Tamalanrea, Makassar
Tamalanrea | |
---|---|
Koordinat: 5°07′57″S 119°29′55″E / 5.132424305049446°S 119.49870383710496°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Kota | Makassar |
Pemerintahan | |
• Camat | Muhammad Reza, S.STP., M.Si. |
Populasi | |
• Total | ±142,000 jiwa jiwa |
Kode Kemendagri | 73.71.14 |
Kode BPS | 7371111 |
Luas | 31,84 km² |
Desa/kelurahan | 8 |
Tamalanrea (Makassar: ᨈᨆᨒᨋᨙᨕ) adalah sebuah kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Kecamatan ini terbentuk pada tahun 1998 sebagai hasil pemekaran wilayah Kecamatan Biringkanaya. Wilayahnya seluas 31,84 km². Hingga bulan Mei 2015, jumlah penduduknya sekitar 142.000 jiwa.
Sejarah pembentukan
[sunting | sunting sumber]Tamalanrea pada awalnya merupakan salah satu desa di Kecamatan Biringkanaya dalam wilayah administrasi Kabupaten Maros. Pada tahun 1971, Pemerintah Kota Makassar, Pemerintah Kabupaten Gowa dan Pemerintah Kabupaten Maros menyepakati perluasan wilayah Kota Makasar. Dalam perluasan ini, Kecamatan Biringkanaya yang awalnay merupakan bagian dari Kabupaten Maros diberikan kepada Pemerintah Kota Makassar untuk dijadikan wilayah Kota Makassar. Sehingga Desa Tamalanrea turut menjadi bagian dari Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.[1]
Status Tamalanrea berubah menjadi kecamatan perwakilan Tamalanrea pada tahun 1998. Kecamatan perwakilan Tamalanrea kemudian diubah statusnya sebagai kecamatan definitif pada tanggal 22 Januari 2001 sehingga resmi menjadi Kecamatan Tamalanrea.[2]
Wilayah administratif
[sunting | sunting sumber]Luas dan batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Letak wilayah Kecamatan Tamalanrea berada di bagian utara Kota Makassar.[3] Luas wilayah Kecamatan Tamalanrea adalah 31,84 km2. Persentase luas Kecamatan Tamalanrea terhadap luas Kota Makassar adalah 18,12%.[4]
Di bagian utara dan timur, Kecamatan Tamalanrea berbatasan dengan Kecamatan Biringkanaya. Bagian barat berbatasan dengan Selat Makassar dan bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Panakkukang.[5]
Pembagian wilayah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2020, wilayah Kecamatan Tamalanrea terbagi menjadi 8 kelurahan yaitu:[5]
- Kelurahan Tamalanrea
- Kelurahan Tamalanrea Jaya
- Kelurahan Tamalanrea Indah
- Kelurahan Kapasa
- Kelurahan Kapasa Raya
- Kelurahan Bira
- Kelurahan Parang Loe
- Kelurahan Buntusu
Kondisi geografis
[sunting | sunting sumber]Wilayah Kecamatan Tamalanrea memiliki topografi berbentuk dataran rendah hingga dataran tinggi. Ketinggian permukaan tanah di Kecamatan Tamalanrea antara 1–22 meter di atas permukaan laut.[6]
Pada bagian selatan wilayah Kecamatan Tamalanrea terdapat sungai Tallo. Sementara di bagian utara terdapat wilayah pantai yang berbatasan langsung dengan laut dan muara sungai Tallo. Pada kedua bagian wilayah ini dibangun kawasan tambak. Kondisi pantai di Kecamatan Tamalanrea sebagian besar melandai, berlumpur dan ditumbuhi hutan bakau. Sementara sebagian kecil pantai yang terletak di Kampung Lantebung, Kelurahan Parangloe berbentuk cadas.[6]
Demografi
[sunting | sunting sumber]Jumlah dan kepadatan penduduk
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2000, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalanrea sebanyak 81.614 jiwa. Lalu pada tahun 2004, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalanrea sebanyak 82.247 jiwa. Persentase laju pertumbuhan penduduknya pada periode 2000–2004 sebesar 0,80%. Kemudian pada tahun 2005, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalanrea bertambah sebesar 0,76% sehingga menjadi sebanyak 84.890 jiwa.[7]
