Penyalin Cahaya
Penyalin Cahaya | |
---|---|
Sutradara | Wregas Bhanuteja |
Produser |
|
Skenario |
|
Cerita |
|
Pemeran | |
Penata musik | Yennu Ariendra |
Sinematografer | Gunnar Nimpuno |
Penyunting | Ahmad Yuniardi |
Perusahaan produksi |
|
Tanggal rilis |
|
Durasi | 130 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2021 |
|
Penyalin Cahaya (bahasa Inggris: Photocopier) adalah film cerita seru misteri Indonesia tahun 2021 yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, sekaligus merupakan debutnya dalam penyutradaraan film panjang.[2] Film produksi Rekata Studio serta Kaninga Pictures ini dibintangi oleh Shenina Syawalita Cinnamon, Lutesha, dan Chicco Kurniawan.[3] Penyalin Cahaya rilis perdana secara internasional pada 8 Oktober 2021 di Festival Film Internasional Busan.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Suryani untuk pertama kalinya pergi ke pesta untuk merayakan pencapaian Mata Hari, grup teater universitas tempat Sur menjadi sukarelawan sebagai perancang web. Untuk merayakan kemenangan teaternya, Suryani menerima ajakan berpesta dari para senior. Keesokan harinya, ia terbangun dalam kondisi tak mengingat apapun dan harus kehilangan beasiswa karena foto unggahan dirinya yang sedang mabuk kemarin malam. Suryani diusir oleh keluarganya karena mabuk. Khawatir bahwa dia mungkin menjadi korban perpeloncoan oleh anggota senior Mata Hari, Sur meminta bantuan dari teman masa kecilnya, Amin yang bekerja dan tinggal di toko fotokopi dekat kampus. Bersama-sama, mereka mencoba menemukan kebenaran tentang foto selfie Suryani dan kejadian malam itu di pesta dengan meretas ponsel para mahasiswa.[4]
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Shenina Syawalita Cinnamon sebagai Suryani
- Lutesha sebagai Farah Natia
- Chicco Kurniawan sebagai Amin
- Dea Panendra sebagai Anggun
- Jerome Kurnia sebagai Tariq
- Giulio Parengkuan sebagai Rama Soemarno
- Ruth Marini sebagai Yati (ibu Sur)
- Lukman Sardi sebagai ayah Sur
- Yayan Ruhian sebagai Soemarno, ayah Rama
- Donny Damara sebagai ketua dewan beasiswa
- Hanna V Manihuruk sebagai dosen MIPA
- Rukman Rosadi sebagai dekan ilmu komputer
- Adipati Dolken sebagai pegawai layanan pelanggan NetCar
- Landung Simatupang sebagai Burhanuddin
- Khiva Iskak sebagai dewan ketua etik
- Tanta Ginting sebagai pengacara Rama
- Mian Tiara sebagai Bidan Siti
Produksi
[sunting | sunting sumber]Setelah merampungkan proses produksi selama lebih dari setahun sejak 2020, Wregas Bhanuteja mengumumkan film panjang pertamanya Penyalin Cahaya. Film Penyalin Cahaya merupakan produksi film panjang pertama dari Rekata Studio yang berkolaborasi dengan Kaninga Pictures.
Produser Adi Ekatama mengutarakan bahwa cerita Penyalin Cahaya mengangkat topik penting tentang isu pelecehan seksual yang perlu mendapat banyak perhatian dari masyarakat sekarang. Produser Ajish Dibyo pun mengatakan bahwa film adalah salah satu medium yang paling efisien untuk berargumen.
Syuting
[sunting | sunting sumber]Film Penyalin Cahaya melakukan proses syuting selama 20 hari di Jakarta dan sekitarnya di tengah kondisi pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, serta melakukan tes usap PCR maupun antigen secara berkala.[5]
Musik
[sunting | sunting sumber]Mian Tiara bukan hanya berakting dalam film Penyalin Cahaya, tapi juga ikut membuat lagu tema yang berjudul "Di Bawah Langit Raksasa". Mian menciptakan lagu ini untuk membungkus dan mengikat film Penyalin Cahaya dalam semangat dan kekuatan. Mengenai lagu karya Mian tersebut, Wregas berpendapat, “Lagu akan didengarkan semua orang dan harapannya mereka menjadi tergerak untuk melawan isu darurat tentang kekerasan dan pelecehan seksual.”[6]
Penayangan
[sunting | sunting sumber]Film Penyalin Cahaya rilis perdana secara internasional pada 8 Oktober 2021 di Festival Film Internasional Busan. Film ini juga akan berkompetisi di program kompetisi utama bernama 'New Currents', yang merupakan satu-satunya program kompetisi internasional film panjang di Festival Film Internasional Busan.[7] Pada 8 November 2021, film ini diumumkan akan ditayangkan di Netflix pada 13 Januari 2022.[8]
Pemasaran
[sunting | sunting sumber]Poster film ini diunggah pada 1 September 2021 untuk penayangan di Festival Film Internasional Busan 2021. Trailer resmi yang berdurasi 2 menit ini diunggah di kanal YouTube Rekata Studio pada 7 Oktober 2021.
