Lompat ke isi

Nur Mahmudi Ismail

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Nurmahmudi Ismail)
Nur Mahmudi Ismail
Nur Mahmudi, ca 2011
Wali Kota Depok ke-2
Masa jabatan
26 Januari 2006 – 26 Januari 2016
Gubernur
Wakil
Sebelum
Pendahulu
Badrul Kamal
Sebelum
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Indonesia ke-6
Masa jabatan
29 Oktober 1999 – 15 Maret 2001
PresidenAbdurrahman Wahid
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
1 Oktober 1999 – 29 Oktober 1999
Pengganti
Syamsul Balda
Sebelum
Daerah pemilihanDKI Jakarta
Presiden Partai Keadilan ke-2
Masa jabatan
9 Agustus 1999 – 16 April 2000
Informasi pribadi
Lahir11 November 1961 (umur 63)
Kediri, Jawa Timur, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPKS (sejak 1998)
Suami/istriNur Azizah Tamhid
AlmamaterInstitut Pertanian Bogor
Profesi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail, M.Sc., (lahir 11 November 1961) adalah seorang politikus asal Indonesia. Ia merupakan mantan Wali Kota Depok dari 2006 sampai 2016, sekaligus menjadi Wali Kota pertama yang terpilih berdasarkan pemilihan umum secara langsung di Kota Depok. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Menteri Kehutanan dan Perkebunan era Presiden Abdurrahman Wahid sebelum akhirnya diberhentikan akibat perbedaan visi dengan presiden. Selain itu, Nur Mahmudi memiliki pengalaman di parlemen sebagai anggota DPR RI untuk daerah pemilihan DKI Jakarta pada Oktober 1999 dan Presiden Partai Keadilan sejak 1999 hingga 2000.

Selama menjabat Wali Kota Depok, Nur Mahmudi dikenal mengusung gagasan yang sangat kontroversial, seperti mengkampanyekan gerakan makan dan minum memakai tangan kanan hingga berlakunya program One Day No Rice (bahasa Indonesia: Satu Hari Tanpa Mengkonsumsi Nasi) dan One Day No Car.[1][2]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Keanggotaan Organisasi Profesi

[sunting | sunting sumber]
  • 1995 – Sekarang: Persatuan Insinyur Indonesia
  • 1994 – Sekarang: Texas A & M University Former Student Association
  • 1991 – 1999: Poultry Science Association, U.S.A.
  • 1989 – 1999: Institute of Food Technologists, U.S.A.
  • 1985 – Sekarang: Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia
  • 1984 – Sekarang: Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor

Keanggotaan Organisasi Politik dan Kemasyarakatan

[sunting | sunting sumber]
  • 2001 – Sekarang: Pendiri dan Pembina pada PSDA WATCH
  • 1996 – Sekarang: Pendiri dan Pembina pada Institute for Science and Technology Studies (ISTECS).
  • 1998 – 2000: Pendiri dan Presiden Partai Keadilan
  • 1997 – 1999: Anggota Komisi Fatwa, MAJELIS ULAMA INDONESIA, PUSAT – JAKARTA.

Wali kota Depok

[sunting | sunting sumber]

Saat ini ia terpilih menjadi Wali kota Depok untuk yang keduakalinya yaitu untuk periode 2010 s.d. 2015. Mahkamah Konstitusi (MK) memenangkan Nur Mahmudi Ismail sebagai Wali kota Depok dan Idris Abdul Shomad sebagai wakil Wali kota. Menurut MK, tindakan pelanggaran Pemilukada yang dilaporkan oleh pemohon Badrul Kamal- Supriyanto tidak memengaruhi hasil Pemilukada secara menyeluruh.

