Museum Njana Tilem
Didirikan | 2016 |
---|---|
Lokasi | Jalan Raya Mas Nomor 162, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar |
Jenis | Museum |
Situs web | https://www.culturalplaces.com/attraction/njana-tilem-museum |
Museum Njana Tilem adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Raya Mas Nomor 162, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Pendirian Museum Njana (dibaca Nyana) Tilem khusus untuk mengoleksi benda-benda tentang seni patung Bali. Karya seni di dalam museum merupakan hasil karya buatan Ida Bagus Njana dan Ida Bagus Tilem. Keduanya merupakan satu keluarga yang masing-masing merupakan ayah dan anak. Karya keduanya menggunakan teknik yang berbeda satu sama lain. Karya buatan Njana menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali dengan menampilkan kesan modern melalui garis-garis yang sederhana. Sedangkan karya buatan Tilem menampilkan ekspresi dari emosi manusia melalui bentuk-bentuk alami kayu. Arsitektur museum meniru gaya arsitektur Kerajaan Majapahit. Letaknya di titik koordinat: 8°32’11.1” Lintang Selatan dan 115°16’21.0” Bujur Timur. Museum dapat diakses dari arah Bandar Udara Internasional Ngurah Rai dengan jarak tempuh sejauh 35 kilometer. Museum Njana Tilem dibuka setiap hari kecuali pada hari libur nasional di Indonesia. Dari hari Selasa hingga hari Minggu, museum dibuka mulai pukul 10.00 hingga pukul 17.00. Khusus hari Senin, museum mulai dibuka pukul 13.00 hingga pukul 17.00.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Gagasan Njana Tilem Museum mulai dirintis sejak tahun1960-an oleh Ida Bagus Tilem. Setelah Tilem wafat tahun 1993, maka perintisan Njana Tilem Museum diwariskan kepada putranya yang bernama Ida Bagus Gede Ary Purnama dan Ida Bagus Alit Suryadi. Perintisan Njana Tilem Museum diawali dengan mengumpulkan koleksi dari Njana dan Tilem. Koleksi ini berupa berbagai hasil seni pahat yang terbuat dari kayu. Bangunan museum berhasil dibangun di Jalan Raya Mas No. 162, Mas, Ubud, Bali. Atas pesan Ida Bagus Tilem sebelum meninggal, pendirian museum baru dimulai tahun 1994 dan selesai pada tahun 2016. Pendirian ini dimulai oleh adik Ida Bagus Tilem yaitu Ida Bagus Suartha, sekaligus putra terakhir dari Ida Bagus Njana, lalu dilanjutkan dan diselesaikan oleh cucu Njana sekaligus anak-anak Tilem yang bernama Ida Bagus Gede Ary Purnama dan Ida Bagus Alit Suryadi.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid II (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 254. ISBN 978-979-8250-67-5.
- ^ Rukmana, dkk. Profil Penerima Anugrah Kebudayaan 2018 (PDF). Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. hlm. 61. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-07-11. Diakses tanggal 2021-07-11.