Bendungan Sadawarna
Tampilan
Bendungan Sadawarna | |
---|---|
Lokasi | Cibogo, Subang dan Surian, Sumedang, Jawa Barat |
Koordinat | 6°35′29″S 107°50′30″E / 6.5914465°S 107.8415732°E |
Kegunaan | Serbaguna |
Status | Beroperasi |
Mulai dibangun | 2018 |
Mulai dioperasikan | 2022 |
Biaya konstruksi | Rp 2,65 triliun |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum |
Kontraktor | Wijaya Karya, Barata Indonesia, Nindya Karya, dan Adhi Karya |
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi (thalweg) | 40 m |
Panjang | 929 m |
Lebar puncak | 10 m |
Membendung | Sungai Cipunegara |
Waduk | |
Kapasitas normal | 44.610.000 m3 |
Luas genangan | 498,43 hektar |
Bendungan Sadawarna adalah sebuah bendungan yang dibangun di perbatasan antara Subang dan Sumedang di Jawa Barat untuk membendung aliran dari Sungai Cipunegara.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Bendungan ini mulai dibangun pada bulan November 2018[1] dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Desember 2022.
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Bendungan diharapkan dapat mengairi lahan pertanian seluas 4.500 hektar, mengurangi debit banjir 25 tahunan sebesar 26,90 meter kubik per detik, dan menyediakan air baku sebanyak 4,50 meter kubik per detik. Air yang terbendung oleh bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik melalui PLTM berkapasitas 2 MW.[1][2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Joga, Nirwono dan Soetomo, Agus (2020). 75 Bendungan Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. hlm. 186–187. ISBN 978-623-94752-4-6.
- ^ Bendungan Sadawarna