Di bawah Nur Mahmudi Ismail, Depok meraih beberapa prestasi diantaranya penghargaan:

  • Satya Lencana Karya Bhakti Praja tahun 2010, 2011, 2012, dan 2014[3]
  • Rekor MURI “Pelatihan Tenaga Penyuluh Tuberculosis Dengan Peserta Terbanyak” dan World Rekor “The Most Trainee Participated For Tuberculosis Handling Workshop” dengan pelatihan tenaga penyuluh TBC terbanyak, yaitu 6.845 orang, (2013)[4]
  • Piagam tanda kehormatan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI, yang diserahkan langsung oleh Gamawan Fauzi. (2013)[5]
  • Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), yang didasarkan pada hasil pemeriksaan LKPD Pemkot Depok Tahun Anggaran 2011, 2012, 2013, dan 2014.[6][7]
  • Penghargaan Anubhawa Sasana Kelurahan dari Kementerian Hukum dan HAM (2013)[8]
  • Penghargaan Nasional Adikarya Pangan Nusantara 2013[9] dan 2014[10]
  • Kota Sehat Nasional 2013[9]
  • Wali kota Teladan dalam gerakan Diversifikasi Pangan Tahun 2013 yang diberikan langsung oleh Presiden SBY dalam acara puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXIII, di Kota Padang, Sumatera Barat.[11]
  • Upakarti 2014[12][13]
  • Sanipura Award 2014 dari Menko Kesra[14]
  • Enam sekolah di depok meraih penghargaan Adiwiyata Nasional 2014[15]
  • Manggala Karya Kencana 2014[16]
  • Anugerah Parahita Ekapraya 2014[17]
  • Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Depok mendapatkan penghargaan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terbaik dalam Akuntabilitas Kinerja tahun 2014.[18]
  • Kota Metropolitan Terbersih 2015.[19]
  • Kota Layak Anak 2015 oleh presiden RI,[20]
  • Kota Cerdas ke-4 se-Indonesia oleh Harian Kompas (2015).[21][22]

Selama menjadi wali kota Depok, Indeks Pembangunan Manusia Kota Depok meningkat dan pada data tahun 2014 menempati peringkat pertama seprovinsi Jawa Barat, dan peringkat ketiga secara nasional.[23]

Awalnya ia adalah seorang ilmuwan dalam bidang pangan dan dosen. Setelah Partai Keadilan didirikan pada tahun 1998, iapun menjadi presiden pertama partai tersebut. Saat ditunjuk sebagai Menteri Kehutanan dan Perkebunan dalam Kabinet Persatuan Nasional pada tahun 2000, ia melepaskan jabatannya sebagai Presiden Partai Keadilan agar tidak ada jabatan rangkap. Jabatannya sebagai menteri tidak bertahan lama karena ia lalu dicopot oleh Presiden Abdurrahman Wahid karena perbedaan visi.

Pasangan Nur Mahmudi-Yuyun sebenarnya telah memenangi pemilu wali kota yang dilaksanakan pada 26 Juni 2005 dengan perolehan suara sebesar 43,9% dan ditetapkan sebagai pemenang oleh KPUD Depok pada 6 Juli 2005, namun lawannya, pasangan Badrul Kamal dan Syihabuddin Achmad kemudian mengajukan gugatan terhadap hasil tersebut ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat dan hasilnya, pasangan Badrul/Syihabudin dinyatakan sebagai pemenang.

Kasus ini kemudian dibawa ke Mahkamah Agung (MA), di mana oleh Ketua MA, Bagir Manan ditegaskan bahwa putusan Pengadilan Tinggi Jawa Barat telah final. KPUD Depok lalu mengajukan Peninjauan Kembali kepada MA, dan pada 16 Desember 2005, Mahkamah Agung memutuskan bahwa pemenang pemilu adalah pasangan Nur Mahmudi-Yuyun.

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Kasus tabrak lari Wali kota Depok Nur Mahmudi Ismail di jalan raya sawangan Kota Depok menuai banyak kecaman terhadap sikap arogan Wali kota Depok tersebut.[24] Beberapa pihak menyesalkan sikap Nur Mahmudi Ismail yang tidak turun dari mobilnya tatkala mobil dinas yang membawanya menabrak seorang pengendara motor. Mereka mempertanyakan sikap moralitas Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail terkait tidak bertanggungjawab dan memilih lari meninggalkan korban yang ditabrak.[25] Peristiwa tabrak lari ini sempat terekam dalam tayangan video dan menjadi buah bibir masyarakat Kota Depok.[26] Saat kejadian, Nur Mahmudi Ismail tidak membantah bahwa ia tidak turun dari mobil dinas. Ia beralasan, selain sudah ada tim yang didelegasikan untuk menangani kecelakaan tersebut, ia mengatakan bahwa waktunya sangat terbatas karena harus segera menuju ke Bojongsari lantaran ada yang perlu dievaluasi bersama tim dari Provinsi Jawa Barat.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Tanda kehormatan

