Lompat ke isi

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Budapest

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Budapest
Indonéz Köztársaság Nagykövetsége Budapesten
Koordinat47°30′34″N 19°04′35″E / 47.5095366°N 19.0763508°E / 47.5095366; 19.0763508
LokasiHungaria Budapest, Hungaria
AlamatVarosligeti fasor 26
1068 Budapest, Hungaria
Duta BesarAbdurachman Hudiono Dimas Wahab
Yurisdiksi Hungaria
Situs webkemlu.go.id/budapest

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Budapest (KBRI Budapest) (bahasa Hungaria: Indonéz Köztársaság Nagykövetsége Budapesten) adalah misi diplomatik Republik Indonesia untuk Hungaria.[1] Duta besar Indonesia pertama untuk Hungaria adalah Sarino Mangunpranoto (1962–1966).[2] Sementara duta besar saat ini adalah Abdurachman Hudiono Dimas Wahab yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 Januari 2019.[3]

Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Hungaria dimulai pada tanggal 26 Juni 1955. Duta Besar Indonesia untuk Cekoslowakia Burhanuddin Mohammad Diah diberi tugas untuk merangkap sebagai duta besar untuk Hungaria pada tanggal 13 November 1959. Pada tanggal 30 Maret 1960, KBRI Budapest dibuka dan dipimpin R. Iman Surjakusuma sebagai Kuasa Usaha KBRI sampai kedatangan duta besar pertama untuk Hungaria Sarino Mangunpranoto pada tanggal 10 Agustus 1962.[2][4]

KBRI Budapest pernah merangkap sebagai perwakilan Indonesia untuk Republik Bosnia dan Herzegovina, Republik Kroasia, dan Republik Makedonia Utara. Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina dimulai pada tanggal 20 Mei 1992. Kemudian pada tanggal 11 April 1994 di New York, sebuah komunike bersama ditandatangani oleh Duta Besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Nugroho Wisnumurti dan Wakil Presiden Bosnia dan Herzegovina Ejup Ganic. Setelah itu, Duta Besar Indonesia untuk Hungaria Soelaeman Pringgodigdo yang merangkap sebagai duta besar Indonesia untuk Bosnia dan Herzegovina menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Bosnia dan Herzegovina Alija Izetbegovic pada tanggal 8 Februari 1995.[2]

Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Kroasia dimulai pada tanggal 2 September 1992 dengan penandatanganan komunike bersama di Jakarta. Pada tanggal 11 Oktober 1994, Duta Besar Soelaeman Pringgodigdo merangkap sebagai duta besar Indonesia untuk Kroasia menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Kroasia Franjo Tuđman. Sedangkan untuk Makedonia Utara, pada tanggal 13 Maret 2007, Duta Besar Indonesia untuk Hungaria Mangasi Sihombing yang merangkap sebagai duta besar Indonesia untuk Makedonia Utara menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Makedonia Utara Branko Crvenkovski.[2]

Pada tahun 2010, pemerintah Indonesia membuka kedutaan-kedutaan besar di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina dan Zagreb, Kroasia, sehingga KBRI Budapest tidak lagi merangkap sebagai perwakilan Indonesia untuk kedua negara tersebut.[5] Kemudian pada tahun 2015, pemerintah Indonesia memindahkan perangkapan untuk Makedonia Utara ke KBRI Sofia di Bulgaria.[2]

