Rajungan hijau
Rajungan Hijau | |
---|---|
Rajungan hijau, Thalamita crenata di Taman Nasional Karimunjawa, Jawa Tengah | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Subfilum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Infraordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | T. crenata
|
Nama binomial | |
Thalamita crenata Rüppell, 1830[1]
| |
Sinonim | |
|
Rajungan hijau (Thalamita crenata) adalah sejenis kepiting yang hidup di laut, anggota suku Portunidae. Jenis ini biasanya ditemukan di bagian pantai yang dangkal, di wilayah perairan pesisir Samudra Hindia hingga Samudera Pasifik bagian barat. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan sebutan mangrove swimming crab.
Pemerian
[sunting | sunting sumber]Kepiting berukuran kecil hingga sedang, spesimen terbesar dengan lebar karapas mencapai 8 cm.[3] Dari kajian di Teluk Lasongko, Buton, tercatat lebar karapas T. crenata jantan dan betina berkisar antara 3,02-7,32 cm dan 2.51-6.13 cm, berturut-turut.[4]
Karapas dengan permukaan yang halus, berambut halus jarang-jarang, gigir-gigir pada karapas rendah dan tipis namun cukup jelas, tidak ada gigir lagi di belakang gigir epibranchial. Wilayah dahi (di antara kedua mata) dengan 6 gigi (taju) yang membundar lebar, kadang kadang beberapa gigi menyatu sehingga hanya ada 4 gigi, sepasang gigi yang tengah lebih lebar dari yang lainnya; sisi anterolateral (sebelah luar mata) dengan 5 gigi atau duri yang hampir sama besar, sedikit mengecil ukurannya dari depan ke belakang. Segmen di pangkal antena dengan gigir-gigir rendah terbentuk oleh bintil-bintil.[5]
Ruas merus (ketiga dari ujung) pada sapit memiliki 3-4 duri pada sisi depannya; ruas carpus (kedua dari ujung sapit) dibekali dengan satu duri yang kuat di sebelah dalam, dan 3 duri kecil di sebelah luar; permukaan sisi luar manus (ruas ujung sapit yang besar) halus, hanya terdapat satu alur yang menuju ujung runcing sapit tak bergerak; sisi atas manus memiliki 5 duri, termasuk duri di sebelah atas sambungan dengan pollex (jempol, yakni ujung runcing sapit yang dapat digerakkan).[5]
Karapas berwarna cokelat kehijauan, lebih terang ke arah hijau zaitun atau lebih gelap; sisi bawah tubuh lebih pucat atau keputihan; sisi luar sapit kebiruan, sementara ujungnya merah cokelat karat.[5]
Agihan
[sunting | sunting sumber]Thalamita crenata tercatat menyebar luas di perairan Indo-Pasifik Barat,[6] mulai dari Afrika Selatan, Madagaskar, Laut Merah, Teluk Persia, India, Tiongkok, Semenanjung Malaya, Singapura, Korea, Jepang, Australia, hingga Hawaii;[5] juga didapati di Thailand, kepulauan di Laut Tiongkok Selatan serta Filipina.[7]
Di Indonesia ketam ini tercatat dari Padang, Jawa,[6] serta Sumbawa, Flores, Semau, Maratua, Makassar, Kepulauan Spermonde, Kepulauan Tukangbesi, Kepulauan Sula, Ambon, Seram, Haruku, Banda, dan Kepulauan Aru.[7]
Habitat dan ekologi
[sunting | sunting sumber]Habitat rajungan hijau adalah mintakat intertidal di pantai berbatu atau berkarang.[5] Di Kenya, ketam ini diketahui menghuni mintakat intertidal di perbatasan vegetasi mangrove dengan laut terbuka, dan berlindung di cekungan atau kolam-kolam kecil semasa air surut.[8] Rajungan hijau dikenal sebagai kepiting yang kerap berasosiasi dengan mangrove, meskipun tidak tinggal di dalam hutan mangrove.[9]
Rajungan hijau adalah pemangsa (predator) dan pemakan bangkai; salah satu pemangsa penting invertebrata kecil di lingkungan mangrove. Mangsanya terutama adalah moluska dan krustasea yang bergerak lamban;[8] akan tetapi ketam ini juga tercatat bersifat kanibalistik.[10]
Analisis isi perut rajungan hijau yang ditangkap di Terengganu mendapatkan bahwa ketam ini memakan aneka rupa hewan dan bukan hewan (omnivora). Di antaranya, ikan, tiram, keong, bintang laut, ketam, propagul mangrove, lamun, kayu, pasir, bebatuan, dan aneka serpihan lainnya.[11] Hampir serupa dengan itu, di Kenya rajungan hijau tercatat memangsa cacing laut (Polychaeta), tiram, keong (Littorina, Cerithidea), kelomang (Clibanarius), ketam (Metopograpsus, Pilumnus, Uca, Sesarma, dan sesama rajungan hijau); juga alga dan sisa-sisa tumbuhan.[8]
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Nilai komersial rajungan ini tidak seberapa tinggi, mengingat ukurannya yang relatif kecil. Rajungan hijau biasa ditangkap orang di wilayah-wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur dengan menggunakan bubu, pukat, atau jala.[3]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Rüppell, E.S. (1830). Beschreibungen und Abbildungen von 24 Arten kurzschwänzigen krabben, als Beiträge zur Naturgeschichte des Rothen Meeres. Frankfurt a.M.: H.L. Brönner. Pp. 1-28, pls 1-6.
