Lompat ke isi

Jalur kereta api Jakarta–Cikampek–Padalarang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalur kereta api Jakarta–Cikampek–Padalarang
Jembatan Kedunggedeh di atas Ci Tarum
Ikhtisar
Nama asliKrawanglijn (hanya Batavia–Karawang)
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi
TerminusJakarta Kota
Padalarang
Stasiun47
Operasi
Dibuka1898–1906
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
Operator
Karakteristik lintasLintas datar (Jakarta–Cikampek)
Lintas pegunungan (Cikampek–Padalarang)
DepoCipinang (Jakarta–Cikampek)
Bandung (Cikampek–Padalarang)
Data teknis
Lebar sepur1.067 mm (ft 6 in) Lebar sepur Cape
Elektrifikasi1.500 V DC listrik aliran atas (KAI Commuter (Jakarta KotaCikarang))
Kecepatan operasi60–115 km/h (37–71 mph)
Titik tertinggi+695 m (Padalarang)
Peta rute
elev (M)
atau panjang (m)
dalam meter

0+000
Jakarta Kota
+4 M
Left arrow JAK–BOO
Right arrow MER–THB–KPB
1+364
Kampung Bandan
+3 M
ke Ancol
(JAK–TPK Right arrow)
ke Ancol
(TPK–KMO Right arrow)
2+779
Rajawali
+5 M
4+709
Kemayoran
+4 M
6+145
Pasar Senen
+4,7 M
7+713
Gang Sentiong
+7 M
8+685
Kramat
+10 M
10+514
Pondok Jati
+14 M
Left arrow THB–MRI–JNG
jalur lama
Left arrow THB–MRI–JNG
jalur baru
11+750
Jatinegara
+16 M
13+381
Depo Lokomotif
Cipinang
15+145
Klender
+10 M
18+245
Buaran
+11 M
19+550
Klender Baru
+11 M
Kanal Banjir Timur
20+935
Cakung
+18 M
DKI Jakarta
Jawa Barat
22+390
Rawabebek
Nasional 7 di Jawa Tengah Jl. Sultan Agung
24+032
Kranji
+18 M
Depo KRL Bekasi
26+552
Bekasi
+19 M
29+920
Bekasi Timur
+19 M
33+380
Tambun
+19 M
36+800
Cibitung
+19 M
39+600
Metland
Telagamurni
+18 M
43+289
Cikarang
+18 M
awal elektrifikasi
Cikarang Dry Port
47+628
Lemahabang
+16 M
52+948
Rengasbandung
56+623
Kedunggedeh
+14 M
BH-221
Ci Tarum
200 m
62+869
Karawang
+16 M
Nasional 7 di Jawa Tengah
Jalur Lintas
Utara Jawa
68+864
Klari
+23 M
73+774
Kosambi
+28 M
80+745
Dawuan
+31 M
84+007
Cikampek
+46 M
CKP-CN-KYA Right arrow
Nasional 1
Jalur Lintas
Utara Jawa
Jalan Tol Trans-Jawa
91+643
Cibungur
+77 M
Cibening
97+778
Sadang
+94 M
Jl. Veteran
102+173
Pasar Jumahat
103+070
Purwakarta
+84 M
Jalan Tol Purbaleunyi
109+635
Ciganea
+141 M
116+871
Sukatani
+226 M
PLD
Plered
127+164
Cisomang
+338 M
BH 445
Jembatan Cisomang
243 m
132+869
Cikadongdong
+408 M
135+946
Rendeh
+447 M
140+066
Maswati
+499 M
BH-503
Terowongan Sasaksaat
949 m
144+711
Sasaksaat
+541 M
Jl. Raya Purwakarta
Jalan Tol Purbaleunyi
BH-513
Jembatan Cikubang
300 m
151+767
Cilame
+633 M
BH-
Jembatan Cibisoro
ke Cianjur
Up arrow BOO–PDL–KH
159+072
Padalarang
Whoosh
+695 M
ke Bandung
Down arrow BOO–PDL–KH



