Lompat ke isi

Stasiun Malang

Koordinat: 7°58′40.09″S 112°38′14.19″E / 7.9778028°S 112.6372750°E / -7.9778028; 112.6372750
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Stasiun Malang Kotabaru)
Stasiun Malang
Kereta Api Indonesia
P24T24TA02

Bangunan Stasiun Malang sisi timur pada tahun 2022
Nama lainStasiun Malang Kotabaru
Stasiun Kotabaru
Lokasi
Koordinat7°58′40.09″S 112°38′14.19″E / 7.9778028°S 112.6372750°E / -7.9778028; 112.6372750
Ketinggian+444 m
Operator
Letak
km 49+234 lintas Bangil-Blitar-Kertosono[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi; masing-masing peron terhubung dengan lorong/terowongan bawah tanah, tetapi tidak ada peron di antara jalur 1 dan 2 maupun jalur 3 dan 4)
Jumlah jalur9 (jalur 3: sepur lurus)
LayananKereta api penumpang
Lintas utara Jawa: Jayabaya, Majapahit, Matarmaja, dan Brawijaya
Lintas selatan Jawa: Kertanegara, Malioboro Ekspres, Malabar, Gajayana, dan Tawang Alun
Aglomerasi: Arjuno Ekspres
Lokal: Commuter Line (Tumapel dan Penataran)

Kereta api barang
Lintas selatan Jawa: Parcel ONS Tengah
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
ArsitekIr. W.J. van der Eb
Gaya arsitekturArt deco
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka20 Juli 1879
Dibangun kembali
  • 1941
  • 2020–2021 (bangunan baru sisi timur)
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Blimbing Commuter Line Penataran Malang Kotalama
menuju Blitar
Commuter Line Tumapel Terminus
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Jalur difabel Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu VIP Pemesanan langsung di loket Mesin tiket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Tempat naik/turun Pos kesehatan Tempat bermain anak Galeri ATM Pertokoan/area komersial Restoran Ruang menyusui Isi baterai Area merokok Troli Sistem pengenalan wajah Air minum Tangga naik/turun Eskalator 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Cagar budaya Indonesia
Bangunan Stasiun Kota Baru
KategoriBangunan
No. RegnasKB002238
No. SK185.45/341/35.73.112/2018
Tanggal SK1 Januari 2018
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Malang (ML), juga disebut sebagai Stasiun Malang Kotabaru, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kiduldalem, Klojen, Malang, Jawa Timur, pada ketinggian +444 m dan berjarak 92,7 km arah selatan dari Surabaya Gubeng.[4] Stasiun ini berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya dan KAI Commuter.

Stasiun ini merupakan stasiun utama di kawasan Malang Raya sekaligus menjadi salah satu stasiun keberangkatan utama bagi layanan kereta api antarkota dan kereta api lokal Commuter Line. Letak stasiun ini tidak jauh dari Alun-alun Bundar, Kawasan Pendidikan Tugu (SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, dan SMA Negeri 4 Malang), Gedung DPRD Kota Malang, Balai Kota Malang, Pasar Klojen, dan markas satuan di bawah Kodam V Brawijaya.

Bangunan Stasiun Malang generasi pertama yang terletak di sisi timur emplasemen, kini telah dibangun ulang, sekitar 1930
Pintu masuk Stasiun Malang sisi barat yang hanya digunakan untuk melayani kereta api lokal

Stasiun Malang dibangun ketika jalur kereta api Surabaya–Malang dan Pasuruan mulai dirintis pada sekitar tahun 1870 yang bertujuan untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jawa Timur. Jalur ini dibangun setelah konsesi dikeluarkan pada tahun 1875. Jalur kereta api ruas Bangil–Malang selesai dibangun pada 20 Juli 1879[5]

Bangunan pertama stasiun yang terletak di sisi timur emplasemen pada awalnya memiliki ciri khas dari Staatsspoorwegen (SS), yaitu perpaduan antara Neoklasik dan Indische Empire, yang juga diterapkan di Stasiun Surabaya Kota, Pasuruan, Sukabumi, Mojokerto, dan Madiun.

SS kemudian membangun stasiun baru yang terletak di sisi barat emplasemen pada tahun 1941 berdasarkan karya Ir. W.J. van der Eb karena bangunan stasiun lama dianggap tidak mampu menampung jumlah penumpang yang terus meningkat.[6] Bangunan stasiun ini kemudian disebut Stasiun Malang Kotabaru untuk membedakannya dengan bangunan Stasiun Malang lama—bukan Stasiun Malang Kotalama yang dibangun pada tahun 1896.[7]

Penataan ulang

[sunting | sunting sumber]

Sebelum adanya pembangunan stasiun sisi timur, Kereta Api Indonesia dan Pemerintah Kota Malang sempat berencana untuk menata ulang Stasiun Malang. Hal ini dilakukan karena jumlah masyarakat Malang Raya yang bepergian dengan kereta api semakin meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, stasiun ini dilakukan penataan ulang untuk meningkatkan ranah pariwisata. Rencana teknik rinci telah dibuat oleh KAI bersama Pemkot Malang pada awal 2018 lalu, tetapi banyak dilakukan perbaikan.[8] Sebagai langkah awal, Pemkot Malang dan KAI sepakat untuk menata kembali halaman parkir stasiun.[9]

Pembangunan stasiun sisi timur dimulai dengan acara peletakan batu pertama oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, pada 24 September 2019. Pembangunan tersebut mengakibatkan depo kereta secara bertahap akan dipindahkan ke Stasiun Malang Kotalama.[10][11][12] Kini sisi timur Stasiun Malang hanya berfokus pada layanan kereta api antarkota, sedangkan sisi barat berfokus untuk layanan kereta api lokal Commuter Line.

