Gereja Santo Matias Rasul, Kosambi Baru
Gereja Santo Matias Rasul | |
---|---|
Gereja Santo Matias Rasul, Paroki Kosambi Baru | |
Koordinat: 6°10′25.7117″S 106°42′50.1948″E / 6.173808806°S 106.713943000°E | |
6°10′27″S 106°42′50″E / 6.174180°S 106.713980°E | |
Lokasi | Jalan Taman Kosambi Barat blok A ext 1 no.120, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat 11750 |
Negara | Indonesia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Jumlah anggota/umat | ± 11.000 |
Situs web | parokikosambibaru |
Sejarah | |
Dedikasi | Santo Matias Rasul |
Tanggal konsekrasi | 8 Agustus 2008 |
Arsitektur | |
Status | Paroki aktif |
Ditetapkan | 8 Desember 2005 |
Arsitek | Lily Sulistiawati Kastono |
Tipe arsitektur | Gereja Katolik |
Gaya | Modernisme |
Peletakan batu pertama | ca 2006 |
Spesifikasi | |
Kapasitas | ± 1.800 orang |
Area lantai | 2 |
Administrasi | |
Paroki | Kosambi Baru |
Dekenat | Barat II |
Keuskupan Agung | Jakarta |
Provinsi | Jakarta |
Klerus | |
Imam yang bertugas | R.D. Aloysius Yus Noron |
Imam rekan | R.D. Silvester Hari Pamungkas |
Parokial | |
Jumlah kapel | 1 |
Jumlah wilayah | 16 |
Jumlah lingkungan | 70 |
Gereja Santo Matias Rasul adalah sebuah gereja paroki Katolik yang berlokasi di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Indonesia.[1] Gereja ini berada di bawah administrasi Keuskupan Agung Jakarta. Secara administratif, gereja ini juga disebut Paroki Kosambi Baru. Gereja ini didedikasikan untuk Santo Matias Rasul.
Pada awalnya, Gereja Santo Matias Rasul adalah stasi yang menginduk pada Gereja Santo Thomas Rasul – Paroki Bojong Indah. Gereja yang sekarang ini dirancang oleh Ir. Lily Sulistiawati Kastono.[2] Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh tokoh John Paul II Foundation, Italia, yakni Mgr. Szczepan Wesoly[3] dan Mgr. Stefan Wylezek[4] pada tahun 2006. Pekerjaan ini rampung dan kemudian diresmikan serta diberkati pada 8 Agustus 2008 oleh Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, Uskup Agung Jakarta.[5][6]
Karakteristik umat
[sunting | sunting sumber]Umat Gereja St. Matias Rasul - Paroki Kosambi Baru terdiri dari aneka suku, kelas sosial-ekonomi, dan budaya yang tersebar dalam 17 wilayah dan 70 lingkungan. Meski mayoritas umat terdiri dari suku Tionghoa dan berasal dari Bangka, suku Jawa, Batak, Flores, dan Manado pun turut melengkapi kemajemukan etnis umat.[7]
Pastor yang Pernah Bertugas[8]
[sunting | sunting sumber]Pastor Kepala
[sunting | sunting sumber]- Rm. Jacobus Tarigan, Pr: 2005-2009
- Rm. Aloysius Susilo Wijoyo, Pr: 2009-2017
- Rm. Michael Wisnu Agung Pribadi, Pr: 2017-2022
- Rm. Aloysius Yus Noron, Pr: 2022-kini
Pastor Rekan/Vikaris
[sunting | sunting sumber]- Rm. Fransiskus Xaverius Suherman, Pr: 2006-2008
- Rm. Antonius Didit Supartono, Pr: 2009-2011
- Rm. L.B.S. Wiryowardoyo, Pr: 2012-2014
- Rm. Yuventius Ndito Martawi, Pr: 2012-2019
- Rm. Albertus Monang Rianto Sidabutar, Pr: 2019-2023
- Rm. Silvester Hari Pamungkas, Pr: 2023-kini
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Gereja Santo Matias Rasul". GCatholic. Diakses tanggal 2023-11-05.
- ^ Setyawan, Juswan (2008-08-10). "Gereja Baru di Kosambi Baru". KabarIndonesia. Diakses tanggal 2023-10-31.
- ^ "Archbishop Szczepan Wesoly [Catholic-Hierarchy]". www.catholic-hierarchy.org. Diakses tanggal 2023-11-05.
- ^ User, Super. "Stefan Wylężek". www.mabpz.org (dalam bahasa Polski). Diakses tanggal 2023-11-05.
- ^ Bahagia, diam di Rumah-Mu: Buku Kenangan Pembangunan Gereja Santo Matias Rasul. Jakarta: Tim PPG Paroki Kosambi Baru. 2008. hlm. 14–30.
- ^ RD. Aloysius Susilo Wijoyo (Tim Lustrum Kedua Paroki Kosambi Baru) (2015). Untaian Syukur Gereja Santo Matias Rasul. Jakarta: Tim Panitia Lustrum ke-2 Paroki Kosambi Baru. hlm. 8–50.
- ^ Wijoyo, RD. Aloysius Susilo; Hermawan, Edward; Mulia, Felix Ferdinand; Prabowo, Johanes (2017). Eddy Kristiyanto OFM, Rm. Antonius; Nugroho, Wisnu, ed. KAJ 210: Perjalnan Gereja Katolik (di) Jakarta. Dekenat Jakarta Barat II. Jakarta: Keuskupan Agung Jakarta. hlm. 239.
- ^ "Profil Pastor". Paroki Kosambi Baru. 2022. Diakses tanggal 2023-10-31.