Bidadari-Bidadari Surga (seri televisi)
Bidadari-Bidadari Surga | |
---|---|
Genre | |
Pembuat | Starvision |
Berdasarkan | Bidadari-Bidadari Surga oleh Tere Liye |
Sutradara | Sony Gaokasak |
Pemeran | |
Penggubah lagu tema |
|
Lagu pembuka | "Opera Tuhan" oleh Cakra Khan |
Lagu penutup | |
Penata musik |
|
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 71 (daftar episode) |
Produksi | |
Produser | Chand Parwez Servia |
Pengaturan kamera | Arief Budiman |
Durasi | 60—80 menit |
Rumah produksi | Starvision |
Distributor | Surya Citra Media |
Rilis asli | |
Jaringan | SCTV |
Rilis | 7 Oktober 29 Desember 2013 | –
Acara terkait | |
Bidadari-Bidadari Surga |
Bidadari-Bidadari Surga adalah serial televisi Indonesia produksi Starvision yang ditayangkan perdana 7 Oktober 2013 pukul 20.30 WIB di SCTV berdasarkan novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye. Serial ini disutradarai oleh Sony Gaokasak dan dibintangi oleh Tika Bravani, Meriam Bellina, dan Cok Simbara.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Bidadari-Bidadari Surga berkisah tentang perempuan yang kelak akan jadi bidadari-bidadari surga. Perempuan yang tidak mendapat jodoh di dunia, tetapi menjalani hidup dengan kebaikan hati, seperti Laisa (Tika Bravani) yang menjalani hidup untuk membesarkan adik-adiknya, hingga kehidupan pribadinya terbengkalai.
Di sebuah lembah yang damai, hiduplah Mamak Lainuri (Meriam Bellina) beserta putra-putrinya. Si sulung adalah Laisa, berkulit gelap serta berambut keriting. Empat adik Laisa yang memiliki wajah cantik dan rupawan adalah Dalimunte (Kevin Julio), Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta.
Setiap hari Mamak Lainuri dan Laisa harus bekerja keras di ladang lantaran kehidupoan mereka yang sangat pas-pasan. Kehidupan tanpa sosok laki-laki dalam keluarga pasti cukup sulit. Beruntung ada Wak Burhan, saudara laki-laki Mamak Lainuri, yang sosoknya cukup menggantikan peran ayah bagi anak-anak itu.
Laisa memutuskan untuk tidak sekolah, dan selalu membantu Mamak Lainuri menyiapkan sarapan, hingga memastikan tiga adik laki-lakinya berangkat ke sekolah, setelah itu baru berangkat ke ladang. Sebelum berangkat ke ladang, perempuan itu mempunyai kebiasaan mengintai Daffa, pemuda tampan, yang mengayuh sepeda menuju ke sekolah.
Daffa adalah cinta pertama Laisa yang memang menyimpan rapat-rapat perasaannya. Maklum, Laisa merasa tidak pantas bersanding dengan Daffa yang merupakan anak Sjafril, pengusaha kaya di kampungnya. Terlebih Hanifah, istri Sjafril, sangat membenci Laisa.
Suatu hari Laisa melihat Daffa berangkat ke sekolah bersama Denay, gadis cantik dan judes yang merupakan putri Nurimah, rentenir di desa tersebut. Denay yang sempat melihat Laisa mengintai, lalu menimpuk Laisa sambil mengatakan bahwa gadis itu adalah gagak buruk rupa.
Sementara itu Dalimunte, Ikanuri, dan Wibisana kerap berseteru dengan Afrizal, putra Bustomi yang menjabat sebagai kepala desa. Afrizal dan gengnya selalu membuat ulah. Selain bersaing dalam hal prestasi, Afrizal juga tidak suka lantaran Mutia yang merupakan adik Daffa selalu memberi perhatian pada Dali dan adik-adiknya.
Di sisi lain, Bustomi adalah tipikal kepala desa yang genit dan kurang tegas. Diam-diam ia kerap mendekati Mamak Lainuri yang memang masih cantik. Hal ini membuat Yusniar, istri Bustomi, menjadi kesal dan semakin membenci keluarga Mamak Lainuri.
Suatu hari, Sjafril dan Hanifah mengadakan acara pesta panen. Mereka mengundang semua warga desa. Laisa pun sibuk mendandani ke empat adiknya agar kelihatan bersih dan terawat. Sedangkan Laisa sendiri tidak memperhatikan penampilannya. Di acara pesta panen, Hanifah malah menyuruh Laisa untuk ikut membantu membereskan piring kotor. Saat itulah Denay melihat Laisa diam-diam mencuri pandang ke arah Daffa. Di depan teman-temannya Denay langsung mengolok-olok dengan mengatakan bahwa Laisa naksir Daffa.
