Gereja Ibu Teresa, Cikarang
Gereja Ibu Teresa | |
---|---|
Gereja Ibu Teresa, Paroki Cikarang | |
![]() Altar Gereja Ibu Teresa (2024) | |
![]() |
|
Lokasi | Jalan Majapahit 52, Lippo Cikarang, Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat 17550 |
Negara | Indonesia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Situs web | parokicikarang |
Sejarah | |
Dedikasi | Bunda Teresa |
Arsitektur | |
Status | Paroki |
Status fungsional | Aktif (gereja sementara) Dalam pembangunan (gedung gereja) |
Administrasi | |
Paroki | Cikarang |
Dekenat | Bekasi |
Keuskupan Agung | Jakarta |
Provinsi | Jakarta |
Gereja Ibu Teresa adalah sebuah gereja paroki Katolik yang berlokasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Gereja ini berada di bawah pengelolaan Keuskupan Agung Jakarta. Secara parokial, Gereja ini merupakan Paroki Cikarang. Gereja Ibu Teresa dinamai menurut Bunda Teresa, seorang misionaris kelahiran Albania yang dikenal atas karya kemanusiaannya di Kalkuta, India. Gereja ini berada dalam reksa pastoral para imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Stasi Cikarang
[sunting | sunting sumber]Paroki Ibu Teresa Cikarang memiliki sejarah yang dimulai pada tahun 1992 dengan terbentuknya Stasi Santo Hendrikus, Cikarang. Stasi ini merupakan bagian dari Gereja Santo Arnoldus Janssen, Bekasi, yang bertujuan untuk melayani umat Katolik yang semakin berkembang di kawasan Cikarang. Pada awal tahun 1990-an, jumlah umat semakin bertambah, seiring dengan adanya baptisan baru dan migrasi para pendatang yang bermukim di kawasan industri Cikarang. Dalam situasi yang terbatas, umat Katolik di Cikarang menyelenggarakan Perayaan Ekaristi di Bioskop Mini Cikarang.[1] Saat itu perayaan Ekaristi dipimpin oleh para imam Serikat Sabda Allah yang bertugas di Paroki Bekasi.[2]
Terjadinya kerusuhan Mei 1998 membuat kondisi di Cikarang menjadi tidak lagi stabil. Kedamaian dan ketentraman beribadah umat Stasi Santo Hendrikus mengalami gangguan pada Mei 1998. Peribadatan kemudian berpindah dari Bioskop Mini Cikarang ke Gedung Global Lippo Cikarang. Pada awal tahun 2001, Gedung Global akan dipakai sebagai lokasi pembangunan sebuah rumah sakit. Dengan bantuan dari Yayasan Trinitas, tempat ibadah kemudian dipindahkan ke lahan belakang Sekolah Katolik Trinitas. Meski tempat ibadah yang baru berupa bedeng sederhana dengan bangunan kecil untuk sakristi, peribadatan diselenggarakan di lokasi tersebut selama bertahun-tahun.[2]
Pada tahun 2004, dengan jumlah umat yang mencapai sekitar 4.000 jiwa dalam 1.250 kepala keluarga, Paroki Cikarang terbentuk pada tanggal 25 Januari 2004, sebagai paroki ke-56 di lingkungan Keuskupan Agung Jakarta. Julius Kardinal Darmaatmadja meresmikan pendirian paroki ini dan menetapkan R.D. Samuel Pangestu sebagai pastor kepala paroki pertama. Pelindung paroki yang dipilih ialah Bunda Teresa guna mencerminkan semangat pelayanan kasih, terinsiprasi dari Injil Markus bab 12 ayat 41-44.[2]
-
Suasana gereja pada tahun 2023
Pembangunan gereja
[sunting | sunting sumber]
Sejak awal pendirian paroki, pengurus Gereja telah berusaha untuk membangun suatu gedung gereja permanen. Pada tahun 2014, rekomendasi dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi telah didapatkan, dan dilanjutkan dengan rekomendasi dari Kementerian Agama pada tahun 2012 dan 2015. Namun demikian, perizinan dari Kabupaten Bekasi belum didapatkan oleh pengurus Gereja.[3]
Setelah audiensi yang dipimpin oleh Pejabat Bupati Bekasi Dani Ramdan pada sekitar tahun 2021,[4][5] pengurus gereja yang dipimpin oleh R.D. Antonius Suhardi Antara, kembali melanjutkan proses perizinan yang diperlukan guna pembangunan gereja, termasuk perubahan rencana pembangunan (masterplan) di kawasan Lippo Cikarang.[6] Izin terbit pada 6 April 2023, yang bertepatan dengan hari Kamis Putih. Pada 11 April 2023, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) Gereja, yang merupakan penantian selama 18 tahun.[6][7]
Pejabat Bupati Dani Ramdan memimpin upacara pelatakan batu pertama pembangunan Gereja Ibu Teresa pada 27 Juli 2023. Upacara ini dihadiri juga oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, R.D. Samuel Pangestu, yang juga pernah memimpin Paroki Cikarang. Sejumlah tokoh masyarakat dan turut hadir dalam upacara tersebut.[8][9][10] Gedung gereja sempat digunakan dalam peribadatan Natal pada tanggal 24 dan 25 Desember 2024.