 
elev (M)
atau panjang (m)
dalam meter

Jalur kereta api Jakarta–Cikampek–Padalarang adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Jakarta Kota dengan Stasiun Cikampek kemudian dilanjut ke Stasiun Padalarang. Jalur ini melintasi dua provinsi, yaitu Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat (Kabupaten/Kota Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan Bandung Barat) dengan dua kabupaten/kota yang dilayani jalur ini berada di wilayah Jabodetabekpunjur. Jalur ini merupakan salah satu jalur kereta api antarkota yang terpadat di Indonesia menghubungkan Jabodetabek dengan Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, dan Malang serta sejak 1920-an merupakan jalur ganda (double track) dan pada segmen Jatinegara–Bekasi telah dielektrifikasi sejak 1992.[1] Segmen Batavia–Cikampek umumnya dirujuk sebagai Krawanglijn (bahasa Belanda dari lin Karawang) serta merupakan bagian dari lintas selatan dan utara Jawa; sementara Cikampek–Padalarang merupakan bagian dari lintas barat Jawa, bersama dengan Bantamlijn.

Karena meningkatnya frekuensi perjalanan kereta api, segmen Cikarang–Jatinegara dibangun menjadi jalur dwiganda (quadruple-track railway). Jalur akan memiliki empat jalur dengan sepasang jalur untuk kereta api antarkota dan sepasang lainnya untuk kereta api komuter. Saat ini, jalur dwiganda telah beroperasi dari Stasiun Jatinegara hingga Stasiun Bekasi dan direncanakan ini akan sampai Stasiun Cikarang.

Terdapat dua jembatan yang melintasi dua sungai bersejarah: Kali Bekasi (di dekat Stasiun Bekasi) dan Ci Tarum (di dekat Stasiun Kedunggedeh).

Sementara itu, pada segmen Cikampek–Padalarang, jalur ini berubah dari lintas datar menjadi lintas pegunungan. Segmen ini juga memiliki banyak jembatan; dua yang terkenal adalah Jembatan Cikubang yang memiliki panjang kurang lebih 300 meter serta Jembatan Cisomang yang ketinggian dari dasar lembah sekitar 100 meter dan merupakan jembatan tertinggi di Pulau Jawa bahkan Asia Tenggara. Selain itu di jalur ini juga menjadi terowongan kereta api konvensional terpanjang di Jawa yang aktif, yaitu Terowongan Sasaksaat dengan panjang 949 meter.

Awal pembangunan

[sunting | sunting sumber]

Pengoperasian jalur ini dilakukan secara bertahap. Awalnya, jalur kereta api segmen pertama, yaitu Batavia–Karawang, dibangun dan dioperasikan oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS). Proposal konsesi jalur ini diajukan pada Juli 1880, kemudian dikabulkan dalam keputusan tanggal 4 Januari 1882, kepada pemegang saham pengendali H.J. Meertens dan firma Tiedeman dan Van Kerchem. Proposal ini sudah termasuk jalur-jalur cabang yang akan dibangun. Namun, trase jalur ini sempat ditangguhkan konsesinya oleh Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) menurut keputusan 11 Oktober 1883 No. 34, karena banyak terjadi revisi trase jalur. Sementara itu, proposal untuk memperpanjang jalur sampai Cirebon tidak disetujui. Bahkan perusahaan ini bersaing dengan Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), mengenai siapa yang berhak untuk mengoperasikan Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini dikarenakan pada masa itu, Pemerintah Kolonial memutuskan bahwa eksploitasi kereta api jalur Priok juga mewajibkan eksploitasi atas pelabuhan tersebut. Menanggapi persaingan yang masih terus bergulir, Pemerintah Kolonial menugasi Staatsspoorwegen, perusahaan yang dibentuk oleh Pemerintah Kolonial, untuk mengoperasikan jalur tersebut mulai 2 November 1885.[2]

Dengan keputusan No. 1a tanggal 19 Februari 1884, ditetapkan bahwa jalur kereta api dari Batavia–Pasar Senen–Meester Cornelis–Bekasi akhirnya disepakati dan pembangunan akhirnya dilaksanakan. Pada tanggal 31 Maret 1887 jalur Batavia–Bekasi yang dibangun oleh BOS, sudah siap untuk lalu lintas umum.[3]:40 Selanjutnya, pada tanggal 14 Agustus 1890, jalurnya dipanjangkan sampai Cikarang, kemudian ke Kedunggedeh pada 21 Juni 1891, dan terakhir ke Karawang pada 20 Maret 1898.[3]:116

