Jembatan Kali Kuto
Jembatan Kali Kuto | |
---|---|
Koordinat | 6°58′20.82″S 110°03′0.25″E / 6.9724500°S 110.0500694°E |
Moda transportasi | 6 lajur |
Melintasi | Kali Kuto |
Lokal | Mentosari, Gringsing, Batang, Sambongsari, Weleri, Kendal, Jawa Tengah |
Pengelola | PT Jasamarga Semarang Batang |
Karakteristik | |
Panjang total | 100 m (328 ft 1 in) |
Lebar | 32 meter (105 ft) |
Tinggi | 30 meter (98 ft) |
Sejarah | |
Dibangun oleh | Waskita Karya |
Mulai dibangun | 2017 |
Selesai dibangun | Mei 2019 |
Dibuka | 13 Juni 2018 |
Diresmikan | 20 Desember 2018 |
Lokasi | |
<mapframe>: Isi JSON bukan GeoJSON+simplestyle yang sah. Daftar ini menunjukkan semua upaya untuk menafsirkannya menurut Skema JSON. Tidak semuanya merupakan galat.
|
Jembatan Kali Kuto adalah sebuah jembatan pada ruas Jalan Tol Semarang–Batang yang merupakan sebuah landmark bagi ruas Jalan Tol Trans Jawa karena ciri khas rangka baja melengkung berwarna merah menyala yang kokoh[1].
Lokasi
[sunting | sunting sumber]Lokasi Jembatan Kali Kuto berada di ruas Jalan Tol Semarang–Batang bagian dari Jalan Tol Trans Jawa tepatnya pada KM 383+200 berada di perbatasan antara Desa Mentosari, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang dengan Desa Sambongsari, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, melintas di atas aliran Kali Kuto.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Jembatan Kali Kuto merupakan jembatan yang merupakan bagian dari ruas Jalan Tol Semarang–Batang yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Jembatan Kali Kuto mulai dibangun pada pertengahan 2017.
Sempat dibuka secara fungsional pada musim mudik Lebaran tepatnya pada 13 Juni 2018 untuk memberikan kelancaran pada arus mudik Lebaran[2], pada November 2018 kemudian dilakukan uji beban pada bentang utama jembatan, dan pada Desember 2019 diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bersamaan dengan peresmian Tol Batang - Semarang[3].
Spesifikasi teknis
[sunting | sunting sumber]Jembatan Kali Kuto dibangun dengan metode Lowering System yang efisien dan pertama kalinya digunakan pada konstruksi jembatan di Indonesia, efisien karena memiliki pondasi terpisah dan tidak perlu membangun pondasi bawan untuk tower jembatan sehingga pengerjaan lebih cepat dan tidak mengganggu aliran sungai dibawahnya[4].
Jembatan Kali Kuto memiliki panjang bentang mencapai 100 meter dengan lebar mencapai 32 meter dan disetiap sampingnya memiliki pelengkung bentang utama dengan tinggi maksimal mencapai 30 meter[5].
Jembatan Kali Kuto ini dirancang memiliki total bobot mencapai kurang lebih 2400 ton dan profil baja jembatan ini dibuat di 3 tempat berbeda yaitu Serang, Tangerang dan Pasuruan dan dirakit di lokasi.
Potensi pariwisata
[sunting | sunting sumber]Bentuk dan warnanya yang ikonik serta lokasinya yang cukup strategis, membuat Jembatan Kali Kuto ini banyak diminati oleh wisatawan lokal baik pada siang maupun malam hari untuk mengabadikan keindahan jembatan ini[6].
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Hari Baskoro, Agung (7 Desember 2018). "Mengenal jembatan Kalikuto si merah nan kokoh yang jadi spot ikonik tol trans jawa". suarasurabaya.net.
- ^ "Menteri PUPR ujicoba jembatan kali kuto dengan dump truck". jatengprov.go.id. 13 Juni 2018.
- ^ Setkab RI, Humas (31 Desember 2018). "Peresmian jalan tol Trans Jawa seksi Jawa Tengah ruas Pemalang Batang Semarang dan Semarang Solo 20 Desember 2018 di Jembatan Kali Kuto". setkab.go.id.
- ^ "Jembatan Kali Kuto jembatan tol pertama strukturnya dirakit langsung di lokasi". bpjt.pu.go.id. 11 Agustus 2022.
- ^ Yusuf Laksono, Muhdany (11 Agustus 2022). "Kali Kuto jembatan tol pertama yang dirakit langsung di lokasi". kompas.com.
- ^ "Jembatan Kali Kuto jadi tempat wisata kuliner warga". ayobatang.com. 21 Oktober 2020.