Apa Salahku?
Apa Salahku? | |
---|---|
Pembuat | Rapi Films |
Terinspirasi oleh | Apa Salahku (1976) oleh Sandy Suwardi Hasan |
Pemeran |
|
Lagu pembuka | Mengapa - Nicky Astria |
Lagu penutup | Tertipu Lagi - Nicky Astria |
Penata musik | Areng Widodo |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Indonesia |
Jmlh. episode | 25 |
Produksi | |
Produser | Gope T. Samtani |
Lokasi produksi | Jakarta |
Durasi | 60 menit (20:00-21:00 WIB) Tayang Rabu |
Distributor | Media Nusantara Citra Vision+ Rapi Films |
Rilis asli | |
Jaringan | MNCTV |
Format audio | Stereo Dolby Digital 5.1 |
Rilis | Rabu, 9 November 2005 – Rabu, 26 April 2006 |
Apa Salahku? adalah sebuah sinetron yang ditayangkan di MNCTV mulai Rabu, 9 Nopember 2005 hingga Rabu, 26 April 2006 tayang Rabu pukul 20:00-21:00 WIB berjumlah 25 episode. Pemain utama di sinetron ini ialah Moudy Wilhelmina, Teddy Syach, Naimah, Bio One, Sania Saviq Rashid, Bayu Ariotomo, Dewi Affandi dan masih banyak lagi. Sinetron ini diproduksi oleh Rapi Films.
Sinetron ini adaptasi dari Apa Salahku tahun 1976 oleh Sandy Suwardi Hasan.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Moudy Wilhelmina sebagai SANDRA
- Teddy Syach sebagai ERICK
- Naimma Aljufri sebagai Naima.
- Bio One
- Sania Saviq Rashid
- Bayu Ariotomo
- Dewi Affandi
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Sandra menelpon suaminya bahwa dia akan pulang terlambat karena dia harus meeting dan Sandra meminta untuk dijemput. Erik bilang dia tidak bisa menjemput Sandra karena dia juga sibuk dengan pekerjaannya.
Seusai meeting, Sandra segera menuju ke mobilnya yang berada basement kantor. Tiba-tiba seseorang menyergapnya dan mendorongnya. Dengan gesit pria itu menanggalkan pakaian Sandra. Sandra berusaha keras melawan hingga Sandra luka-luka tapi sayangnya dia tidak berhasil. Beberapa jam kemudian satpam kantor Sandra menemukannya. Sandra segera dilarikan ke rumah sakit dan Erik dikabari oleh satpam itu tentang apa yang terjadi pada Sandra. Erik segera menuju ke rumah sakit, Erik menyalahkan diri sendiri dan sangat menyesali kenapa harus istrinya yang mengalami kejadian itu. Sandra tidak sanggup melihat Erik karena dia sangat malu dan dia menahan amarahnya pada Erik karena kalau saja Erik menjemputnya dia tidak akan mengalami perkosaan itu. Erik pun sebenarnya merasa bersalah dan berusaha meyakinkan Sandra bahwa dia sangat mencintainya dan tidak akan pernah meninggalkan Sandra.
Beberapa bulan kemudian, Sandra merasa ada yang tidak beres dengan dirinya dan dia segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter memberitahukan kalau Sandra sedang mengandung 2 bulan. Sandra sempat berpikir bahwa bayi yang di kandungnya adalah hasil pemerkosaan waktu itu, dan memutuskan untuk menggugurkan kandungannya tapi dicegah oleh Erik. Erik bilang bahwa kemungkinan besar anak itu adalah anaknya dan bukan dari kejadian waktu itu. Sandra pun setuju untuk tidak menggugurkan bayinya. Selama 9 bulan, Erik selalu berusaha membuat nyaman Sandra dan berusaha memenuhi semua kebutuhannya.
Bayi itu pun lahir sehat dan sangat cantik. Mereka memberi nama Naima. Beberapa tahun kehidupan mereka diwarnai oleh kehadiran Naima yang mewarisi mata ayahnya. Erik sangat ingin memiliki anak perempuan karena dua anak sebelumnya adalah laki-laki. Tapi Sandra diam-diam masih berpendapat bahwa Naima adalah anak dari pNaima yang memperkosanya. Sandra meminta Erik untuk men-test DNA Naima tapi Erik menolak..karena Naima adalah anaknya.
