Lompat ke isi

Kabupaten Sragen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Sragen
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦯꦿꦒꦺꦤ꧀
 • Pegonسراڬن
 • Alfabet JawaṠragèn
Alun-alun Sragen
Waduk Ketro
Lambang resmi Kabupaten Sragen
Julukan: 
  • Bumi Sukowati
  • Fosil
Motto: 
THE ANCIANT OF JAVA
Peta
Peta
Kabupaten Sragen di Jawa
Kabupaten Sragen
Kabupaten Sragen
Peta
Kabupaten Sragen di Indonesia
Kabupaten Sragen
Kabupaten Sragen
Kabupaten Sragen (Indonesia)
Koordinat: 7°24′46″S 110°56′06″E / 7.41278°S 110.935°E / -7.41278; 110.935
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13/1950
Hari jadi27 Mei 1746
Ibu kotaSragen
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 12
  • Desa: 196
Pemerintahan
 • JenisPemerintah Daerah Kabupaten
 • BupatiKusdinar Untung Yuni Sukowati
 • Wakil BupatiSuroto
 • Sekretaris DaerahHargiyanto
 • Ketua DPRDSuparno
Luas
 • Total941,55 km2 (363,53 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[1]
 • Total1.021.435
 • Kepadatan1,100/km2 (2,800/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 98,05% Islam
  • 0,02% Buddha
  • 0,07% Hindu
  • 0,03% Lainnya[1][2]
 • BahasaIndonesia, Jawa (dominan)
 • IPMKenaikan 75,53 (2024)
 tinggi [3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3314 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0271
Kode ISO 3166ID-JT
Pelat kendaraanAD xxxx **E/*N/*Y
Kode Kemendagri33.14 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 2.403.010.000.000,- (2024)[4]
PADRp 439.370.000.000,- (2024)[4]
DAURp 1.071.083.438.000,- (2024)[5]
DAKRp 407.339.048.000,- (2024)[6]
Semboyan daerahSragen ASRI
(Aman, Sehat, Rapi, Indah)
Flora resmiSalam
Fauna resmiBranjangan
Situs webwww.sragenkab.go.id


Kabupaten Sragen (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦯꦿꦒꦺꦤ꧀, Pegon: سراڬن, translit. Ṡragèn) adalah sebuah wilayah kabupaten di Solo Raya, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah kecamatan Sragen, sekitar 30 km sebelah Timur Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di Utara, Kabupaten Ngawi di Timur, Kabupaten Karanganyar di Selatan, serta Kabupaten Boyolali di Barat. Penduduk kabupaten Sragen berjumlah 1.021.435 jiwa pada tahun 2024.[1][7]

Kabupaten ini dikenal dengan sebutan "Kabupaten Fosil" dan juga dikenal sebagai "Bumi Sukowati",[8] nama yang digunakan sejak masa kekuasaan Kerajaan (Kasunanan) Surakarta. Nama Sragen dipakai karena pusat pemerintahan berada di Sragen. Kawasan Sangiran merupakan tempat ditemukannya fosil manusia purba dan binatang purba, yang sebagian disimpan di Museum Fosil Sangiran.

Secara geografis, Kabupaten Sragen terletak di 7°15' – 7°30' Lintang Selatan dan 110°45' – 111°10' Bujur Timur. Wilayahnya berada di lembah daerah aliran Sungai Bengawan Solo yang mengalir ke arah timur. Sebagian besar merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 70-480 meter di atas permukaan air laut. Sebelah utara berupa perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Sedangkan sebagian kecil wilayah selatan berupa perbukitan kaki Gunung Lawu.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah kabupaten Sragen adalah sebagai berikut:[9]

Utara Kabupaten Grobogan
Timur Kabupaten Ngawi
Selatan Kabupaten Karanganyar
Barat Kabupaten Boyolali

Hari Jadi Kabupaten Sragen[pranala nonaktif permanen] ditetapkan dengan Perda Nomor: 4 Tahun 1987, yaitu pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746. tanggal dan waktu tersebut adalah dari hasil penelitian serta kajian pada fakta sejarah, ketika Pangeran Mangkubumi yang kelak menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke- I menancapkan tonggak pertama melakukan perlawanan terhadap Belanda menuju bangsa yang berdaulat dengan membentuk suatu Pemerintahan lokal di Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati sebelah timur.

