Gereja Santo Thomas Rasul, Bojong Indah
Gereja Santo Thomas Rasul | |
---|---|
Gereja Santo Thomas Rasul, Paroki Bojong Indah | |
Koordinat: 6°9′51.9473″S 106°44′28.9439″E / 6.164429806°S 106.741373306°E | |
Lokasi | Jalan Pakis Raya Blok G5 Nomor 20, Rawa Buaya, Jakarta Barat 11740 |
Negara | Indonesia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Situs web | sathora |
Sejarah | |
Dedikasi | Santo Thomas Rasul |
Tanggal konsekrasi | 23 Agustus 1992 |
Arsitektur | |
Status | Paroki |
Status fungsional | Aktif |
Peletakan batu pertama | 1988 |
Administrasi | |
Paroki | Bojong Indah |
Dekenat | Barat |
Keuskupan Agung | Jakarta |
Provinsi | Jakarta |
Gereja Santo Thomas Rasul adalah sebuah gereja paroki Katolik yang berlokasi di Jakarta Barat, Indonesia. Gereja ini berada di bawah pengelolaan Keuskupan Agung Jakarta. Secara parokial, Gereja ini merupakan Paroki Bojong Indah. Gereja Santo Thomas Rasul dinamai menurut Tomas, salah seorang dari antara para rasul. Gereja ini berada dalam reksa pastoral para imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Umat yang menempati kawasan Bojong Indah awalnya merupakan bagian dari Gereja Trinitas, Cengkareng. Pada tahun 1979, mereka mulai melaksanakan peribadatan di Bojong Indah. Peribadatan kemudian berpindah dengan menggunakan Sekolah Trinitas dan Sekolah Lamaholot. Perkembangan jumlah umat mendorong upaya untuk mendirikan paroki mandiri di Bojong Indah.
Pada tanggal 27 Agustus 1981, Uskup Agung Jakarta, Leo Soekoto, S.J. menerbitkan surat keputusan pendirian Paroki Santo Thomas Rasul Bojong Indah.[1] Dalam Pengurus Gereja dan Dana Papa (PGDP) pertama yang dibentuk, R.P. Peter John McLaughlin, O.M.I. bertindak sebagai Ketua. Pada tahun 1983, dibentuk Panitia Pembangunan Gereja (PPG). Panitia sempat mendapatkan sebidang tanah di daerah Klingkit dengan luas sekitar 5.800 meter persegi. Namun, pembangunan gereja tidak dimungkinkan untuk dilaksanakan di lokasi tersebut. Sebidang tanah lain di Jalan Kacang Panjang Raya juga dibeli yang digunakan sebagai pastoran dan lokasi sekretariat panitia. Pastoran mulai digunakan oleh R.D. Lodewijk Bambang Santosa Wiryowardoyo selaku Pastor Paroki. Pada waktu itu, peribadatan juga mulai dilaksanakan di daerah Taman Kota.[2]
Pada tahun 1985, panitia akhirnya mendapatkan lahan di Jalan Pakis Raya setelah menemui pihak Metropolitan Development. Sebagai tanda awal pembangunan gereja, di atas tanah tersebut hendak dibangun sebuah bedeng. Bedeng juga mengalami perluasan ukuran. Bangunan bedeng menggunakan bahan-bahan hasil renovasi Universitas Tarumanegara. Bahan utama berupa bambu membuat gereja bedeng tersebut disebut sebagai "Gereja Bambu". Pada 9 Oktober 1988, Uskup Agung Soekoto memimpin peletakkan batu pertama pembangunan Gereja Santo Thomas Rasul. Pembangunan tidak langsung dilaksanakan karena menunggu pembangunan gedung Gereja Trinitas. Pembangunan kemudian difokuskan pada Gua Maria dengan patung pieta. Gua Maria tersebut dibangun di halaman belakang gereja dan diberi nama Goa Maria Bunda Penebus.[3]
Pembangunan gedung gereja berlangsung mulai tahun 1990. Adapun arsitek yang bertugas merancang gedung gereja adalah Johan Gunawan dan Irene Gunawan. Setelah proses pembangunan, bangunan fisik gereja rampung pada April 1992. Gedung gereja mampu menampung sekitar 1.000 orang. Gedung gereja pertama kali digunakan untuk menyelenggarakan Misa Minggu Palma pada April 1992. Pada 23 Agustus 1992, Uskup Agung Jakarta, Leo Soekoto, S.J. meresmikan dan memberkati Gereja Santo Thomas Rasul.[3]
Peribadatan
[sunting | sunting sumber]Misa harian diselenggarakan pada pagi hari. Liturgi di gereja ini diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia. Misa pada hari Sabtu sore yang merupakan hari Sabtu pertama dalam bulan menggunakan bahasa Inggris. Selain di Gereja Santo Thomas Rasul, peribadatan pada hari Minggu juga dilaksanakan di Aula Sekolah Notre Dame di kawasan Puri Indah.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Tampak luar
-
Patung Santo Thomas Rasul
-
Patung Santo Thomas Rasul
-
Gua Maria Bunda Penebus
-
Interior gereja pada tahun 2023
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Profil Paroki – Gereja Santo Thomas Rasul". Gereja Santo Thomas Rasul. Diakses tanggal 20 November 2024.
- ^ "Sejarah Paroki". Gereja Santo Thomas Rasul. Diakses tanggal 19 November 2024.
- ^ a b "Merasul Edisi 10 # September - Oktober 2015" (PDF). Gereja Santo Thomas Rasul. Diakses tanggal 19 November 2024.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]