Karena semakin banyak yang ingin cepat sampai ke Bandung, muncul upaya untuk memperpanjang jalur BOS dan mengarahkannya ke Preangerlijn (jalur kereta api Bogor–Padalarang–Kasugihan). Muncul proposal konsesi yang diterima oleh Menteri Urusan Jajahan Hindia Belanda kala itu, J. T. Cremer. Kala itu, Cremer juga telah menandatangani kesepakatan akuisisi jalur Batavia–Karawang dari BOS, sekaligus melunasi tagihan utang kepada Serikat Pekerja Umum. Akuisisi tersebut disahkan dalam Staatsblad No. 222 pada tanggal 9 Juni 1898. Dengan harga beli sebesar ƒ3.900.000, Negara Hindia Belanda menjadi pemilik prasarana yang akan diperpanjang sampai Padalarang. Akuisisi ini akhirnya rampung pada 4 Agustus 1898.[3]:59, 116 Setelah akuisisi rampung, SS mengembangkan jalur ini. Dibangun dua jalur baru, yakni dari Stasiun Batavia BOS ke Tanjung Priok, serta jalur menuju Anyer Kidul, sehingga Batavia BOS tidak lagi dianggap terminus..[4] Kelanjutan jalurnya sendiri diteruskan oleh SS menuju Cikampek dan Purwakarta dan diresmikan pada tanggal 27 Desember 1902, kemudian dilanjut menerjang pegunungan hingga akhirnya sampai di Padalarang pada tanggal 2 Mei 1906. Kelanjutan jalur tersebut dibangun untuk memangkas waktu tempuh perjalanan kereta api Jakarta–Bandung.[3]:59

Setelah perpanjangan jalur menuju Purwakarta, pada 1 Maret 1904 juga sudah rampung jalur Kemayoran–Ancol–Tanjung Priok.[4] Selanjutnya, jalur ini kemudian disambungkan menuju Meester Cornelis, sehingga jalur ini sudah dipandang mirip jalur ganda, tetapi sebenarnya adalah sepasang jalur tunggal yang tugasnya untuk memisahkan kereta api yang menuju Batavia dan yang menuju Tanjung Priok.[5] SS juga membangun kembali Stasiun Pasar Senen dan Kemayoran, dan proyek-proyek ini menggelontorkan dana sebesar ƒ350.000,00.[6]

Pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi Jakarta–Jatinegara 1920-an

[sunting | sunting sumber]

Jalur ganda pada lintas ini mulai diinisiasi pada 1922. Pada 24 Juni 1922, koran de Preangerbode melaporkan progres proyek jalur ganda yang saat itu masih dalam pembuatan jembatan kembar. Jembatan Kedunggedeh, di atas aliran Ci Tarum, dibuat menggunakan kerangka baja yang diimpor dari pabrik baja di Jerman, dan bahkan pembuatannya di lapangan pun melibatkan gabungan insinyur Belanda dan Jerman.[7] Pada awal Oktober 1923, SS telah mengumumkan perubahan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) baru, sehubungan dengan pengoperasian jalur ganda Kemayoran hingga Cikampek.[8]

Elektrifikasi juga di waktu itu juga berlangsung. Pada 6 April 1925, dua bangunan baru Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tanjung Priok mulai dibuka sebagai bagian dari peringatan ulang tahun ke-50 SS, sekaligus meresmikan KRL Batavia–Meester Cornelis. Namun, operasional jalur ganda dan elektrifikasi baru selesai dituntaskan setelah Stasiun Jakarta Kota diresmikan pada 8 Oktober 1929. Pada 1930, seluruh jalur ganda kereta api yang ada di lintas Batavia telah rampung.[9]

Pada tanggal 28 Oktober 1930, bangunan baru Stasiun Karawang akhirnya dioperasikan, menggantikan stasiun lama.[10]

Elektrifikasi 1992 dan 2017

[sunting | sunting sumber]

