Lompat ke isi

Kereta api Bogowonto

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Bogowonto
Rangkaian kereta api Bogowonto sedang melakukan langsir menuju rel parkir di Stasiun Lempuyangan
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Mulai beroperasi3 September 2010
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1000 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalLempuyangan
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah
Stasiun akhirPasar Senen
Jarak tempuh512 km
Waktu tempuh rerata8 jam 7 menit[1]
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi Premium
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    bisa direbahkan
  • 80 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi premium)
    kursi saling berhadapan ke kiri dan berhadapan ke kanan dan bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dupleks dengan peredaran angin (tidak setiap kursi)
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, palu pemecah kaca, rem darurat, pendingin udara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional65.5 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal135-136

Kereta api Bogowonto merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi LempuyanganPasar Senen melalui lintas selatan Jawa (via Cirebon PrujakanPurwokerto).

Perjalanan kereta api ini menuju Jakarta (Pasar Senen) dilakukan pada pagi hari, sedangkan perjalanan menuju Yogyakarta (Lempuyangan) dilakukan pada malam hari—berkebalikan dengan jadwal perjalanan yang ditawarkan oleh kereta api Gajahwong.

Asal usul penamaan

[sunting | sunting sumber]

Nama Bogowonto diambil dari nama sungai yang mengalir melalui kecamatan di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dan bermuara di Samudra Hindia bernama, Sungai Bogowonto. Sungai tersebut terletak di Kecamatan Purworejo, sebelah timur dari Stasiun Kutoarjo sebagai salah satu stasiun pemberhentian KA Bogowonto.

Tarif kereta api ini berkisar antara Rp135.000,00–Rp320.000,00 untuk kelas ekonomi plus dan Rp300.000,00–Rp400.000,00 untuk kelas eksekutif tergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan di stasiun yang berada dalam lintas berikut :

  • YogyakartaKutoarjo maupun sebaliknya: Rp 25.000,00 (ekonomi premium) dan Rp 45.000,00 (eksekutif)
  • YogyakartaPurwokerto maupun sebaliknya: Rp 65.000,00 (ekonomi premium) dan Rp 110.000,00 (eksekutif)
  • CirebonJakarta maupun sebaliknya: Rp 105.000,00 (ekonomi premium) dan Rp 165.000,00 (eksekutif)

Catatan:

Disaat Musim Arus Balik Lebaran 2022 Kereta api Bogowonto dijalankan dengan Kereta Ekonomi konfigurasi 3-2, sedang berhenti di Stasiun Bekasi, 7 Mei 2022

Kereta api Bogowonto beroperasi pertama kali di lintas KutoarjoPasar Senen pada 3 September 2010.[2] Kereta api ini merupakan kereta api dengan rangkaian kereta kelas ekonomi pertama yang dibuat di PT. INKA yang dilengkapi dengan pendingin udara.[2]

Setelah dilakukan penyederhanaan rangkaian kereta dan pengaturan waktu perjalanan, waktu keberangkatan kereta api Bogowonto diubah menjadi siang hari serta lintas pelayanannya diperpanjang hingga Stasiun Lempuyangan mulai 1 Maret 2012.[3]

Rangkaian

[sunting | sunting sumber]

Awalnya, KA Bogowonto ini rangkaiannya idle milik KA Mutiara Timur yang tidak beroperasi setiap hari, dikarenakan rangkaian aslinya sedang konservasi sementara dan juga rangkaian milik KA Mutiara Timur yang Ekonomi Kemenhub aslinya milik KA Bogowonto dan Gajahwong yang telah dimutasi ke Depo KTG dari YK, dan juga rangkaian milik KA Mutiara Timur yang aslinya Stainless Steel sudah di mutasi ke beberapa Daop lainnya. KA Bogowonto ini kembaran dari KA Gajahwong, tetapi KA Gajahwong statusnya Fakultatif (beroperasi pada hari tertentu).