Kronologi

[sunting | sunting sumber]

Pangeran Mangkubumi adik dari Sunan Pakubuwono II di Mataram sangat membenci Kolonialis Belanda. Apalagi setelah Belanda banyak mengintervensi Mataram sebagai Pemerintahan yang berdaulat. Oleh karena itu dengan tekad yang menyala bangsawan muda tersebut lolos dari istana dan menyatakan perang dengan Belanda. Dalam sejarah peperangan tersebut, disebut dengan Perang Mangkubumen ( 1746–1757 ). Dalam perjalanan perangnya Pangeran Muda dengan pasukannya dari Keraton bergerak melewati Desa-desa Cemara, Tingkir, Wonosari, Karangsari, Ngerang, Butuh, Guyang. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati.

Di Desa ini Pangeran Mangkubumi membentuk Pemerintahan Pemberontak. Desa Pandak, Karangnongko di jadikan pusat Pemerintahan Projo Sukowati, dan dia meresmikan namanya menjadi Pangeran Sukowati serta mengangkat pula beberapa pejabat pemerintahan.

Karena secara geografis terletak di tepi Jalan Lintas Tentara Kompeni SurakartaMadiun, pusat Pemerintahan tersebut dianggap kurang aman, maka kemudian sejak tahun 1746 dipindahkan ke Desa Gebang yang terletak disebelah tenggara Desa Pandak Karangnongko.

Sejak itu Pangeran Sukowati memperluas daerah kekuasaannya meliputi Desa Krikilan, Pakis, Jati, Prampalan, Mojoroto, Celep, Jurangjero, Grompol, Kaliwuluh, Jumbleng, Lajersari dan beberapa desa Lain.

Dengan daerah kekuasaan serta pasukan yang semakin besar Pangeran Sukowati terus menerus melakukan perlawanaan kepada Kompeni Belanda bahu membahu dengan saudaranya Raden Mas Said, yang berakhir dengan perjanjian Giyanti pada tahun 1755, yang terkenal dengan Perjanjian Palihan Negari, yaitu kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, di mana Pangeran Sukowati menjadi Sultan Hamengku Buwono ke-1 dan perjanjian Salatiga tahun 1757, di mana Raden Mas Said ditetapkan menjadi Mangkunegara I dengan mendapatkan separuh wilayah Kasunanan Surakarta.

Selanjutnya sejak tanggal 12 Oktober 1840 dengan Surat Keputusan Sunan Paku Buwono VII yaitu serat Angger – angger Gunung, daerah yang lokasinya strategis ditunjuk menjadi Pos Tundan, yaitu tempat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Lalu Lintas Barang dan surat serta perbaikan jalan dan jembatan, termasuk salah satunya adalah Pos Tundan Sragen.

Perkembangan selanjutnya sejak tanggal 5 juni 1847 oleh Sunan Paku Buwono VIII dengan persetujuan Residen Surakarta Baron de Geer ditambah kekuasaan yaitu melakukan tugas kepolisian dan karenanya disebut Kabupaten Gunung Pulisi Sragen. Kemudian berdasarkan Staatsblaad No 32 Tahun 1854, maka disetiap Kabupaten Gunung Pulisi dibentuk Pengadilan Kabupaten, di mana Bupati Pulisi menjadi Ketua dan dibantu oleh Kliwon, Panewu, Rangga dan Kaum.

Sejak tahun 1869, daerah Kabupaten Pulisi Sragen memiliki 4 ( empat ) Distrik, yaitu Distrik Sragen, Distrik Grompol, Distrik Sambungmacan dan Distrik Majenang.

Selanjutnya sejak Sunan Paku Buwono VIII dan seterusnya diadakan reformasi terus menerus dibidang Pemerintahan, di mana pada akhirnya Kabupaten Gunung Pulisi Sragen disempurnakan menjadi Kabupaten Pangreh Praja. Perubahan ini ditetapkan pada zaman Pemerintahan Paku Buwono X, Rijkblaad No. 23 Tahun 1918, di mana Kabupaten Pangreh Praja sebagai Daerah Otonom yang melaksanakan kekuasaan hukum dan Pemerintahan.