Sehubungan dengan rencana perluasan KRL Jabotabek, PJKA dan Departemen Perhubungan memulai melaksanakan elektrifikasi. Pada 13 Mei 1988 saja, di Stasiun Bekasi, pembebasan lahan saja masih belum dituntaskan. Lahan tersebut digunakan untuk membangun Depo KRL Bekasi sekaligus perluasan emplasemen stasiun.[11] Hingga 1992, progres proyek pun akhirnya sampai dengan pembangunan fasilitas sarana kelistrikan untuk KRL Jabotabek yang akan diperpanjang hingga Bekasi. Elektrifikasi yang digunakan adalah 1.500 V DC listrik aliran atas. Bangunan stasiun baru juga ditambah dan dibuat sebagai stasiun KA komuter, termasuk membangun Stasiun Buaran, Klender Baru, dan Rawabebek.[12] Proses elektrifikasi jalur ini pun rampung saat gardu LAA di Kranji dinyalakan 8 September dan 8 Oktober 1992, Jatinegara pada 23 September 1992, dan Jakarta Kota pada 27 November 1992.[13]

Berikutnya, antara tahun 2014 hingga 2017, dilakukan perpanjangan elektrifikasi menuju Stasiun Cikarang. Proyek perpanjangan elektrifikasi ini menelan biaya sebesar Rp2,3 triliun dan beroperasi mulai 8 Oktober 2017.[14]

Pembangunan ganda Cikampek–Padalarang

[sunting | sunting sumber]

Proyek jalur ganda ini merupakan bagian dari peningkatan kapasitas lintas di rute Cikampek–Bandung. Sampai saat ini, ruas-ruas di jalur ini yang sudah menjadi jalur ganda adalah ruas Cikampek–Purwakarta, Ciganea–Sukatani, dan Plered–Cikadongdong.[15][16] Karena merupakan jalur pegunungan, jalur ganda Ciganea–Sukatani juga mengepras perbukitan rawan longsor di daerah Ciganea dari jalur kereta api yang tadinya berkelak-kelok mengikuti kontur bukit menjadi lebih lurus dan melewati jembatan baru yang terbuat dari beton. Jembatan ini sekarang dikenal sebagai Jembatan Cisuren.[17] Pada 3 Desember 2004, Presiden Megawati Soekarnoputri meresmikan Jembatan Cisomang.[18]

Pembangunan jalur dwiganda Manggarai–Cikarang

[sunting | sunting sumber]

Di lintas Manggarai–Cikarang sedang dibangun jalur dwiganda atau disebut juga quadruple track untuk segmen Manggarai–Jatinegara–Cikarang sepanjang 34 kilometer; menghubungkan Stasiun Manggarai sampai Stasiun Cikarang, dan dipakarsai oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian.[19] Proyek ini bertujuan untuk memisahkan jalur utama untuk kereta api antarkota dan jalur kereta komuter sehingga menghilangkan keterlambatan Commuter Line Jabodetabek dan juga sekaligus menambah kapasitas penumpang yang semula 850 ribu penumpang menjadi 1,2 juta penumpang per harinya.[19] Proyek ini dimulai sejak tahun 2013 dan diharapkan selesai pada 2019.[20]

Proyek ini menggunakan sistem pembiayaan paket,yang dibagi menjadi paket A, paket B1, dan paket B21.[20] Paket A senilai Rp2,5 triliun dengan menggunakan sukuk negara, Paket B1 senilai 3 triliun berasal dari pinjaman Jepang, dan Paket B21 sebesar 1 triliun dari APBN.[20]

Untuk mempersiapkan proyek ini, beberapa stasiun ada yang direnovasi dengan menambahkan bangunan baru dan ada yang ditambahkan. Selain itu, dibangun dua stasiun baru yang dikhususkan untuk KRL, yaitu Stasiun Telaga Murni dan Stasiun Bekasi Timur.[21][22] Pengoperasian jalur dwiganda telah dilakukan di segmen Stasiun Jatinegara sampai Stasiun Cakung mulai 14 April 2019[23] dan kemudian hingga Stasiun Bekasi mulai 17 Desember 2022.

