Lompat ke isi

Hubungan Indonesia dengan Iran

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hubungan Indonesia–Iran
Peta memperlihatkan lokasiIndonesia and Iran

Indonesia

Iran
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dan Menlu Indonesia Retno Marsudi mengadakan pertemuan di ibu kota Iran, Teheran.

Hubungan Indonesia dengan Iran sangat penting karena kedua negara, sebagai negara mayoritas Muslim, yang bertanggung jawab untuk mewakili dunia Islam secara global,[1] meskipun ada perbedaan dalam orientasi keagamaan mereka. Indonesia memiliki populasi Sunni terbesar di dunia, sementara Iran adalah satu-satunya negara mayoritas Syiah di dunia.[2]

Hubungan diplomatik telah dimulai sejak tahun 1950. Indonesia memiliki kedutaan di Teheran, dan Iran memiliki kedutaan besar di Jakarta. Kedua negara adalah anggota penuh dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Gerakan Non-Blok, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Kelompok D-8 Negara Berkembang.

Menurut BBC World Service Poll tahun 2013, persepsi orang Indonesia tentang Iran telah terbagi antara 2% dari mereka melihat pengaruh negatif Iran, dan 98% menyatakan pandangan positif. Namun demikian, itu adalah persepsi yang paling menguntungkan dari Iran di Asia dan kedua terbanyak di Dunia.[3]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Priyambodo RH (March 19, 2012). "RI-Iran relations have no limit". Antara News. Diakses tanggal 3 June 2013. 
  2. ^ Yon Machmudi. "Cultural Cooperation between Indonesia and Iran:Challenges and Opportunities". Academia.edu. Diakses tanggal 3 June 2013. 
  3. ^ GlobeScan (22 May 2013). "Views of China and India Slide in Global Poll, While UK's Ratings Climb". BBC World Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-12. Diakses tanggal 25 August 2013. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]