan keamanan di Aceh (NAD) tahun 2001-2002, yang dipimpin langsung oleh Letkol Inf. Andjar Wiratma selaku Komandan Batalyon Infanteri Linud 330/Kujang pada saat itu. Dan pada saat Operasi tersebut, Panglima GAM, Tengku Abdulah Safe'i, tertembak mati dalam penyergapan yang dilakukan Tim II/C berkekuatan 20 orang dipimpin Serka I. Ketut Muliastra di daerah Cubo, Aceh, 22 Januari 2002 pukul 9.00 WIB.
  11. Operasi pemulihan keamanan di Aceh (NAD) tahun 2004-2005.
  12. Operasi Pamtas RI-PNG di Wilayah Papua TA. 2010 Satgas Yonif Linud 330/17/1 Kostrad Dpp. Letkol Inf Novi Rubadi Sugito NRP 1920033661170, Danyonif Para Raider 330/17/1 Kostrad dkk 649 orang dari tahun 2010 s.d 2011.
  13. Operasi Pamtas RI-PNG di wilayah Papua sektor selatan TA. 2015 Satgas Yonif Para Raider 330 Dpp. Letkol Inf Kamil Bahren Pasha, S.Sos, M.A. NRP 11000031911177, Danyonif Para Raider 330/17/1 Kostrad dkk 362 orang dari tahun 2015 s.d 2016.
  14. Satgas Batalyon Komposit TNI KONGA XXXV-D/UNAMID Darfur TA 2018 Dpp. Letkol Inf Irdhan, S.E., M.M. NRP 11010046101179, Danyonif Para Raider 330/17/1 Kostrad dkk 329 orang dari tahun 2018-2019.
  15. Satgas Pamtas Penyangga Papua wilayah Kenyam Dpp. Mayor Inf Morison Chandra Karundeng, S.Sos. NRP 11030024630181, Danyonif Para Raider 330/17/1 Kostrad dkk 450 orang dari Tahun 2019-2021.


  1. ^ "Salinan arsip". Archived from the original on 2014-08-04. Diakses tanggal 2021-02-03. 
  2. ^ https://youtu.be/2da_nrBPk1Y?si=2JB-wLgErvgopAPH