Jalur terhubung

[sunting | sunting sumber]

Lintas aktif

[sunting | sunting sumber]

Lintas nonaktif

[sunting | sunting sumber]

Layanan kereta api

[sunting | sunting sumber]

Penumpang

[sunting | sunting sumber]

Antarkota

[sunting | sunting sumber]
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Argo Parahyangan GambirBandung
Purwojaya Gambir–PurwokertoCilacap
Taksaka Gambir–Yogyakarta
Argo Lawu Gambir–Solo Balapan
Argo Dwipangga
Manahan
Argo Semeru Gambir–Surabaya Gubeng
Bima
Gajayana Gambir–Malang
Eksekutif-ekonomi premium
Argo Parahyangan GambirBandung
Papandayan Gambir–BandungGarut
Pangandaran Gambir–Bandung–Banjar
Sawunggalih Pasar SenenKutoarjo
Fajar dan Senja Utama Yogyakarta Pasar Senen–Yogyakarta
Bogowonto Pasar Senen–Lempuyangan
Fajar dan Senja Utama Solo Pasar Senen–Solo Balapan
Eksekutif-ekonomi
Gajahwong Pasar SenenLempuyangan
Mataram Pasar Senen–Solo Balapan
Bangunkarta Pasar Senen–Jombang
Gaya Baru Malam Selatan Pasar Senen–Surabaya Gubeng
Singasari Pasar Senen–Blitar
Ekonomi premium
Kutojaya Utara Jakarta KotaKutoarjo
Jayakarta Pasar SenenSurabaya Gubeng
Ekonomi
Cikuray Pasar SenenKiaracondongGarut
Serayu Pasar Senen–Kiaracondong–Purwokerto
Progo Pasar Senen–Lempuyangan
Jaka Tingkir Pasar Senen–Purwosari
Bengawan
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Argo Cheribon GambirCirebon
Argo Sindoro Gambir–Semarang Tawang
Argo Muria
Argo Merbabu
Argo Bromo Anggrek Gambir–Surabaya Pasarturi
Sembrani
Brawijaya Gambir–Semarang Tawang–Malang
Pandalungan Gambir–Surabaya Pasarturi–Jember
Eksekutif-bisnis
Tegal Bahari Pasar SenenTegal
Gumarang Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Eksekutif-ekonomi
Argo Cheribon GambirCirebonTegal
Tawang Jaya Pasar SenenSemarang Tawang
Ciremai Bandung–Cirebon–Semarang Tawang
Dharmawangsa Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Harina Bandung–Cirebon–Surabaya Pasarturi
Brantas Pasar Senen–Semarang Tawang–Blitar
Jayabaya Pasar Senen–Surabaya Pasarturi–Malang
Blambangan Ekspres Pasar Senen–Surabaya Pasarturi–Ketapang
Ekonomi premium
Kertajaya Pasar SenenSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Tawang Jaya Pasar SenenSemarang Poncol
Menoreh Pasar Senen–Semarang Tawang
Airlangga Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Majapahit Pasar Senen–Semarang Tawang–Malang
Matarmaja
Nama kereta api Relasi
Commuter Line Cikarang Kampung Bandan [a] Cikarang
Bekasi
Tambun (sebagian jadwal)
LW Commuter Line Walahar Cikarang Purwakarta
LW Commuter Line Jatiluhur Cikampek
Nama kereta api Relasi perjalanan
Angkutan peti kemas Tanjung Priuk Lemahabang
Lintas selatan Jawa
Angkutan peti kemas Tanjung Priuk Gedebage
Angkutan semen Sinar Tambang Arthalestari Klari Kretek
Angkutan logistik ONS Parcel Tengah Kampung Bandan Malang
Lintas utara Jawa
Angkutan peti kemas Klari Kalimas
Tanjung Priuk Terminal Peti Kemas Semarang Tawang
Kalimas
Kampung Bandan Terminal Peti Kemas Semarang Tawang
Kalimas
Benteng
Krenceng Kalimas
Angkutan logistik ONS Parcel Utara Kampung Bandan Surabaya Pasarturi
Angkutan Semen Indonesia Babat
Angkutan baja coil Krakatau Steel Krenceng Kalimas
Angkutan semen Indocement Nambo Kalimas
Semarang Poncol
Brambanan via Semarang Poncol