Satu ketika, Naima mengalami kecelakaan ketika dia sedang menyebrang jalan. Naima segera dilarikan ke rumah sakit karena dia kehilangan banyak darah. Dokter meminta Erik dan Sandra untuk mendonorkan darah mereka. Mereka setuju. Beberapa waktu kemudian dengan raut wajah yang bingung dokter mengatakan bahwa golongan darah mereka berdua tidak ada yang cocok dengan Naima. Naima bukan anak Erik! Sejak saat itu Sandra tidak mau melihat Naima. Naima mendapatkan darah dari bank darah dan bisa pulang beberapa hari kemudian. Dan kebahagiaan Naima pun hilang sejak Naima kembali dari rumah sakit. Ibu yang sangat dipujanya menjadi dingin dan jahat.
Ketika Naima sedang bermain bersama Leon, kakak tertuanya, tidak sengaja Naima menjatuhkan vas mahal. Hukuman yang diterimanya dari Sandra waktu itu tidak ada ampun. Naima ditampar sampai wajah mungilnya tercap tangan Sandra. Naima menangis dan memohon supaya Sandra berhenti memukulnya. Wajah Naima membentur dinding hingga tak sadarkan diri. Ketika Erik pulang dari kantor, dia menemukan Naima pingsan dan berdarah di lantai. Erik segera mengangkat tubuh mungil Naima dan segera mencari Sandra untuk menolong Naima. Sandra hanya membalikkan badannya dan pura-pura tidur. Akhirnya Erik yang mengurus Naima sendirian. Dan kejadian seperti itu sering menimpa Naima. Hanya Erik yang selalu memperhatikan Naima dan memastikan keselamatan Naima. Erik bahkan pernah bertanya kepada Sandra ibu macam apakah dia yang tega melakukan hal itu kepada anaknya sendiri. Sandra berteriak bahwa Naima bukanlah anaknya. Naima adalah anak setan yang dikirim untuk menyakiti Sandra dan mengingatkan dia akan kejadian buruk yang dialaminya. Sandra merasa terhina, tersakiti, dan merasa begitu menderita karena pemerkosaan itu sendiri. Setiap kali dia melihat Naima dia selalu teringat akan semua hal itu. Erik begitu sedih mendengar hal itu tapi dia berusaha mengerti Sandra. Ketika Erik melihat Naima tidak diberi makan oleh Sandra, secara diam-diam Erik dan kedua anak laki-lakinya memberikan makanan pada Naima.
Kehidupan Sandra dan Erik terus seperti itu hingga suatu waktu Erik mendapatkan promosi di kantornya dan ditugaskan keluar kota. Erik memutuskan untuk mengambil kesempatan itu dan dia berpikir ini adalah kesempatan yang bagus untuk keluarganya jika mereka pindah kota. Mungkin Sandra akan berubah dan dapat melupakan kejadian buruk itu. Erik dan keluarganya pun pindah. Tapi di kota yang baru mereka tempati Sandra semakin menjadi-jadi. Sandra memberitahukan kepada semua orang kalau Naima adalah anak pembantunya dan ibu Naima meninggal ketika melahirkan dia. Semua orang memuji Sandra dan bilang kalau Sandra sangat baik mau menerima anak pembantunya dan merawatnya seperti anaknya sendiri. Dan bila ada memar-memar pada Naima, itu karena Naima memang harus dihukum.
Naima harus membersihkan rumah setiap hari. Membersihkan semua debu dan mengepel lantai. Membersihkan dan mencuci setiap kali mereka selesai makan. Jika Naima tidak mengerjakan dengan baik, dia tidak boleh makan malam. Sandra sering mencari-cari kesalahan Naima setiap hari. Setelah makan malam, ketika Naima seharusnya membersihkan lantai, Naima justru makan makanan yang ditinggalkan oleh kakak-kakaknya untuk Naima. Aldo kakak Naima yang berusia satu tahun lebih tua dari Naima sangat menyayangi Naima dan berusaha selalu membantunya. Sayangnya Malik, kakak tertua Naima, tidak seperti itu. Buat Malik dia harus melakukan apa yang dilakukan oleh ibunya terhadap Naima. Malik membenci Naima karena Erik sangat menyayangi Naima daripada dia dan Malik akan lakukan apa pun untuk menyakiti Naima.