Bangunan dan tata letak

[sunting | sunting sumber]
Bentuk atap bangunan baru stasiun yang terinspirasi dari Gunung Putri Tidur
Zona penurunan pengunjung pada bangunan baru stasiun
Jembatan penyeberangan yang menghubungkan bangunan stasiun baru dengan bangunan lama, serta dijadikan sebagai penyeberangan antarperon

Stasiun Malang memiliki sembilan jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan sepur lurus, tetapi hanya jalur 1–5 yang digunakan untuk pelayanan naik turun penumpang, serta menggunakan persinyalan mekanik tipe Siemens & Halske. Stasiun ini memiliki konsep yang serupa dengan Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Bandung, yaitu memiliki dua bangunan stasiun di setiap sisi emplasemen.[13]

Seperti di Stasiun Pasar Senen, bangunan sebelah barat stasiun memiliki peron yang terhubung dengan terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki. Terowongan tersebut dibangun pada saat terdapat kabar perang.[14] Supaya dapat melindungi dari ancaman bom, maka baja dijadikan bahan dalam pembuatan pintu terowongan.[15] Bangunan lama stasiun (generasi kedua), yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen telah ditetapkan sebagai cagar budaya.[16]

Sementara itu, bangunan sebelah timur stasiun dibangun ulang di sebelah depo kereta, bekas kawasan rumah dinas KAI, dan bangunan pertama stasiun pada masa Hindia Belanda. Bangunan sebelah timur stasiun dirancang lebih besar dari bangunan sebelumnya sehingga mampu menampung sekitar 2.500 calon penumpang.[17] Bentuk atap pada bangunan stasiun terinspirasi dari Gunung Putri Tidur, gunung yang terletak di Kabupaten Malang dan Kota Batu, dan dirancang supaya dapat melancarkan aliran udara.[18] Bangunan sebelah timur ini dilengkapi dengan zona penurunan pengunjung yang sebelumnya tidak tersedia. Untuk menghubungkan bangunan timur dan bangunan barat stasiun, maka dibangunnya juga jembatan layang untuk penumpang.

Lantai 2 Penyeberangan penumpang kereta api antarkota melalui jembatan penyebrangan
Lantai 1 Bangunan utama stasiun sisi timur

(khusus keberangkatan dan kedatangan kereta api antarkota (kelas eksekutif dan campuran))

Jalur 9 Jalur area Depo Kereta
Jalur 8
Jalur 7
Jalur 6
Jalur 5 Jalur parkir rangkaian kereta api
Kereta Api Indonesia Keberangkatan dan kedatangan kereta api antarkota serta aglomerasi
Peron pulau
Jalur 4 Jalur parkir rangkaian kereta api
Kereta Api Indonesia Keberangkatan dan kedatangan kereta api antarkota serta aglomerasi
Jalur 3 Kereta Api Indonesia Keberangkatan dan kedatangan kereta api antarkota serta aglomerasi
(Blimbing) T Commuter Line Tumapel, dari dan tujuan Surabaya Kota
Peron pulau
Jalur 2 Kereta Api Indonesia Keberangkatan dan kedatangan kereta api antarkota serta aglomerasi
Jalur 1 Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Blimbing) P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Blitar via Malang (Malang Kotalama)
Peron sisi
Lantai 1 Bangunan utama stasiun sisi barat

(khusus keberangkatan dan kedatangan kereta api lokal, aglomerasi, dan antarkota (kelas ekonomi))

Pada 28 September 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan uji coba sistem pengenalan wajah pada proses keberangkatan kereta api antarkota di Stasiun Bandung dan per 10 Juli 2023, Stasiun Malang sudah menerapkan sistem tersebut bersama sembilan stasiun KA utama Pulau Jawa lainnya seperti Stasiun Surabaya Gubeng, Purwokerto, Madiun, Solo Balapan, Yogyakarta, Surabaya Pasarturi, Semarang Tawang, Cirebon, dan Jakarta Gambir.[19]

Pada 4 Januari 2011 sekitar pukul 13.15, kereta penumpang milik KA Gajayana yang sedang parkir di Stasiun Malang tergelincir dan menabrak tiga rumah warga di sekitar Stasiun Malang Kotalama. Seorang balita tewas tertimpa reruntuhan rumah akibat tertabrak kereta tersebut dan satu korban lainnya mengalami patah tulang kaki.[20]

Layanan kereta api

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[21]

