Gunung Cikuray
Gunung Cikuray | |
---|---|
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 2.821 m (9.255 kaki) |
Koordinat | 7°19′19″S 107°51′35″E / 7.32194°S 107.85972°E |
Geografi | |
Letak | Garut, Jawa Barat, Indonesia |
Pegunungan | Selatan Jabar |
Geologi | |
Jenis gunung | Stratovolcano |
Gunung Cikuray atau Cikurai (Aksara Sunda Baku: ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮎᮤᮊᮥᮛᮄ) adalah sebuah gunung bertipe Stratovolcano yang terletak di Dayeuhmanggung, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Cikuray yang mempunyai ketinggian 2.821 meter di atas permukaan laut ini tidak mempunyai kawah aktif dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai, Gunung Pangrango dan Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong dari sini bisa naik melalui jalur Cilegug atau kampung Jambansari dekat markas HdG Team, Cikajang, Kiara Janggot dan Dayeuhmanggung. Iklim di daerah Gunung Cikuray dan sekitarnya dikategorikan sebagai daerah beriklim tropis basah (humid tropical climate). Curah hujan di sekitar Gunung Cikuray mencapai 3500-4000mm dengan kalkulasi bulan basah 9 bulan dan bulan kering 3 bulan dan juga variasi temperatur dari 10 °C hingga 24 °C.
Hidrologi pegunungan
[sunting | sunting sumber]Komplek gunung Cikuray merupakan bagian dari rangkaian batas hidrologi (drainage divide) yang membagi dua kelompok besar daerah aliran sungai (DAS) bagian utara dan selatan Jawa melalui punggung-punggung bukit maupun pegunungan. Rangkaian batas hidrologi tersebut membentang antara timur dan barat pulau Jawa. Bagian lereng timur hingga selatan gunung Cikuray masuk dalam sistem DAS Ciwulan dimana anak-anak sungai yang berhulu di lereng gunung tersebut bergabung dengan aliran utama didalamnya, mengalir menuju pesisir selatan Jawa hingga bermuara di Samudra Hindia. Sedangkan bagian lereng sebelah barat hingga ke utara masuk kedalam sistem DAS Cimanuk dimana aliran anak-anak sungai yang berhulu di lereng gunung tersebut bergabung dengan aliran yang lebih besar dibawahnya mulai dari Cikajang hingga Garut. Aliran tersebut bergabung dengan aliran utamanya yaitu Ci Manuk, mengalir menuju pesisir utara Jawa hingga bermuara di Laut Jawa.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Beberapa naskah kuno menyebut Gunung Cikuray sebagai Gunung Larang Srimanganti atau Srimanganten.[2] Sekitar abad ke-17, lereng Gunung Cikuray menjadi mandala, yaitu pusat pertapaan para pendeta dan kegiatan tulis menulis Kerajaan Sunda (Kabuyutan). Bukti-bukti tertulis mengenai mandala ini masih tersimpan di sebuah cagar budaya Ciburuy di Kecamatan Cigedug.[3]
Pendakian
[sunting | sunting sumber]Untuk mencapai Cikuray dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dari Bandung atau dari Tasikmalaya menuju terminal Guntur. Dari sana diteruskan dengan angkutan kota menuju jalur pendakian, (Desa Dangiang, Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuhmanggung). Keempat jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing. Jalur Desa Dangiang adalah jalur yang landai dan terdapat sumber air juga Sinyal HP, sehingga dapat cepat sampai menuju puncak. Karena letaknya paling tinggi di Kabupaten Garut, kaki gunung Cikuray dipakai untuk stasiun pemancar TV swasta dan TVRI. Gunung Cikuray mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous.
Asal usul
[sunting | sunting sumber]Gunung Cikuray adalah sumber inspirasi dari nama Kereta api Cikuray, kereta api penumpang kelas ekonomi yang melayani Pasar Senen–Garut melalui Bandung dan beroperasi di Jalur kereta api Cibatu–Garut.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Peta Interaktif". WebGIS MenLHK. Diakses tanggal 2023-11-06.
- ^ Ekajati, Edi Suhardi (1995). Kebudayaan Sunda: Zaman Pajajaran. Pustaka Jaya. ISBN 978-979-419-334-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-27. Diakses tanggal 2023-01-27.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-21. Diakses tanggal 2016-10-20.