Daftar stasiun

[sunting | sunting sumber]

Jalur lama

[sunting | sunting sumber]
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas BataviaJatinegaraCikampek
Segmen BataviaBekasi
Diresmikan pada tanggal 31 Maret 1887
oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij) Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat km 0+000 (pusat utama) Tidak beroperasi
0461 Goenoengsarie GNS km 2+200 Tidak beroperasi
Jalur seterusnya lihat #Segmen aktif

Segmen aktif

[sunting | sunting sumber]
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas BataviaCikampekPadalarang
Segmen Jakarta KotaKampung Bandan
Diresmikan pada tanggal 8 Oktober 1929
oleh Staatsspoorwegen
0420 Jakarta Kota JAKK Jalan Stasiun Kota No. 1, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat km 0+000 +4 m Beroperasi
0486 Kampung Bandan KPB Ancol, Pademangan, Jakarta Utara km -(0+363) lintas Kampung BandanAngke
km 1+364 lintas Jakarta KotaJatinegaraCikampek
km 1+364 lintas Jakarta KotaTanjung Priok
+3 m Beroperasi
Segmen BataviaBekasi
Diresmikan pada tanggal 31 Maret 1887
oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij
0461 Gunung Sahari GNS km 2+200 Tidak beroperasi
0459 Rajawali
d.h. Pisangbatu
RJW Jalan Industri No. 1, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat km 2+779 +5 m Beroperasi
0462 Kemayoran KMO Jalan Garuda, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat km 4+709 +4 m Beroperasi
0470 Pasar Senen PSE Jalan Stasiun Senen No. 14, Senen, Senen, Jakarta Pusat km 6+145 +4,7 m Beroperasi
0471 Gang Sentiong GST Johar Baru, Johar Baru, Jakarta Pusat km 7+713 +7 m Beroperasi
0473 Kramat KMT Jalan Percetakan Negara III, Paseban, Senen, Jakarta Pusat km 8+685 +10 m Beroperasi
0474 Pondok Jati POK Pal Meriam, Matraman, Jakarta Timur km 10+514 +14 m Beroperasi
0450 Jatinegara JNG Jalan Bekasi Barat Raya, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur km 11+750 lintas Jakarta Kota-Cikampek-Cirebon Prujakan-Purwokerto-Kroya
km 2+662 lintas Manggarai-Jatinegara
+16 m Beroperasi
0451 Cipinang CPN Jalan Bekasi Timur Raya, Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur km 13+381 +14 m Tidak beroperasi
0501 Klender KLD Jalan Bekasi Timur Raya, Jatinegara Kaum, Pulo Gadung, Jakarta Timur km 15+145 +10 m Beroperasi
Buaran BUA Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur km 18+245 +11 m Beroperasi
Klender Baru KLDB Jalan I Gusti Ngurah Rai, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur km 19+550 +11 m Beroperasi
0502 Cakung CUK Jalan Stasiun Cakung, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur km 20+935 +18 m Beroperasi
Perbatasan Provinsi DKI Jakarta
Perbatasan Provinsi Jawa Barat
Rawabebek RWB Jalan Arteri Pondok Kopi-Kranji, Kota Baru, Bekasi Barat, Bekasi km 22+390 Tidak beroperasi
0503 Kranji KRI Kranji, Bekasi Barat, Bekasi km 24+032 +18 m Beroperasi
0504 Bekasi BKS Nasional 1 di {{Rute/Kode daerah Jalan Ir. H. Juanda, Marga Mulya, Bekasi Utara, Bekasi km 26+552 +19 m Beroperasi
Segmen BekasiCikarang
Diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1890
Bekasi Timur BKST Nasional 1 di {{Rute/Kode daerah Jalan Ir. H. Juanda, Duren Jaya, Bekasi Timur, Bekasi km 29+920 +19 m Beroperasi
0505 Tambun TB Mekarsari, Tambun Selatan, Bekasi km 33+380 +19 m Beroperasi