Ketika Sandra tahu bahwa Aldo sering menyisakan banyak makanannya untuk Naima, Sandra sangat marah dan sejak itu Sandra sendiri yang membuang sisa makanan ke tempat sampah setelah mereka selesai makan malam. Sebelum tidur, Sandra melihat Naima sedang mengais-ngais tong sampah hanya untuk mencari sisa makanan. Tong sampah itu ada muntahan kucing liar dan tertinggal bulu-bulu kucing itu tapi keinginan Naima untuk bertahan hidup sangat kuat dan dia tetap memakan sisa makanan itu. Naima sangat berterima kasih pada Allah karena dia masih bisa bertahan hidup dan juga akan makanan yang baru saja di makannya. Sandra melihat putrid bungsunya mengais-ngais tong sampah agar dia bisa makan dan setelah itu Sandra tertidursambil tersenyum puas. Balas dendam memang menyenangkan.
Sekolah Naima menelpon Sandra dan mereka bilang kalau Naima mencuri makanan dari kantin sekolah. Sandra sangat marah dan menunggu Naima di rumah untuk menghukumnya. Sandra memaksa Naima untuk memuntahkan makanan yang dicurinya dari kantin dan menyimpannya. Ketika Erik pulang, Sandra memperlihatkan mangkuk yang berisi muntahan makanan Naima dan memaksa Erik untuk melihat Naima memakan kembali muntahan itu. Naima menangis dan menatap iba kepada ayahnya tapi Erik malah memalingkan wajahnya, Erik tidak sanggup melihat wajah iba putri kesayangannya. Ketika Naima mulai menyendok isi mangkuk itu tiba-tiba akal sehat Erik bekerja dan dia melempar mangkuk itu dan berteriak ke Sandra kalau Sandra sakit jiwa dan dia akan mengakhiri semuanya. Erik akan membawa anak-anak pergi demi kebaikan Sandra. Sandra tidak percaya Erik akan berkata seperti itu, tiba-tiba Sandra berlari ke dapur dan mengunci diri. Sandra menyirami dirinya sendiri dengan minyak tanah dan bersiap untuk membakar dirinya jika Erik membawa anak-anak dan tidak mau melakukan perintahnya. Naima memohon dan meminta ibunya untuk melakukan apa pun, Naima akan memakan muntahan itu, dia akan melakukan apa pun yang Sandra inginkan asalkan Sandra tidak menyakiti diri sendiri. Erik berusaha menghentikan Naima, Erik tidak mempercayai Sandra. Tapi Sandra menyalakan korek api mulai membakar ujung pakaiannya. Erik dengan panik mendobrak pintu, Naima memohon ibunya untuk menghentikan perbuatannya tapi Sandra tidak menghiraukannya. Akhirnya, Erik berdiri dan melihat putri yang sangat dicintainya memakan isi mangkuk yang sangat menjijikkan, Erik menangis. Naima harus melakukan itu jika ingin Sandra mematikan api itu dan keluar dari dapur.
Malam berikutnya, Sandra menyeret Naima keluar dari kamarnya, dan memberikan Naima tikar untuk tidur di teras. Malam itu hujan turun deras sekali. Kasihan Naima, selain dia kedinginan, dia juga digititi nyamuk dan basah kuyup. Esok harinya, Naima tetap dibiarkan menggigil kedinginan dan tidak di ijinkan ganti baju sampai dia menyelesaikan semua pekerjaan rumah.