Bangunan
[sunting | sunting sumber]Berlokasi di lahan seluas 7.500 meter persegi, kompleks Gereja Ibu Teresa mencakup gedung gereja dengan luas 2.478 meter persegi, gedung karya pastoral seluas 441 meter persegi, dan gedung pastoran seluas 270 meter persegi. Gedung gereja dirancang untuk menampung sekitar 2.328 kursi.[11]
Umat
[sunting | sunting sumber]Umat Gereja Ibu Teresa tersebar dalam 61 kelurahan pada 15 kecamatan di Kabupaten Bekasi. Secara parokial, Paroki Cikarang berbatasan dengan Paroki Bekasi, Paroki Cibinong (Keuskupan Bogor), dan Paroki Karawang (Keuskupan Bandung).
Mayoritas umat merupakan kalangan buruh dan pekerja yang bekerja di Kawasan Industri Cikarang dan sekitarnya.[2]
Peribadatan
[sunting | sunting sumber]Misa mingguan dilaksanakan pada Sabtu sore (17.00 WIB) dan pada hari Minggu (06.00, 08.00, dan 16.30 WIB). Liturgi diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Paroki Ibu Teresa (Cikarang)". Gereja Trinitas Paroki Cengkareng. 22 November 2009. Diakses tanggal 14 Januari 2025.
- ^ a b c d "Sejarah Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa". Gereja Ibu Teresa Paroki Cikarang. Diakses tanggal 14 Januari 2025.
- ^ Andre, Joy; Ihsanuddin (14 April 2023). "Perjuangan 18 Tahun Tak Sia-sia, Umat Katolik Paroki Cikarang Akhirnya Dapat Izin Bangun Gereja". Kompas.com.
- ^ "Lama Berjuang, Gereja Bunda Teresa akan Dilanjutkan Pembangunannya". Pena Katolik. 18 September 2021. Diakses tanggal 14 Januari 2025.
- ^ "Setelah Menunggu 18 Tahun, Paroki Ibu Teresa Cikarang Dapat Ijin Bangun Gereja". Katolikku.com. 16 April 2023. Diakses tanggal 14 Januari 2025.
- ^ a b "Ridwan Kamil Serahkan Perizinan Pembangunan Gereja Katolik Ibu Teresa di Bekasi". Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. 12 April 2023. Diakses tanggal 14 Januari 2025.
- ^ Ato, Stefanus (11 April 2023). "Setelah 18 Tahun Berjuang, Umat Katolik Paroki Cikarang Kantongi Izin Pembangunan Gereja". Kompas.id. Diakses tanggal 14 Januari 2025.
- ^ "Peletakan Batu Pertama, Gereja Paroki Ibu Teresa Cikarang Mulai Dibangun". BeritaCikarang.com. 27 Juli 2023. Diakses tanggal 14 Januari 2025.
- ^ Andre, Joy; Movanita, Ambaranie Nadia Kemala (28 Juli 2023). "Terhambat 18 Tahun, Pembangunan Gereja Ibu Teresa Paroki Cikarang Dimulai". Kompas.com. Diakses tanggal 14 Januari 2025.
- ^ "Peletakan Batu Pertama Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa". Gereja Ibu Teresa Paroki Cikarang. 29 Juli 2023. Diakses tanggal 14 Januari 2025.
- ^ Lestari, Katharina Reny (12 April 2023). "Kantongi IMB setelah 18 Tahun Berjuang, Umat Paroki Cikarang: Senang Sekali, Kado Paskah buat Kami". HIDUP Katolik. Diakses tanggal 14 Januari 2025.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]