Cibitung CIT Wanasari, Cibitung, Bekasi km 36+800 +19 m Beroperasi
Metland Telagamurni TLM Jalan Akses Kompleks Metland Cibitung, Telagamurni, Cikarang Barat, Bekasi km 39+600 +18 m Beroperasi
0507 Cikarang CKR Jalan Stasiun Cikarang, Karangasih, Cikarang Utara, Bekasi km 43+289 +18 m Beroperasi
Segmen CikarangKedunggedeh
Diresmikan pada tanggal 21 Juni 1891
0508 Lemahabang LMB Nasional 1 di {{Rute/Kode daerah Jalan Urip Sumoharjo, Simpangan, Cikarang Utara, Bekasi km 47+628 +16 m Beroperasi
0509 Rengasbandung RGB km 52+948 Tidak beroperasi
0511 Kedunggedeh KDH Bojongsari, Kedungwaringin, Bekasi km 56+623 +14 m Beroperasi
Segmen KedunggedehKarawang
Diresmikan pada tanggal 20 Maret 1898
Jalur menuju lokasi baru Stasiun Karawang dibuka 28 Oktober 1930
0520 Karawang KW Nasional 1 di {{Rute/Kode daerah Jalan Arif Rahman Hakim, Nagasari, Karawang Barat, Karawang km 62+869 +16 m Beroperasi
Segmen KarawangPurwakarta
Diresmikan pada tanggal 27 Desember 1902
0521 Warungbambu WBB km 66+892 Tidak beroperasi
0522 Klari KLI Gintungkerta, Klari, Karawang km 69+864 +23 m Beroperasi
0523 Kosambi KOS Duren, Klari, Karawang km 73+774 +28 m Beroperasi
0524 Dawuan DWN Dawuan Tengah, Cikampek, Karawang km 80+745 +31 m Beroperasi
0530 Cikampek CKP Jalan Stasiun Cikampek, Cikampek Kota, Cikampek, Karawang km 84+007 +46 m Beroperasi
1401 Cibungur CBR Nasional 4 Jalan Raya Cikampek–Purwakarta, Cibungur, Bungursari, Purwakarta km 91+643 (lanjut ke Padalarang) +77 m Beroperasi
? Cibening CIB Tidak beroperasi
1402 Sadang SAD Mulyamekar, Babakancikao, Purwakarta km 97+778 +94 m Tidak beroperasi
1403 Pasar Jumahat PJM km 102+173 Tidak beroperasi
1404 Purwakarta PWK Jalan Kolonel Kornel Singawinata 1, Nagritengah, Purwakarta, Purwakarta km 103+070 +84 m Beroperasi
Segmen Purwakarta–Padalarang
Diresmikan pada tanggal 2 Mei 1906
Lintas jalur tunggal antara Purwakarta–Ciganea
1405 Ciganea CA Mekargalih, Jatiluhur, Purwakarta km 109+635 +141 m Beroperasi
Lintas jalur ganda antara Ciganea–Sukatani
1406 Sukatani SUT Sukatani, Sukatani, Purwakarta km 116+871 +226 m Beroperasi
Lintas jalur tunggal antara Sukatani–Plered
1407 Plered PLD Plered, Plered, Purwakarta km 120+941 +257 m Beroperasi
Lintas jalur ganda antara Plered–Cikadongdong
1408 Cisomang CG Depok, Darangdan, Purwakarta km 127+164 +338 m Tidak beroperasi
BH 445
Jembatan Cisomang
1409 Cikadongdong CD Puteran, Cikalong Wetan, Bandung Barat km 132+869 +408 m Beroperasi
Lintas jalur tunggal Cikadongdong–Padalarang
1411 Rendeh RH Rende, Cikalong Wetan, Bandung Barat km 135+946 +447 m Beroperasi
1412 Maswati MSI Mandalasari, Cikalong Wetan, Bandung Barat km 140+066 +499 m Beroperasi
BH 503
Terowongan Sasaksaat
panjang: 949 m
letak: km 143+144
Dibangun pada tahun 1902–1903
1413 Sasaksaat SKT Sumurbandung, Cipatat, Bandung Barat km 144+711 +541 m Beroperasi
BH 513
Jembatan Cikubang
1414 Cilame CLE Cempakamekar, Padalarang, Bandung Barat km 151+767 +633 m Beroperasi
1415 Padalarang PDL Jalan Cihaliwung, Kertajaya, Padalarang, Bandung Barat km 159+072 lintas Jakarta Kota-Cikampek-Padalarang
km 140+472 lintas Bogor-Yogyakarta
+695 m Beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [24]
  • Stasiun nonaktif: [25][26]
  • Pengidentifikasi stasiun: [27]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [3]:106-124