Dan Akhirnya memasuki Zaman Kemerdekaan Pemerintah Republik Indonesia, Kabupaten Pangreh Praja Sragen menjadi Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Daftar Bupati

[sunting | sunting sumber]
No Foto Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Bupati
18 dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati 26 Februari 2021 Petahana Suroto

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sragen dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[10] 2014–2019[11] 2019–2024[12] 2024–2029[13]
PKB 5 Kenaikan 7 Steady 7 Penurunan 6
Gerindra (baru) 1 Kenaikan 5 Steady 5 Kenaikan 6
PDI-P 17 Penurunan 11 Kenaikan 13 Kenaikan 15
Golkar 6 Kenaikan 8 Penurunan 6 Kenaikan 7
NasDem (baru) 0 Kenaikan 1 Kenaikan 2
PKS 4 Kenaikan 6 Steady 6 Penurunan 5
Hanura (baru) 0 Kenaikan 1 Penurunan 0 Steady 0
PAN 3 Steady 3 Penurunan 2 Kenaikan 4
Demokrat 7 Penurunan 3 Kenaikan 5 Steady 5
PPP 1 Steady 1 Penurunan 0 Steady 0
PPRN (baru) 1
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45 Kenaikan 50
Jumlah Partai 9 Steady 9 Penurunan 8 Steady 8

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Sragen terdiri dari 20 kecamatan, 12 kelurahan, dan 196 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 981.416 jiwa dengan luas wilayah 941,54 km² dan sebaran penduduk 1.042 jiwa/km².[14][15]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sragen, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[16] Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.14.13 Gemolongꦒꦺꦩꦺꦴꦭꦺꦴꦁ

(gĕmoloŋ)

4 10 57274 Desa
Kelurahan
33.14.18 Gesiꦒꦼꦱꦶ

(gĕsi)

7 57262 Desa
33.14.06 Gondangꦒꦺꦴꦟ꧀ꦝꦁ

(goṇḍaŋ)

9 57254 Desa
33.14.20 Jenarꦗꦼꦤꦂ

(jĕnar)

7 57256 Desa
33.14.01 Kalijambeꦏꦭꦶꦗꦩ꧀ꦧꦺ

(kalijambé)

14 57275 Desa
33.14.09 Karangmalangꦏꦫꦁꦩꦭꦁ

(karaŋmalaŋ)

2 8 57291 Desa
Kelurahan
33.14.04 Kedawungꦏꦼꦝꦮꦸꦁ

(keḍawuŋ)

10 57292 Desa
33.14.03 Masaranꦩꦱꦫꦤ꧀

(masaran)

13 57282 Desa
33.14.14 Miriꦩꦶꦫꦶ

(miri)

10 57276 Desa
33.14.16 Mondokanꦩꦺꦴꦟ꧀ꦝꦺꦴꦏ꧀

(Moṇḍokan)

9 57271 Desa
33.14.08 Ngrampalꦔꦿꦩ꧀ꦥꦭ꧀

rampal)

8 57252 Desa
33.14.02 Plupuhꦥ꧀ꦭꦸꦥꦸꦃ

(plupuh)

16 57283 Desa
33.14.05 Sambirejoꦱꦩ꧀ꦧꦶꦉꦗ

(sambirĕjå)

9 57293 Desa
33.14.07 Sambungmacanꦱꦩ꧀ꦧꦸꦁꦩꦕꦤ꧀

(sambuŋmacan)

9 57253 Desa
33.14.11 Sidoharjoꦱꦶꦢꦲꦂꦗ

(sidåhårjå)

12 57281 Desa
33.14.10 Sragenꦯꦿꦒꦺꦤ꧀

(ṡragèn)

6 2 57211-57218 Desa
Kelurahan
33.14.17 Sukodonoꦱꦸꦏꦢꦤ

(sukådånå)

9 57263 Desa
33.14.15 Sumberlawangꦱꦸꦩ꧀ꦧꦼꦂꦭꦮꦁ

(sumbĕrlawaŋ)

11 57272 Desa
33.14.19 Tangenꦠꦔꦺꦤ꧀

(tangèn)

7 57261 Desa
33.14.12 Tanonꦠꦤꦺꦴꦤ꧀

(tanon)

16 57277 Desa
TOTAL 12 196


Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Sragen terletak di poros Jalan Nasional Nasional 17 di {{Rute/Kode daerah . Kabupaten ini merupakan gerbang utama jalur tengah Provinsi Jawa Tengah, berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur.

Selain itu, Sragen juga dilintasi Jalan Tol Trans Jawa Ruas Solo–Ngawi dan memiliki 2 Gerbang Tol, yakni Gerbang Tol Sragen Barat yang berada di Pungkruk dan Gerbang Tol Sragen Timur yang berada di Sambungmacan. Gerbang Tol Sragen Timur juga melayani arus kendaraan dari dan menuju Ngawi bagian barat.

Sragen memiliki terminal tipe B, yakni Terminal Pilangsari. Terminal ini melayani bus antarkota menuju seluruh wilayah Pulau Jawa hingga Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat. Selain itu juga terdapat Terminal Tipe C Gemolong yang melayani Trans Jateng koridor S1 Tirtonadi–Sangiran–Sumberlawang dan bus antarkota, letaknya tidak begitu jauh dari Stasiun Salem.