Naima sakit dan pihak sekolah menelpon Sandra untuk mengatakan bahwa Naima disuruh untuk pulang. Ketika Naima sampai di rumah, sepertinya dia pulang ke rumah yang salah. Sandra membuatkan sup panas untuk Naima dan membiarkan dia tidur bersama Sandra sehingga memudahkan Sandra untuk mengurus Naima. Erik yang baru saja kembali dari kantor terkejut melihat Sandra merawat Naima dengan sangat baik. Erik bahagia karena akhirnya Sandra sadar bahwa Naima adalah putrinya. Sandra berkata kepada Erik kalau dia tidak bisa membiarkan Naima meninggal dan Naima seharusnya dia tidak perlu menyakiti Naima. Sandra tidak ingin Naima meninggal. Semalaman Sandra berusaha merawat Naima dan membiarkan dia terbebas dari siksaan yang sudah direncanakan untuknya. Erik berterima kasih pada Allah karena sudah lama Erik sangat ingin melihat Sandra merawat dan menyayangi Naima, malaikat hati Erik. Keesokan harinya Naima mulai membaik, dia sudah tidak demam. Erik memandangi Naima dan meminta maaf pada Naima. Sandra berdiri di samping Erik dan tertawa bahagia.
Naima sekarang tidak disiksa lagi dan tidak ada luka-luka memar di tubuh mungilnya. Tapi Naima tidak pernah mengeluh dan tidak mengatakan ke siapa pun juga semua hal yang di alami ketika dia di rumah. Naima sangat penurut dan penyayang, bahkan kepada Sandra.
Suatu ketika Erik pulang dalam keadaan mabok, Erik memberitahu Sandra kalau dia baru saja dipecat karena kasus korupsi. Sandra tidak percaya dan dia menyalahkan Allah dan Naima. Naima kembali disiksa Sandra dan penyiksaan itu semakin parah. Sandra menyalahkan Naima karena Naima pembawa bencana keluarganya. Sandra menendang, memukul dan menjambak rambut Naima sampai Sandra melihat kompornya meledak dan dia menyuruh Naima untuk duduk di dekat kobaran api itu. Untuk pertama kalinya Naima menolak perintah Sandra, karena Naima sangat takut pada api. Sandra menarik tangan Naima ke api dan menaruh tangan Naima di atas lidah api. Sandra terus menyakiti Naima dan dia baru berhenti setelah mematahkan tangan Naima. Dan Sandra sangat puas dan pergi. Naima jatuh ke lantai, merasakan sakit yang luar biasa bahkan dia tidak sanggup untuk menangis tapi Sandra tidak peduli dan tanpa berperasaan Sandra menyuruh Naima pergi.
Naima menangis semalaman dan menunggu ayahnya pulang ke rumah supaya dia bisa meminta Eerik untuk membawanya ke dokter. Sayangnya malam itu Erik tidak pulang. Erik sedang mabok di sebuah bar, meratapi nasibnya. Ketika Erik pulang, Sandra sangat marah dan bertanya apa yang di lakukan Erik, bagi Sandra Erik tidak dewasa. Untuk pertama kalinya Erik menjawab pertanyaan Sandra tanpa berpikir Naima akan dijadikan sasaran kemarahan Sandra. Secepat Erik berlalu ke kamar, Sandra menarik Naima ke kamar mandi dan menyuruh Naima untuk masuk ke bak mandi dan mengisinya dengan air dingin. Sandra hanya membiarkan hidung Naima muncul ke permukaan air biar Naima bisa bernafas dan tetap hidup. Di saat yang bersamaan, salah satu kedua saudaranya ke kamar mandi dan Aldo menangis melihat Naima namun tidak bisa berbuat apa-apa. 8 jam kemudian Sandra menyuruh Naima keluar dari bak mandi. Naima sangat kedinginan selaih itu dia tubuh Naima mulai membiru dan badannya bergetar hebat seperti sedang mengalami kejang-kejang. Tapi hal itu tidak meluluhkan hati Sandra. Sandra melemparkan pakaian untuk Naima dan kemudian menyuruh Sandra membersihkan piring kotor. Malam hari ketika semua sudah terlelap, Naima kembali mengais-ngais tempat sampah dan memakan sisa sayuran yang berhasil ditemukannya. Sayuran yang dibuang 2 hari yang lalu.
Kemarahan Sandra semakin menjadi dan dia mulai stress karena Naima masih belum juga mati, dia lalu menikamnya. Dengan dingin Sandra mencabut kembali pisau dari tubuh Naima, mengulurkan kain kotor ke Naima dan menyuruh Naima membebat luka untuk menghentikan darahnya. Luka itu menjadi infeksi dan Sandra kembali merawatnya. Membawa Naima ke tempat tidurnya, memberikan obat, merawatnya sampai Naima sembuh. Setiap kali Naima terbangun dan melihat Sandra merawatnya, Naima sangat senang karena akhirnya Sandra menyayanginya. Tapi ketika lukanya sembuh, Sandra kembali seperti semula. Sandra kembali menyuruh Naima untuk untuk membersihkan rumah dan itu membuat luka Naima berdarah lagi. Dan itu membuat Naima membutuhkan waktu lama untuk sembuh, bagaimana pun juga, kondisi fisik Naima tidak seperti dulu. Naima semakin melemah dan kurus.