Daftar duta besar

[sunting | sunting sumber]
No. Foto Nama Mulai menjabat Selesai menjabat Merangkap Diangkat oleh Ref.
1 Sarino Mangunpranoto 10 Agustus 1962 1966   Soekarno [6][7]
2 Soejono Hadinoto 1966 1969
3 Roeslan Baboe 1970 1974   Soeharto [8]
4 Iljas Hamzah 27 Juli 1974 1977 [9][10]
5 Imrad Idris 14 Desember 1977 1981 [11][10][12]
6 Budi Hartantyo 19 September 1981 1985 [10][13]
7 Kasman Pahala Haodjahan Siahaan 6 April 1985 1988 [10][14]
8 Bustanul Arifin 25 Agustus 1988 1992 [10][15]
9 Sulaeman Pringgodigdo 15 Januari 1992
Kredensial:
11 Oktober 1994 (Kroasia)
8 Februari 1995 (Bosnia-Herzegovina)
1995 Bosnia-Herzegovina
Kroasia
[6][10][16]
10 Hassan AbdulDjalil Bosnia-Herzegovina
Kroasia
[17]
11 Saodah Batin Akuan Syahruddin 1999 Bosnia-Herzegovina
Kroasia
[18]
12 Sapartini Singgih Kuntjoro Jakti 30 September 2002 Bosnia-Herzegovina
Kroasia
  Megawati Soekarnoputri [19]
13 Mangasi Sihombing 18 Oktober 2006
Kredensial:
13 Maret 2007 (Makedonia Utara)
Bosnia-Herzegovina
Kroasia
Makedonia Utara
  Susilo Bambang Yudhoyono [6][20]
14 Maruli Tua Sagala 10 Agustus 2010 Makedonia Utara [21]
15 Wening Esthyprobo Fatandari 15 Oktober 2014 Makedonia Utara [22]
16 Abdurachman Hudiono Dimas Wahab 7 Januari 2019 Petahana   Joko Widodo [23]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Kedutaan Besar Republik Indonesia di Budapest, Hungaria". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Budapest, Hungaria. Diakses tanggal 2019-11-10. 
  2. ^ a b c d e "The History of the Embassy of the Republic of Indonesia" [Sejarah Kedutaan Besar Republik Indonesia] (dalam bahasa Inggris). Kedutaan Besar Republik Indonesia di Budapest, Hungaria. Diakses tanggal 2019-11-10. 
  3. ^ Kuwado, Fabian Januarius (2019-01-07). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Jokowi Lantik 16 Dubes di Istana Negara". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-11-10. 
  4. ^ S. Sumadi (1984). Menteri-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 1966. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. hlm. 7. 
  5. ^ "Resmikan 11 Kantor Perwakilan RI, Menlu Tegaskan Komitmen Hubungan Baik". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ottawa, Kanada. 2010-12-29. Diakses tanggal 2019-11-10. 
  6. ^ a b c "The History of the Embassy of the Republic of Indonesia". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Budapest, Hungaria. Diakses tanggal 2019-08-19. 
  7. ^ S. Sumadi (1984). Menteri-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 1966. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. hlm. 7. 
  8. ^ R. Masri Sareb Putra (2017). 101 Tokoh Dayak: Yang Mengukir Sejarah 2. Tangerang: An1mage. hlm. 163. 
  9. ^ G. Dwipayana; Nazaruddin Sjamsuddin, ed. (2003). Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973 – 23 Maret 1978. Jakarta: Citra Kharisma Bunda. hlm. 141. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-23. Diakses tanggal 2019-08-23. 
  10. ^ a b c d e f Sejarah Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri. Jakarta: Departemen Luar Negeri Republik Indonesia. 1995. hlm. 84. 
  11. ^ Imrad Idris (2005). Lika-liku Kehidupan Seorang Diplomat. ISBN 978-979-968-669-5.
  12. ^ G. Dwipayana; Nazaruddin Sjamsuddin, ed. (2003). Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973 – 23 Maret 1978. Jakarta: Citra Kharisma Bunda. hlm. 579. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-07. Diakses tanggal 2019-08-07. 
  13. ^ "Presiden Soeharto: Hasil Politik Luar Negeri Indonesia Cukup Membesarkan Hati". ANTARA. 1981-09-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-23. Diakses tanggal 2019-08-06. 
  14. ^ Administrator (1985-04-06). "Pelantikan". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-08-05. 
  15. ^ Nazaruddin Sjamsuddin, ed. (2003). Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993. Jakarta: Citra Kharisma Bunda. hlm. 65. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-22. Diakses tanggal 2019-08-23. 
  16. ^ Nazaruddin Sjamsuddin, ed. (2003). Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993. Jakarta: Citra Kharisma Bunda. hlm. 507–508. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-07. Diakses tanggal 2019-08-07. 
  17. ^ "Envoy: Hungary, Croatia Potential Markets For Indonesian Products". ANTARA. 1996-10-23. 
  18. ^ "Ambassador of the Republic of Indonesia to the Republic Hungary, Republic Croatia, Bosnia Herzegovina". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Budapest, Hungaria. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20010422. Diakses tanggal 2019-08-26. 
  19. ^ "Presiden Lantik 20 Dubes Indonesia". Kompas Cyber Media. 2002-09-30. Diakses tanggal 2019-08-05. 
  20. ^ "Presiden Lantik 24 Dubes Untuk Negara Sahabat". ANTARA News. 2006-10-18. Diakses tanggal 2019-08-05. 
  21. ^ Tarigan, Insaf Albert (2010-08-10). "24 Dubes RI Dilantik Presiden". Okezone.com. Diakses tanggal 2019-08-02. 
  22. ^ Humas Setkab (2014-10-15). "Peter Gontha Dubes Polandia, faizasyah Dubes Kanada". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 2019-08-02. 
  23. ^ Kuwado, Fabian Januarius (2019-01-07). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Jokowi Lantik 16 Dubes di Istana Negara". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-08-02. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]