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Sumpah Pemuda: Makan Dengan Tangan Kanan". Liputan6.com. Depok. 28 Oktober 2008. Diakses tanggal 27 Agustus 2022. 
  2. ^ Yugo Hindarto, Stefanus (3 Desember 2013). "Cerita di Balik Ajakan Wali Kota Depok 'Makan Pakai Tangan Kanan'". Okezone.com. Jakarta. Diakses tanggal 27 Agustus 2022. 
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 2015-08-18. 
  4. ^ http://lifestyle.okezone.com/read/2013/04/10/482/789217/punya-tenaga-penyuluh-tbc-terbanyak-depok-raih-rekor-muri
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-17. Diakses tanggal 2015-08-18. 
  6. ^ http://jabar.pojoksatu.id/depok/2015/05/28/pemkot-depok-kembali-meraih-opini-wtp/
  7. ^ http://jabar.pojoksatu.id/depok/2015/10/03/depok-kembali-raih-opini-wtp/
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-08. Diakses tanggal 2015-08-18. 
  9. ^ a b http://www.neraca.co.id/article/34905/kota-depok-raih-award-nasional-kota-sehat
  10. ^ http://www.hariandepok.com/20676/nur-mahmudi-raih-penghargaan-adhikarya-pangan-nusantara-apn-2014
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-15. Diakses tanggal 2015-08-18. 
  12. ^ http://www.islamedia.co/2014/10/depok-terima-penghargaan-upakarti-2014.html
  13. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-08. Diakses tanggal 2015-08-18. 
  14. ^ http://www.kemenkopmk.go.id/artikel/penghargaan-sanipura-award-2014
  15. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-23. Diakses tanggal 2015-08-18. 
  16. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-05. Diakses tanggal 2015-08-18. 
  17. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-13. Diakses tanggal 2015-08-18. 
  18. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-12. Diakses tanggal 2015-08-18. 
  19. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-23. Diakses tanggal 2015-08-18. 
  20. ^ http://www.hariandepok.com/45407/kota-depok-raih-penghargaan-madya-kota-layak-anak
  21. ^ http://jabar.pojoksatu.id/depok/2015/08/14/depok-raih-predikat-kota-cerdas/
  22. ^ http://www.hariandepok.com/45679/kota-depok-raih-penghargaan-kota-cerdas-indonesia-2015
  23. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-31. Diakses tanggal 2015-10-03. 
  24. ^ Tabrak Pengendara Motor Wali kota Depok Menuai Kecaman republika.co.id, Diakses 20 Mei 2014
  25. ^ Alasan Nur Mahmudi Ismail Tinggalkan Korban Kecelakaan di Jalan news.viva.co.id, Diakses 20 Mei 2014
  26. ^ VIDEO: Mobil Wali Kota Depok Tabrak Warga Hingga Luka Parah news.viva.co.id, Diakses 21 Mei 2014
  27. ^ Harya Vidhani, Marieska (2 November 2015). "Wali Kota Depok Dapat Gelar Kehormatan dari Warga asal Sumsel". SindoNews.com. Depok. Diakses tanggal 27 Agustus 2022. 
  28. ^ Hasanuddin, Dodi, ed. (9 September 2021). "Nur Mahmudi Raih Profesor Riset Bidang Teknologi Pascapanen, Ketahanan Pangan Nasional Belum Kokoh". TribunNews.com. Cimanggis. Diakses tanggal 27 Agustus 2022. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Kursi majelis
Didahului oleh:
Tidak ada
Anggota DPR RI
untuk daerah pemilihan DKI Jakarta

1999
Diteruskan oleh:
Syamsul Balda
Jabatan politik
Didahului oleh:
Muslimin Nasution
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Indonesia
1999–2001
Diteruskan oleh:
Marzuki Usman
Didahului oleh:
Badrul Kamal
Wali Kota Depok
2006–2016
Diteruskan oleh:
Mohammad Idris
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Didin Hafidhuddin
Presiden Partai Keadilan
1999–2000
Diteruskan oleh:
Hidayat Nur Wahid