Lompat ke isi

Kereta api Menoreh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Menoreh
Kereta api Menoreh melintas langsung perlintasan tidak sebidang di Tambun Selatan, Bekasi
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi IV Semarang
PendahuluFajar Utama Semarang
Senja Utama Semarang
Mulai beroperasi21 September 2012
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.000 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalSemarang Tawang
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirPasar Senen
Jarak tempuh439 km
Waktu tempuh rerata5 jam 58 menit
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi)
    kursi dapat direbahkan dan tidak bisa diputar searah kereta, melainkan saling berhadapan ke kiri dan berhadapan ke kanan.
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas bagasiAda (Bukan Kereta Bagasi)
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional80 s.d. 120km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal175-177

Kereta api Menoreh merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi Semarang TawangPasar Senen melalui lintas utara Jawa.

Asal Usul

[sunting | sunting sumber]

Nama "Menoreh" diambil dari salah satu pegunungan yang terletak di sebagian Kabupaten Magelang dan Purworejo, Jawa Tengah dan Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta yaitu Pegunungan Menoreh.

Pengoperasian

[sunting | sunting sumber]
Kereta api Menoreh saat melintas Peron Stasiun Kampung Bandan sisi bawah

Kereta api Menoreh pertama kali beroperasi pada 21 September 2012 untuk menggantikan layanan Kereta api Fajar Utama Semarang dari Jakarta dan Kereta api Senja Utama Semarang dari Semarang, dan 19 Agustus 2014 untuk menggantikan layanan Kereta api Fajar Utama Semarang dari Semarang dan Kereta api Senja Utama Semarang dari Jakarta.[1][2] Pada grafik perjalanan kereta api tahun 2015, kereta api ini sempat melayani sebanyak dua kali perjalanan pagi dan malam.[3] Namun, pengoperasian kereta api Menoreh I (jadwal pagi dari Jakarta dan jadwal malam dari Semarang) dihentikan mulai 4 Oktober 2016 karena tingkat okupansi yang rendah, sehingga rangkaian kereta yang tidak terpakai digunakan untuk pengoperasian kereta api Ambrawa Ekspres lintas Semarang Poncol–Surabaya Pasar Turi.[4]

Mulai 10 Februari 2021, kereta api Menoreh berhenti di Stasiun Pegaden Baru (arah Jakarta Kota) untuk melayani penumpang.

Untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Pasar Senen, PT KAI melakukan perubahan mekanisme perjalanan beberapa kereta api. Salah satu perubahan signifikan adalah perpanjangan rute kereta api Menoreh hingga Stasiun Jakarta Kota yang mulai diterapkan pada 29 Mei 2019.

Setelah perpanjangan rute tersebut, penumpang kereta api Menoreh terlalu sepi.[butuh rujukan] Akhirnya dikembalikan ke Stasiun Pasar Senen mulai 1 Juni 2023 sejak diberlakukan GAPEKA 2023.

Ketika Kereta api Menoreh masih menggunakan rangkaian kereta ekonomi new generation hasil modifikasi dari Balai Yasa Manggarai, melintas langsung Stasiun Tambun

Sebagai bagian dari peningkatan layanan kereta api, kereta api Menoreh menggunakan rangkaian kereta api ekonomi generasi terbaru hasil modifikasi dengan 72 tempat duduk mulai 1 September 2024.[5]

Mulai 16 Januari 2025, terjadi perubahan pada sarana kereta api Menoreh, di mana rangkaian kereta ekonomi generasi baru yang telah dimodifikasi digantikan dengan kereta ekonomi. Selain itu, ditambahkan juga kereta eksekutif yang merupakan rangkaian bekas dari Kereta Api Kamandaka. Sementara itu, rangkaian kereta kelas ekonomi generasi baru hasil modifikasi yang sebelumnya digunakan pada kereta api Menoreh akan dipindahkan ke kereta api Kamandaka dengan relasi Semarang Tawang–Purwokerto–Cilacap, guna menyesuaikan dengan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) tahun 2025 yang berlaku mulai 1 Februari 2025.

Stasiun Pemberhentian

[sunting | sunting sumber]
Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun Keterangan Status
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasar Senen
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan layanan BRT Transjakarta
Jatinegara
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan layanan BRT Transjakarta
Jawa Barat Kota Bekasi Bekasi
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang
Bekasi Cikarang LW
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang, Jatiluhur, dan Walahar

Hanya jadwal siang arah Semarang

Hanya jadwal malam arah Pasar Senen
Subang Pegaden Baru Hanya jadwal malam arah Jakarta
Indramayu Jatibarang
Kota Cirebon Cirebon Prujakan
Jawa Tengah Brebes Brebes Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa
Kota Tegal Tegal
Pemalang Pemalang
Kota Pekalongan Pekalongan Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa
Kendal Weleri Terintegrasi dengan bus Trans Jateng
Kota Semarang Semarang Poncol  3A   3B   4 
Terintegrasi dengan Kedung Sepur, layanan bus Trans Semarang dan Trans Jateng
Semarang Tawang  2   3A   3B   4   7 
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Kedung Sepur, layanan bus Trans Semarang dan Trans Jateng

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti hanya arah Jakarta (satu arah)
Berhenti hanya arah Semarang (satu arah)
Berhenti untuk semua arah dan jadwal

Pada 8 Maret 2014, sebuah bus pariwisata milik PO Haryanto yang mengangkut rombongan anak-anak tertabrak kereta api Menoreh saat melewati perlintasan sebidang JPL 101 yang terletak di sebelah barat Stasiun Cibitung. Insiden ini mengakibatkan lokomotif rusak, tetapi sang sopir bus berhasil kabur dan kernet diamankan.[6] Kini di perlintasan sebidang tersebut telah dibangun underpass.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]