  1. ^ Jalur lingkar searah jarum jam melalui Manggarai dan Tanah Abang dan berlawanan arah jarum jam melalui Pasar Senen dan Kampung Bandan

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Perlu 18 Tahun Bangun Rel Ganda di Indonesia". Media Indonesia. 5 Desember 2003. 
  2. ^ de Bruyn Kops 1940, hlm. 435.
  3. ^ a b c d e Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 
  4. ^ a b de Bruyn Kops 1940, hlm. 436.
  5. ^ de Bruyn Kops 1940, hlm. 437.
  6. ^ "Uit Ons Parlement: Begrooting van Ned.-Indië voor 1905: Staatsspoorwegen". De Ingenieur. No. 39. 1904. hlm. 697. 
  7. ^ "De groote S.S.-werken". de Preangerbode (Avond editie). 24 Juni 1992. 
  8. ^ "Gemengd Indisch Nieuws". Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië. 2 Oktober 1923. 
  9. ^ de Bruyn Kops 1940, hlm. 438.
  10. ^ Sissingh, J.G. (13 Oktober 1931). "Het nieuwe Emplacement Krawang in de Lijn Meester Cornelis-Tjikampek". Spoor En Tramwegen 14-Daagsch Tijdschrift Voor Het Spoor- Tramwegwezen In Nederland En Indie (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 23 Maret 2020. 
  11. ^ "Pembebasan Tanah PJKA di Wilayah Bekasi". Harian Neraca. 3 Mei 1988. 
  12. ^ "Pemasangan Sarana Listrik Rel KA Lintas Jatinegara". Bali Post. 16 November 1992. 
  13. ^ DJKA (2014). Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 2019-07-11. 
  14. ^ Idris, Muhammad. "Proyek KRL Cikarang Telan Biaya Rp 2,3 Triliun". detikfinance. Diakses tanggal 2025-01-16. 
  15. ^ "Jalur Ganda KA Padalarang-Cikampek Dioperasikan". Republika. 17 Oktober 2003. 
  16. ^ "Rel Kereta Api Ganda di Purwakarta Mulai Dibangun Maret 2002". Tempo.co. 2003-07-22. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  17. ^ "Rel Kereta Api Ganda di Purwakarta Mulai Dibangun Maret 2002". Tempo.co. 2003-07-22. Diakses tanggal 2021-04-09. 
  18. ^ "Presiden Megawati Resmikan Jembatan KA Cisomang". detiknews. Diakses tanggal 2025-01-16. 
  19. ^ a b <asep.muhamad[at]torche.co.id>, Asep Muhamad. "Menhub Minta Proyek DDT Manggarai - Cikarang Dipercepat". dephub.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-01-31. 
  20. ^ a b c Abdullah, Syarif. Tarmizi, Tasrief, ed. "Double-double track Manggarai-Cikarang pertama di Indonesia". Jakarta. LKBN Antara. Diakses tanggal 2017-01-31. 
  21. ^ Lidyana, Vadhia. "Ada Stasiun Telaga Murni, Menhub Minta Warga Bekasi Naik Angkutan Umum". detikcom. Diakses tanggal 2019-08-13. 
  22. ^ Pitoko, Ridwan Aji (7 Oktober 2017). Galih, Bayu, ed. "Menhub Resmikan Stasiun Bekasi Timur dan KRL Bekasi-Cikarang". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 10 Oktober 2017. 
  23. ^ Gideon, Arthur (14 April 2019). Wahyuni, Nurseffi Dwi, ed. "Senin, Perjalanan KRL Masih Terganggu Pengoperasian Jalur Dwiganda". Liputan6.com. Diakses tanggal 21 Januari 2022. 
  24. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  25. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  26. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  27. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Peta rute:

KML is from Wikidata