Pada awal Desember 2022, rangkaian milik Kereta Api Mutiara Timur akhirnya dipindahkan ke Dipo KTG untuk pengoperasian Blambangan Ekspress relasi KetapangSemarang Tawang. Pada liburan Natal dan tahun baru 2023, KA Bogowonto menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi plus hasil modifikasi, kapasitas penumpang 80 Tempat duduk dengan konfigurasi 2-2 tanpa kereta difabel dan tanpa kereta kelas eksekutif, rangkaian ini juga sempat digunakan KA Bogowonto saat liburan Idul Fitri 2022 dengan kereta ekonomi AC Split, Kapasitas penumpang 106 Tempat duduk dengan konfigurasi 3-2. Sekarang per Gapeka 2023, KA Bogowonto kembali menggunakan rangkaian baja nirkarat dari Depo Induk Yogyakarta.

Pengoperasian saat ini

[sunting | sunting sumber]

Pada akhir Januari 2023 atau setelah angkutan Nataru 2023 berakhir, rangkaian KA Bogowonto berganti lagi, tepatnya menggunakan rangkaian baja nirkarat mutasi dari Depo Kereta Tanjungkarang (Depo TNK) bekas rangkaian dari Kereta api Limex Sriwijaya (sekarang tidak beroperasi lagi).

Rangkaian baja nirkarat ini juga awalnya dipakai untuk rangkaian Kereta Api Tambahan YK-GMR dan Kereta api Lodaya Tambahan. Namun karena masa angkutan Nataru 2023 telah berakhir, rangkaian ini "menganggur" di Depo YK sebelum akhirnya dipakai untuk pengoperasian kereta Api Bogowonto saat ini. Kemudian K3 modifikasi milik kereta Api Bogowonto dipinjam oleh Kereta api Menoreh rute Semarang Tawang-Jakarta Kota. Kemudian akhirnya rangkaian K3 modifikasi yang dipakai KA Menoreh ini ditukar dengan rangkaian K3 Kemenhub milik kereta api Bangunkarta.

kereta api bogowonto kini menggunakan pembangkit B40 dengan 60% solar dan 40% minyak sawit

Stasiun pemberhentian

[sunting | sunting sumber]
Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[4] Keterangan Status
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasar Senen
Stasiun ujung, terintegrasi dengan layanan BRT Transjakarta dan Commuter Line Cikarang
Jatinegara
Terintegrasi dengan layanan BRT Transjakarta dan Commuter Line Cikarang
Jawa Barat Kota Bekasi Bekasi
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang
Bekasi Cikarang LW
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang, Jatiluhur, dan Walahar
Indramayu Jatibarang
Kota Cirebon Cirebon Prujakan
Jawa Tengah Brebes Bumiayu
Banyumas Purwokerto K1BM
Terintegrasi dengan Teman Bus (Trans Banyumas) dan Trans Jateng di Terminal Pasar Pon
Cilacap Kroya
Kebumen Gombong
Kebumen
Purworejo Kutoarjo P
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres
Daerah Istimewa Yogyakarta Kulon Progo Wates P YA
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres dan Lin Yogyakarta International Airport.
Kota Yogyakarta Yogyakarta Y P YA
Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta, Prambanan Ekspres, lin Yogyakarta International Airport, layanan Trans Jogja Istimewa dan Teman Bus Yogyakarta
Lempuyangan Y
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah
Berhenti hanya mengarah ke Pasar Senen (satu arah)
Berhenti hanya mengarah ke Lempuyangan (satu arah)

Pada 4 Mei 2014, kereta api Bogowonto tujuan Stasiun Lempuyangan beserta kereta pembangkitnya ("P 0 08 01") yang ditarik dengan lokomotif CC206 13 69 YK terguling setelah menabrak truk kontainer di Cirebon, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa, namun masinis dan beberapa penumpang terluka. Kejadian ini menyebabkan jadwal kereta terhambat serta evakuasi berjalan sulit karena beban CC 206 yang berat.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api Pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  2. ^ a b Republika OL: Kereta Api Ramah Lingkungan Diresmikan, berita Senin, 13/9/2010
  3. ^ Suara Merdeka OL: KA Bogowonto Dioperasikan Siang Hari Diarsipkan 2014-03-30 di Wayback Machine., berita tgl 20/02/2012
  4. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 433. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  5. ^ Majalah KA Edisi Juni 2014: Lagi-lagi CC206 Jungkel

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]