Kembali ke keluarga Mamak Lainuri. Tiga adik laki-laki Laisa memiliki karakter berbeda. Dalimunte merupakan sosok pendiam dan genius yang nyaris tidak pernah membuat ulah. Sedangkan Ikanuri dan Wibisana ibarat kembar, karena jarak usia mereka yang tidak sampai setahun. Ikanuri digambarkan sebagai anak bengal yang kerap menyeret Wibisana dalam aksi bengalnya itu.
Laisa dan Mamak Lainuri mati-matian bekerja di ladang demi Dalimunte dan adik-adiknya. Mereka ingin masa depan Dalimunte dan adik-adiknya lebih baik. Karena itulah Laisa sangat marah kepada Ikanuri dan Wibisana yang disangka mencuri mangga. Padahal Afrizal-lah yang menjebak kedua anak itu. Dalam kemarahannya, Ikanuri menghardik Laisa dengan mengatakan agar perempuan itu tidak usah repot memarahi dan menghukumnya, karena Laisa bukan kakak kandungnya lantaran Laisa hitam, keriting, jelek, dan berbeda dengan mereka.
Setelah itu, Ikanuri dan Wibisana tidak pulang ke rumah. Mereka pergi ke hutan sehingga membuat warga kampung heboh. Laisa teringat pesan ayah tirinya yaitu ayah Dalimunte dan adik-adiknya agar dia senantiasa menjaga mereka. Dulu ayah Dalimunte kembali ke rumah dalam keadaan tidak bernyawa setelah diterkam harimau. Laisa tentu saja tidak akan membiarkan hal itu terulang. Bersama Dalimunte, Laisa bergegas pergi ke hutan untuk menyelamatkan Ikanuri dan Wibisana.
Ketabahan Laisa dan adik-adiknya dalam menghadapi masalah, perpecahan serta kerukunan kakak beradik ini adalah sajian yang istimewa dalam sinetron ini. Bagaimanapun juga, tempat kita berpulang selalu keluarga.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]Pemeran | Peran |
---|---|
Tika Bravani | Laisa |
Meriam Bellina | Mamak Lainuri |
Chris Laurent | Daffa |
Cok Simbara | Uwak Burhan |
Angelica Simperler | Denay |
Kevin Julio | Dalimunthe dewasa |
Kimberly Ryder | Yashinta dewasa |
Pamela Bowie | Mutia dewasa |
Eriska Rein | Cie Hui |
Stuart Collin | Afrizal dewasa |
Riza Shahab | Hendra |
Sahila Hisyam | Puput dewasa |
Syaiful Ahyar | Wibisana dewasa |
Joshua Otay | Ikanuri dewasa |
Jordi Onsu | Beni |
Jho Rizki | Cakra dewasa |
Ponco Buwono | Syafril |
Ena Pasaribu | Hanifah |
Edwin Bejo | Bustomi |
Deivy DC | Nurimah |
Erly Ashyla | Maryati |
Iyang P Project | Husein |
Gary Iskak | Hansip Zul |
Yurike Prastika | Yusniar |
Alfarth | Beni |
Fandy Christian | Pandu |
Nadya Almira | Tesa |
Agah Gumelar | Staf Bustomi |
Rudy Patih | |
Merry Chenna | Sabay |
Ruby Susantyo | Puti |
Derry Drajat | Ismail |
Arya Saloka | Hafid |
Rendy Kjaernett | Gougsky |
Ayudia Bing Slamet | Rasti |
Dede Yusuf | Yusuf |
Keira Shabira | Lani |
Justin Matula | Dalimunthe kecil |
Bianca El Hage | Yashinta kecil |
Chantiq Schagerl | Mutia kecil |
Firman Ferdiansyah | Ikanuri kecil |
Anya Taroreh | Puput kecil |
Saddam Basalamah | Wibisana kecil |
Aldo | Cakra kecil |
Andreas Utomo | Afrizal kecil |
Lagu tema
[sunting | sunting sumber]Judul lagu | Penyanyi | Pencipta | Produksi |
---|---|---|---|
Opera Tuhan | Cakra Khan | — | MyMusic Records |
Lumpuhkan Ingatanku | Geisha | Roby Geisha | Musica Studio's |
Kau Anggap Apa | Ungu | Oncy | — |
Terlalu Sayang | Denda Band | — | |
Sampai Nanti | Email Band |
- Keterangan
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
2013 | SCTV Awards 2013 | Sinetron Paling Ngetop | Bidadari-Bidadari Surga | Nominasi | |
Aktris Utama Paling Ngetop | Tika Bravani | ||||
Aktris Pendamping Paling Ngetop | Meriam Bellina | ||||
Sahila Hisyam | |||||
Aktor Pendamping Paling Ngetop | Fandy Christian | ||||
Christ Laurent | Menang | ||||
2014 | Festival Film Bandung 2014 | Serial Televisi Terpuji | Bidadari-Bidadari Surga | Nominasi | |
Pemeran Utama Pria Terpuji Serial Televisi | Kevin Julio | Menang | |||
Pemeran Utama Wanita Terpuji Serial Televisi | Tika Bravani |