Selain itu Sragen juga memiliki transportasi antar desa yang berupa bus kecil/minibus dan angkot, yang menghubungkan desa-desa di pelosok Sragen.

Kereta api

[sunting | sunting sumber]
Stasiun Sragen

Sragen dilintasi Jalur kereta api Solo Balapan–Kertosono dan Jalur kereta api Gundih–Solo Balapan dan memiliki 6 stasiun aktif, yakni Masaran, Sragen, Kebonromo, Kedungbanteng, Sumberlawang dan Salem. Namun hanya 2 stasiun yang melayani naik turun penumpang. Yakni Stasiun Sragen yang menjadi stasiun utama dan melayani Kereta Api Antarkota dan Kereta api Bandara Adi Soemarmo, lalu Stasiun Salem di Kecamatan Gemolong yang hanya melayani Kereta Api Aglomerasi Jawa Tengah.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Tempat Wisata

[sunting | sunting sumber]
  • Wisata Gunung Kemukus, merupakan makam Pangeran Samudro dan Ibu Ontrowulan. Setiap hari Wisata Gunung Kemukus selalu rame didatangi peziarah, terutama malam Jumat Pahing. Saat ini Wisata Gunung Kemukus direvitalisasi menjadi New Kemukus, sebagai wisata religi keluarga yang diresmikan oleh ketua DPR RI Puan Maharani
  • Alun-alun Kabupaten Sragen.
  • Museum Fosil Sangiran, adalah salah satu tempat situs purbakala yang sudah diakui UNESCO, berisi fosil-fosil dan tulang manusia purba pada masa lampau. Terletak di Kecamatan Kalijambe, Kecamatan plupuh dan Kecamatan Gemolong, dan juga berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar. Contoh dari fosil purbakala di Museum Sangiran adalah rahang dari Homo erectus, salah satu manusia jawa purba yang berada di Pulau Jawa.
  • Pemandian Air Panas Bayanan.
  • Dayu Park.
  • Waduk Botok.
  • Waduk Brambang
  • sendang Kun gerit
  • Waduk Kedungombo, sebuah Bendungan yang berada di 3 kabupaten yakni Sragen, Grobogan, dan Boyolali. Salah satu wilayah dari bagian Waduk Kedungombo di Sragen adalah di Sumberlawang.
  • Museum Manyar Rejo.
  • Ganesha Techno Park.
  • Kolam Renang Kartika.
  • Edupark Gemolong.
  • Waduk ketro
  • Alaska
  • Kedung grujug
  • Taman doa ngrawoh
  • Taman krido Anggo
  • Kolam renang doung cuo
  • Dan lain lain

Kuliner Daerah

[sunting | sunting sumber]

Sragen memiliki beberapa makanan khas, yaitu:

Seni Budaya

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan 2024" (Visual). www.gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Jakarta Selatan: Kementerian Dalam Negeri Indonesia. 2024. Diakses tanggal 25 November 2024. 
  2. ^ "Pemeluk Agama Menurut Kecamatan". sragenkab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-07. Diakses tanggal 7 Agustus 2023. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2023-2024". www.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 23 November 2024. 
  4. ^ a b "Postur APBD Kabupaten Sragen Tahun 2024". www.djpk.kemenkeu.go.id. 2024. Diakses tanggal 23 November 2024. 
  5. ^ "Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 23 November 2024. 
  6. ^ "Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Jawa Tengah". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). hlm. XI-46. Diakses tanggal 23 November 2024. 
  7. ^ "Kabupaten Sragen Dalam Angka 2023" (pdf). www.sragenkab.bps.go.id. hlm. 53. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-07. Diakses tanggal 7 Agustus 2023. 
  8. ^ "Sukowati, Sragen yang Indah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2012-03-03. 
  9. ^ Kabupaten Sragen dalam Angka 2020 (PDF). BPS Kabupaten Sragen. 2020. hlm. 3. ISBN 978-602-71013-8-8. 
  10. ^ "Sragen Dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen. 22-11-2013. Diakses tanggal 02-04-2023. 
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Sragen Periode 2014-2019
  12. ^ Perolehan Kursi DPRD Sragen Periode 2019-2024
  13. ^ Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sragen Nomor 729 Tahun 2024 tentang Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sragen Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024
  14. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  15. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  16. ^ Kode Pos Kabupaten Sragen

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]