Trans Metro Dewata
Mulai beroperasi | 7 September 2020 | ||
---|---|---|---|
Berhenti beroperasi | 31 Desember 2024 | ||
Lokal | Aglomerasi Denpasar Raya | ||
Wilayah layanan | Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) | ||
Jenis layanan | bus raya terpadu | ||
Rute | 5 koridor | ||
Armada | Bus sedang dengan dek rendah | ||
Jenis bahan bakar | Diesel | ||
Operator | PT Satria Trans Jaya[1] | ||
|
Trans Metro Dewata adalah sistem transportasi bus raya terpadu yang sebelumnya beroperasi dari 7 September 2020 sampai 31 Desember 2024 di Bali. Layanan ini merupakan program dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Dalam program Buy The Service/BTS Teman Bus, Trans Metro Dewata merupakan layanan ketiga setelah Palembang dan Surakarta.[2]
Trans Metro Dewata diresmikan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi pada 7 September 2020 di Pasar Badung, Kota Denpasar. Koridor Trans Metro Dewata tersebar di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Total bus yang dioperasikan untuk melayani 5 koridor Trans Metro Dewata adalah sebanyak 105 unit bus.[2] Operator layanan Trans Metro Dewata adalah PT Satria Trans Jaya. Biaya operasional Trans Metro Dewata disubsidi 100% oleh pemerintah pusat.[1]
Trans Metro Dewata menjadi salah satu pengembangan angkutan massal berbasis jalan yang disubsidi oleh pemerintah, serta melengkapi layanan bus Trans Sarbagita yang telah ada sebelumnya. Bus ini hadir sebagai penunjang mobilisasi masyarakat yang terintegrasi dengan layanan angkutan massal lain. Tujuan program ini untuk meningkatkan lagi minat masyarakat menggunakan angkutan umum sehingga mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang diharapkan mampu mengurangi kemacetan dan polusi udara di Bali.
Sesuai dengan nota kesepakatan antara Ditjen Hubdat Kementerian Pehubungan RI dan Pemerintah Daerah Provinsi Bali tentang Perencanaan, Pembangunan dan Pengoperasian Angkutan Umum Perkotaan di Kota Denpasar yang berlaku selama 5 tahun, sejak 2019 hingga 2024. Sehingga per 1 Januari 2025, pengelolaan Trans Metro Dewata beralih kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali.[3][4]
Namun, dikarenakan Pemerintah Daerah Provinsi Bali gagal mempersiapan peralihan operasional sebelum kesepakatan berakhir, untuk sementara waktu operasional Trans Metro Dewata dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan.[5]
Koridor
[sunting | sunting sumber]Kode koridor |
Relasi perjalanan | Panjang lintasan (km) |
Jam operasional (WITA) |
---|---|---|---|
K1B | Sentral Parkir Kuta–Terminal Pesiapan |
60,0 | 04.30–17.50 |
K2B | Terminal Ubung–Bandara Ngurah Rai |
47,1 | 04.30–18.53 |
K3B | Terminal Ubung–Pantai Matahari Terbit |
39,0 | |
K4B | GOR Ngurah Rai–Sentral Parkir Monkey Forest |
57,6 | 04.30–18.16 |
K5B | Sentral Parkir Kuta–Politeknik Negeri Bali |
61,1 | 04.30–18.00 |
Deskripsi layanan
[sunting | sunting sumber]Tarif
[sunting | sunting sumber]Tarif yang dikenakan per penumpang sebesar Rp 4.400,00. Penumpang wajib membawa kartu uang elektronik/QRIS
Armada
[sunting | sunting sumber]Trans Metro Dewata beroperasi dengan 105 Armada, dengan rincian 95 armada digunakan untuk kepentingan operasional sedangkan sisanya untuk cadangan.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "LPSE Kementrian Perhubungan - Informasi Tender". lpse.dephub.go.id. Diakses tanggal 2021-12-22.
- ^ a b >"Layanan Teman Bus Resmi Hadir di Bali". suara.com. 2020-09-07. Diakses tanggal 2021-12-22.
- ^ "Pengelolaan Teman Bus di Bali dan Jogja Beralih Ke Pemerintah Daerah Per Januari 2025 - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat". hubdat.dephub.go.id. Diakses tanggal 2025-01-03.
- ^ antaranews.com (2025-01-01). "Kemenhub: Pengelolaan Teman Bus DIY-Bali beralih ke pemda per Januari". Antara News. Diakses tanggal 2025-01-03.
- ^ aguido.adri@kompas.com, Aguido Adri- (2025-01-02). "Dievaluasi Pusat, Layanan Transportasi oleh Dinas Perhubungan di Kota Bogor dan Bali Terhenti". Kompas.id. Diakses tanggal 2025-01-03.
- ^ "Jumlah Armada Trans Metro Dewata".