Penerimaan
[sunting | sunting sumber]Dilihat dari situs FlixPatrol, Penyalin Cahaya berhasil menduduki trending Netflix di 15 negara sejak rilis. Tercatat, di Indonesia film ini menjadi nomor satu sejak rilis hingga dua hari setelahnya. Lalu, film ini berada di urutan ke-5 di Malaysia dan Peru, urutan ke-6 di Brasil, Ekuador, dan Venezuela, posisi ke-7 di Singapura dan Argentina, posisi ke-8 di Bolivia, Honduras, Panama, Uruguay. Kemudian, Penyalin Cahaya juga menduduki urutan ke-9 di Bahama, Nikaragua, Trinidad dan Tobago, serta menduduki peringkat 13 di Netflix seluruh dunia.[9]
Kontroversi
[sunting | sunting sumber]Pada 10 Januari 2022, Rekata Studio dan Kaninga Pictures menghapus nama salah satu kru yang diduga menjadi pernah menjadi pelaku kekerasan seksual dari kredit film.[10] Belakangan diketahui bahwa penulis naskah Henricus Pria adalah kru yang namanya dihapus dari kredit film tersebut.[11]
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Catatan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Swaragita, Gisela (10 Januari 2022). "Photocopier scriptwriter removed from credits following sexual abuse allegations". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Januari 2022. Diakses tanggal 12 Januari 2022.
- ^ Sumbogo, Aryo (12 Agustus 2021). "Angkat Isu Kekerasan Seksual, Penyalin Cahaya jadi Film Panjang Pertama Wregas Bhanuteja". Kompas TV. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Agustus 2021. Diakses tanggal 7 September 2021.
- ^ Anisa, Welia (11 Agustus 2021). "Shena Cinnamon Akhirnya Debut Sebagai Pemeran Utama dalam Film Penyalin Cahaya". Pikiran Rakyat Bekasi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Agustus 2021. Diakses tanggal 7 September 2021.
- ^ Nural (9 Agustus 2021). "Sinopsis Penyalin Cahaya, Film Panjang Pertama Wregas Bhanuteja". Kincir. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Agustus 2021. Diakses tanggal 7 September 2021.
- ^ "Cerita Kru Penyalin Cahaya Syuting 20 Hari kala Pandemi". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2021. Diakses tanggal 7 September 2021.
- ^ Koesmarini, Nadhilah Trie (2 September 2021). "Gelar Konferensi Pers Secara Virtual, Film Penyalin Cahaya Mengungkap Fakta Baru". Filmmaker Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 September 2021. Diakses tanggal 7 September 2021.
- ^ Galuh, Maria Cicilia (2 September 2021). "Penyalin Cahaya Wregas Bhanuteja masuk kompetisi Busan Film Festival". Antara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2021. Diakses tanggal 7 September 2021.
- ^ @netflixid (8 November 2021). "Kabar spesial! Film dengan nominasi terbanyak (17 nominasi)..." – via Instagram.
- ^ Astari, Dini. "Diterpa Skandal, Penyalin Cahaya Rajai Trending Netflix di 15 Negara". Insertlive. Diakses tanggal 16 Januari 2022.
- ^ Cempaka, Mahisa (2022-01-10). "Film 'Penyalin Cahaya' Hapus Nama Kru Terduga Pelaku Kekerasan Seksual". Vice Indonesia. Diakses tanggal 2023-02-10.
- ^ Swaragita, Gisela (2022-01-24). "Penyalin Cahaya: Puncak Gunung Es Isu Kekerasan Seksual Perfilman". Tirto.id. Diakses tanggal 2023-02-10.
- ^ "InfoPublik - Ini Daftar Film Unggulan di Festival Film Wartawan Indonesia XII/2022". infopublik.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-21.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs web resmi
- Penyalin Cahaya di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Penyalin Cahaya di Rotten Tomatoes (dalam bahasa Inggris)
- Penyalin Cahaya di Netflix