Penumpang

[sunting | sunting sumber]

Antarkota

[sunting | sunting sumber]
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Brawijaya Imperial Malang Gambir Via Solo JebresSemarang Tawang
Eksekutif
Campuran
Jayabaya Eksekutif Malang Pasar Senen Via Surabaya PasarturiSemarang Poncol
Ekonomi
Ekonomi
Majapahit Ekonomi Malang Pasar Senen Via Solo JebresSemarang Tawang
Matarmaja
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Gajayana Luxury Malang Gambir Via YogyakartaCirebon
Eksekutif
Campuran
Malioboro Ekspres Eksekutif Malang Purwokerto Via BlitarYogyakarta
Ekonomi
Kertanegara Eksekutif
Ekonomi
Malabar Eksekutif Bandung Via YogyakartaTasikmalaya
Ekonomi Premium
Ekonomi
Tawang Alun Ekonomi Malang Kotalama Ketapang Via BangilJember

Aglomerasi

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas eksekutif
Arjuno Ekspres Eksekutif Malang Surabaya Gubeng

Dijalankan pada hari tertentu


Hanya jadwal pagi

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
T Tumapel Malang Surabaya Kota Perjalanan kereta api menuju Surabaya Kota hanya jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya jadwal malam.
P Penataran Surabaya Kota Blitar Via Malang
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lintas selatan Jawa
Angkutan logistik ONS Parcel Tengah Malang Kampung Bandan Via LempuyanganPurwokerto

Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di Jakarta Gudang

Antarmoda pendukung

[sunting | sunting sumber]
Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
Perum DAMRI Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Stasiun Malang–Rest Area Wonokitri Bromo
Shuttle bus Aerotrans Wahana wisata di Kota Batu Stasiun MalangJatim Park (1, 2, dan 3)–Museum Angkut[22]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ "Selayang Pandang Daerah Operasi 8 Surabaya" (PDF). Surabaya: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 21 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-08. Diakses tanggal 4 Oktober 2020. 
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ Jarak Antar Stasiun pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 133. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  5. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  6. ^ "Stasiun Malang". Heritage – Kereta Api Indonesia. PT Kereta Api Indonesia (Persero). 2017. 
  7. ^ de Jong, Michiel van Ballegoijen (1993). Spoorwegstations op Java. de Bataafse Leeuw. 
  8. ^ Wahyunik, Sri. "Desain Anyar Stasiun Malang Bakal Dipajang". Tribunnews.com. KG Media. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  9. ^ "Rencana Diperbesar, Stasiun Kotabaru Malang Bakal Punya Dua Wajah". Malang TIMES. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  10. ^ "PT KAI Bangun Stasiun Baru di Kota Malang" (Siaran pers). Pemerintah Kota Malang. 2019-09-25. Diakses tanggal 2019-10-11.  "Salinan arsip". Archived from the original on 2019-10-11. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  11. ^ Antara (2019-09-24). Setiawan, Kodrat, ed. "Pengembangan Stasiun Kota Malang Diharapkan Dorong Pariwisata". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  12. ^ "Ini Penampakan Bentuk Stasiun Malang yang Baru". beritajatim.com (dalam bahasa Inggris). 2019-09-24. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  13. ^ M. Ubadillah (2021-05-10). "Hari Ini, PT KAI Mulai Operasikan Stasiun Malang Kota Sisi Timur". Radar Malang. Jawa Pos Group. Diakses tanggal 2021-05-10. 
  14. ^ "Satu-satunya di Indonesia, Stasiun Malang Ternyata Didesain dengan Pertimbangan Perang". Malang Times. 13 Januari 2019
  15. ^ _________. 2017. Stasiun Malang. KAI Heritage
  16. ^ developer, mediaindonesia com. "Stasiun Kota Baru Malang Berpeluang Jadi Situs Cagar Budaya". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2024-09-12. 
  17. ^ Azmi, Ulul (10 Mei 2021). Sudjatmiko, ed. "Gedung Baru Sisi Timur Stasiun Kota Malang Mulai Dibuka untuk Umum". Tugu Malang. Kumparan. Diakses tanggal 27 Mei 2021. 
  18. ^ Oktavia, Hanum (24 September 2019). "Terinspirasi Gunung Putri Tidur, Revitalisasi Stasiun Malang Dimulai". Radio Republik Indonesia Kota Malang. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-26. Diakses tanggal 27 Mei 2021. 
  19. ^ Sri Rahayu, Isna (9 Juni 2023). "Boarding Kereta Api Hanya dengan "Face Recognition", Registrasinya Kurang dari 1 Menit". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 10 Juli 2023. 
  20. ^ "KA Gajayana Tabrak Rumah, Satu Tewas". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 2015-09-07. 
  21. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 56. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  22. ^ Ibrahim, M Bagus (2024-08-30). "PT KAI Hadirkan Shuttle Bus Rute Stasiun Malang-Obyek Wisata Kota Batu". detikjatim. Diakses tanggal 2024-09-11. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Malang Kotalama
menuju Kertosono
Kertosono–Bangil Blimbing
menuju Bangil