Jumlah penduduk Kecamatan Tamalanrea pada hingga bulan Mei tahun 2015 mencapai kurang lebih 142.000 jiwa.[butuh rujukan]
Pada tahun 2018, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalanrea sebanyak 121.457 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 38 jiwa/ha. Lalu pada tahun 2019, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalanrea sebanyak 103.947 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 33 jiwa/ha. Lalu pada tahun 2020, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalanrea sebanyak 117.012 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 37 jiwa/ha.[8]
Kecamatan Tamalanrea menjadi kecamatan di Kota Makassar dengan tingkat kepadatan penduduk terendah pada tahun 2018, 2019 dan 2020.[9]
Rumah tangga
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2000, jumlah rumah tangga di Kecamatan Tamalanrea sebanyak 26.697 rumah tangga. Tiap rumah tangga di Kecamatan Tamalanrea pada tahun 2000, rata-rata memiliki anggota keluarga sebanyak 3,10. Kemudian pada tahun 2004, jumlah rumah tangga di Kecamatan Tamalanrea sebanyak 22.647 dan pada 2005 sebanyak 22.117. Rata-rata anggota rumah tangga pada tahun 2004 sebanyak 3,72 dan meningkat menjadi 3,84 pada tahun 2005.[10]
Tata guna lahan
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Tamalanrea merupakan wilayah sub-urban Kota Makassar bersama dengan Kecamatan Biringkanaya. Kedua kecamatan ini berada di wilayah timur Kota Makassar.[11] Peruntukan lahan di Kecamatan Tamalanrea utamanya untuk pembangunan perumahan.[12]
Perumahan
[sunting | sunting sumber]Lima perumahan utama di Kecamatan Tamalanrea ialah Perumahan Bumi Daya Permai, Perumahan Bumi Tamalanrea Permai, Perumahan Nusa Tamalanrea Indah, Perumahan Kumala Sari, dan Perumahan Buntusu Permai.[12]
Pemekaran beberapa daerah permukiman di Kecamatan Tamalanrea kemudian disertai dengan penamabahan fasilitas umum untuk masyarakatnya. Beberapa perumahan tambahan di Kecamatan Tamalanrea yaitu Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea, Perumahan Hamsi, Perumahan Antara, Perumahan Asal Mula, Perumahan Bung Permai, Perumahan Griya Alam Permai, Perumahan Angkatan Laut, Perumahan Hartaco Indah, Perumahan Hartaco Jaya. Selain itu terdapat sebuah kawasan permukiman yang dinamakan Citra Land.[13]
Tingkat kepadatan penduduk di perumahan yang ada di Kecamatan Tamalanrea adalah sedang dan rendah. [14]
Perumahan Bumi Tamalanrea Permai
[sunting | sunting sumber]Perumahan Bumi Tamalanrea Permai menjadi kawasan perumahan terluas di Kota Makassar.[15] Luas lahan untuk pembangunan Perumahan Bumi Tamalanrea Permai adalah 270 Ha. Letak Perumahan Bumi Tamalanrea Permaiberada di tiga kelurahan di Kecamatan Tamalanrea dan satu kelurahan di Kecamatan Biringkanaya. Di Kecamatan Tamalanrea, Perumahan Bumi Tamalanrea Permai melingkupi Kelurahan Tamalanrea, Kelurahan Katimbang, dan Kelurahan Buntusu. Sedangkan di Kecamatan Biringkanaya melingkupi Kelurahan Paccerakang. Tipe rumah yang dibangun meliputi Tipe 21, Tipe 36, Tipe 45, Tipe 54 dan Tipe 70. Jumlah rumah yang telah dibangun sebanyak 7.908 unit.[16]
