Lompat ke isi

Pegagan Julu IV, Sumbul, Dairi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pegagan Julu IV
Kantor Kepala Desa Pegagan Julu IV
Kantor Kepala Desa Pegagan Julu IV
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenDairi
KecamatanSumbul
Kode pos
22281
Kode Kemendagri12.11.02.2008 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 2°43′33.600″N 98°28′8.400″E / 2.72600000°N 98.46900000°E / 2.72600000; 98.46900000


Pegagan Julu IV merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Nama Pegagan Julu IV berasal dari nama Pegagan, yaitu salah satu dari lima wilayah pembagian teritorial dalam Suku Batak Pakpak, sedangkan julu dalam Bahasa Batak Pakpak berarti hulu.

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Desa Pegagan Julu IV terdiri dari dusun:

  • Buluh Ujung
  • Parluasan
  • Tumpak Debata

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Demografi berdasarkan Marga di Desa Pegagan Julu IV (2019)[1]

  Situmorang (18%)
  Sinaga (13%)
  Sihombing (5%)
  Samosir (3%)
  Malau (3%)
  Sagala (3%)
  Sihotang (3%)
  Sitohang (2%)
  Tamba (2%)
  Pandiangan (2%)
  Simbolon (2%)
  Simanjorang (2%)
  Sitanggang (2%)
  Limbong (2%)
  Marga Lain (37%)
  Non-Batak (1%)

Mayoritas penduduk Desa Pegagan Julu IV adalah Suku Batak Toba. Selain itu, terdapat juga etnis Batak Simalungun dan Batak Pakpak. Etimasi jumlah etnis Batak Pakpak di Desa Pegagan Julu IV adalah sekitar 5% dari total populasi desa.

Fasilitas

[sunting | sunting sumber]

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Renun dibangun di dusun Lae Rias Tor Nauli, salah satu dari 14 dusun di Desa Pegagan Julu IV, Kecamatan Sumbul, sekitar 3,5 jam berkendaraan dari Kota Medan. Proyek ini memanfaatkan air dari Sungai Renun dan sebelas sungai lain yang berada di kawasan Hutan Lindung Lae Pondom.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Data diolah dari Daftar Pemilih Pemilu 2019 Desa Pegagan Julu IV
  2. ^ Aditya Dipta Anindita. Alamku tak seramah dulu. Yayasan Obor Indonesia, 2006. ISBN 9794615978

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]