Erik akhirnya mendapatkan pekerjaan baru dengan gaji yang tidak terlalu besar. Erik mulai memperhatikan kembali apa yang terjadi di rumah dan ketika dia melihat Naima pingsan, Sandra berpura-pura baik dan meminta Erik untuk segera membawa Naima ke rumah sakit. Dokter menyatakan bahwa Naima mengidap penyakit leukimia dan Naima membutuhkan donor tulang sumsum. Sandra sangat terpukul dan kenyataan itu merubah Sandra. Sandra menangis dan menyadari dia sebenarnya menyayangi Naima meskipun dia anak dari hasil perkosaan. Dokter memeriksa seluruh anggota keluarga tapi dokter itu bingung karena tidak ada satu pun yang cocok dengan Naima.
Sandra akhirnya mengatakan kepada dokter apa yang pernah terjadi pada dirinya. Dia pernah diperkosa dan Naima bukan anak Erik. Dokter ikut bersedih mendengarnya tapi dokter berkata bahwa satu-satunya cara untuk menyembuhkan Naima Sandra harus mencari ayah kandung Naima dan memintanya untuk memdonorkan tulang sumsumnya untuk Naima. Sandra dan Erik memutuskan memasang berita di media untuk mencari pemerkosa itu. Respon yang mereka dapat sungguh luar biasa. EveNaimane tersentuh dengan kisah Naima dan sejumlah sukarelawan menelpon ke dokter untuk mendonorkan tulang sumsum mereka tapi sayangnya masih belum ada yang cocok.
Seorang dokter di kota yang berbeda mendengar berita itu dan teringat masa lalu yang buruk, saat itu dia mabok dan memperkosa seorang wanita di basement. Dokter itu bernama Luki dan dia adalah ayah Naima. Apa yang bisa dilakukan Luki? Dia sudah menikah meski pun dia dan Deasy, istrinya, masih belum memiliki anak. Deasy tidak bisa memberikan anak untuk Luki. Luki mengakui perbuatannya itu ke Deasy dan dia menerima kenyataan bahwa mereka tidak mempunyai anak adalah suatu hukuman baginya. Deasy sangat marah dan terluka tapi pelan-pelan Deasy bisa menerima kenyataan itu dan menerima Luki kembali.
Luki dan Deasy memutuskan untuk bertemu Naima di rumah sakit dan mendonorkan tulangnya, tapi Luki meminta ke dokter yang menangani Naima untuk merahasiakan identitasnya. Dokter itu setuju. Operasi berhasil dan Sandra berdoa kepada Allah untuk memberkati orang yang sudah bersedia mendonorkan tulang sumsumnya untuk Naima. Sandra saat itu berjanji akan menjadi ibu dan istri yang baik. Seluruh keluarga kemabli bersama dan hidup bahagia.
Tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Luki yang tidak bisa memiliki anak menginginkan Naima. Dan ketika Luki mendengar tentang apa yang pernah di lakukan Sandra pada Naima, Luki memutuskan untuk mengambil Naima dan merawatnya.
Apa yang akan terjadi? Di saat keluarga Erik dan Sandra berkumpul bersama lagi … Akankah ada air mata lagi? Apakah mereka akan terpisah lagi?
Lagu tema
[sunting | sunting sumber]Judul lagu | Penyanyi | Album | Produksi |
---|---|---|---|
"Mengapa" | Nicky Astria | Negeri Khayalan | HP Records |
"Tertipu Lagi" | Nicky Astria | Negeri Khayalan | HP Records |
"Samar Bayangan" | Nicky Astria | Samar Bayangan | HP Records |
"Dunia Cinta" | Nicky Astria | Samar Bayangan | HP Records |
- Keterangan
Referensi
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs web resmi Rapi Films