Pembangunan Perumahan Bumi Tamalanrea merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Daerah Kota Makassar dengan pengembang perumahan dari sektor swasta. Tujuan pembangunannya sebagai permukiman terpadu di pinggiran Kota Makassar.[15] Di dalam Perumahan Bumi Tamalanrea Permai tersedia fasilitas publik berupa perbankan, toko serba ada dan pasar.[15]
Kawasan penelitian dan pendidikan
[sunting | sunting sumber]Kawasan penelitian dan pendidikan di Kecamatan Tamalanrea ditetapkan di Danau Universitas Hasanuddin. Kedudukannya sebagai kawasan resapan air dan kawasan sempadan danau.[17]
Fasilitas pendidikan
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Tamalanrea merupakan kawasan pendidikan dimana terdapat Lembaga Perguruan Tinggi Negeri dan swasta yang berjumlah kurang lebih 15 (lima belas) salah satu diantaranya adalah Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang terletak di Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea juga merupakan kawasan pergudangan, pabrik dan industry yang berjumlah kurang lebih 960 (Sembilan ratus enam puluh) buah, yang terletak di Kelurahan Bira dan Kelurahan Parangloe.
Kode pos
[sunting | sunting sumber]Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tamalanrea di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel):
- Kelurahan Kapasa (Kodepos: 90241)
- Kelurahan Kapasa Raya (Kodepos: 90241)
- Kelurahan Bira (Kodepos: 90244)
- Kelurahan Parang Loe (Kodepos: 90245)
- Kelurahan Tamalanrea (Kodepos: 90245)
- Kelurahan Buntusu (Kodepos: 90245)
- Kelurahan Tamalanrea Indah (Kodepos: 90245)
- Kelurahan/Desa Tamalanrea Jaya (Kodepos: 90245)
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Iqbal, L. O. S. M., dkk. (2021). Muhibuddin, A., dan Jumain, A., ed. Kutub Pertumbuhan dan Gentrifikasi Kawasan Pinggiran (PDF). Gowa: Pusaka Almaida. hlm. 74–75. ISBN 978-623-226-302-4.
- ^ Subair 2019, hlm. 29-30.
- ^ Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-1.
- ^ Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-2.
- ^ a b Badan Pusat Statistik Kota Makassar (2021). Kecamatan Tamalanrea dalam Angka 2021. Makassar: Badan Pusat Statistik Kota Makassar. hlm. 1.
- ^ a b Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-5.
- ^ Mansyur 2022, hlm. 23.
- ^ Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-22.
- ^ Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-22 - II-23.
- ^ Mansyur 2022, hlm. 24.
- ^ Ridwan, V. F., dan Hasanuddin, H. A. (2018). "Pemetaan Kluster Perumahan di Kecamatan Biringkanayadan Tamalanrea Kota Makassar dengan Quantum GIS". INTEK: Jurnal Penelitian. 5 (2): 111. doi:10.31963/intek.v5i2.581.
- ^ a b Subair 2019, hlm. 30.
- ^ Subair 2019, hlm. 31.
- ^ Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-14.
- ^ a b c Subair 2019, hlm. 7.
- ^ Subair 2019, hlm. 32.
- ^ Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-11.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Mansyur, Umar (2022). Manajemen Transportasi Publik Berkelanjutan: Studi Kasus Angkutan Umum Penumpang Non-Bus di Kota Makassar. Bogor: CV. Diva Pustaka. ISBN 978-623-99802-0-7.
- Pemerintah Kota Makassar (2021). Peraturan Walikota Makassar Nomor 36 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Makassar Tahun 2022 (PDF). Makassar: Pemerintah Kota Makassar.
- Subair, Nurlina (2019). Zainuddin, Rasyidah; Halim, Harifuddin; Iskandar, Abdul Malik, ed. Dinamika Sosial Masyarakat Urban. Makassar: Yayasan Inteligensia Indonesia. ISBN 978-623-90194-6-4.