- ^ "Thalamita crenata Rüppell, 1830". World Register of Marine Species (WoRMS). Diakses tanggal 22 Oktober 2019.
- ^ a b Ng, PKL. (1998). "Crabs". in Kent E. Carpenter & Volker H. Niem (Eds.). FAO Species Identification Guide: The Living Marine Resources of The Western Pacific. Vol. 2: 1046-155. Rome:Food and Agriculture Organization. (Portunidae Diarsipkan 2020-03-31 di Wayback Machine.)
- ^ Hamid, A., Y. Wardiatno, & N. Irawati, (2019). "Biological aspects of genus Thalamita Latreille, 1829 (Decapoda: Portunidae) in Lasongko Bay, Southeast Sulawesi, Indonesia". AACL Bioflux, Vol. 12(4):1335-48.
- ^ a b c d e Wee, DPC. & PKL. Ng, (1995). "Swimming crabs of the genera Charybdis De Haan, 1833, and Thalamita Latreille, 1829 (Crustacea: Decapoda: Brachyura: Portunidae) from Peninsular Malaysia and Singapore". The Raffles Bulletin of Zoology, (Suppl.) 1: 1-128.
- ^ a b Man, JG. de, (1888). "Report on the Podophthalmous Crustacea of the Mergui Archipelago, collected for the Trustees of the Indian Museum, Calcutta, by Dr. John Anderson." Journal of the Linnean Society of London, v. 22:1·312, pls. 1-19.
- ^ a b Crabs of Japan: Mangrove swimming crab (Thalamita crenata Rüppell, 1830) Diarsipkan 2018-10-31 di Wayback Machine., diakses 22/X/2019
- ^ a b c Cannicci, S., F. Dahdouh-Guebas, D. Anyona, & M. Vannini, (1996). "Natural Diet and Feeding Habits of Thalamita crenata (Decapoda: Portunidae)". Journal of Crustacean Biology, Vol. 16(4):678-83 (Nov. 1996).
- ^ Vezzosi, R., S. Barbaresi, D. Anyona, & M. Vannini, (1995). "Activity pattern in Thalamita crenata (Portunidae, Decapoda): a shaping by the tidal cycles". Marine Behaviour and Physiology, 24(4): 207-14. DOI: https://doi.org/10.1080/10236249509378895
- ^ Mckillup, SC. & RV. Mckillup, (1996). "The feeding behaviour of Thalamita crenata (Portunidae, Decapoda), a cannibalistic marine scavenger". Marine and Freshwater Behaviour and Physiology, Vol. 28(4):255-67. DOI: https://doi.org/10.1080/10236249609378995
- ^ Amin-Safwan, A., A. Nurazira, KS. Syafiqah-Nurain, MP. Mardhiyyah, H. Muhd-Farouk, HH. Mahsol, M. Syahnon (2019). "Comparison on Natural Diets Dietary Composition and Foregut Fullness between Sexes of Crenate Swimming Crab, Thalamita crenata (Ruppell, 1830) from Setiu Wetlands, Terengganu coastal waters, Malaysia". Journal of Sustainability Science and Management, 14(4), 25-37 (August 2019).
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- EoL: Thalamita crenata Latreille 1829
- ITIS: Thalamita crenata (Milne-Edwards, 1834)
- SeaLifeBase: Thalamita crenata (Milne-Edwards, 1834), wide front swimcrab
- Seashore Life of S'pore: Swimming Crabs, Family Portunidae
- S'pore Biodiv.: Thalamita crenata Rüppell, 1830
- Wild Singapore: Powder blue-clawed swimming crab Thalamita crenata
- WoRMS: Thalamita crenata Rüppell, 1830