Lompat ke isi

Jalur kereta api Tarik–Sidoarjo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalur kereta api Tarik-Sidoarjo
Ikhtisar
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi
TerminusTarik
Sidoarjo
Stasiun4
Operasi
Dibuka16 Oktober 1880
Ditutup1972-1973
Dibuka kembali12 November 2014
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
OperatorPT Kereta Api Indonesia
Karakteristik lintasRel lintas datar
Data teknis
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasi80 km/jam
Peta rute
KTS–WO
ke Kertosono
TRK
Tarik
KTS–WO
ke Wonokromo, Surabaya
PBN
Prambon
Jalan Provinsi (Krian-Mojosari)
TLN
Tulangan
WO–BG
ke Bangil
SDA
Sidoarjo
WO–BG
ke Wonokromo
Tampak KRD Jenggala (297) masuk jalur 1 Stasiun Tulangan (Gapeka 2019) masih memakai livery lama, 7 September 2019.
Tampak KRD Jenggala melintas langsung Perlintasan KA Pondok Sidokare Indah, berangkat dari Stasiun Sidoarjo. Memakai livery baru, 22 November 2020.

Jalur kereta api Tarik–Sidoarjo adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Sidoarjo dengan Stasiun Tarik, termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya. Jalur ini diresmikan pada tanggal tanggal 16 Oktober 1880.[1] Jalur ini juga sempat ditutup mulai tahun 1972, tetapi diaktifkan kembali pada 2009.

Pada tahun 1873, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan konsesi izin pembangunan jalur kereta api rute Surabaya–Solo dan Madiun–Ponorogo. Pembangunannya dirintis oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda.[2] Rancangan untuk jalur kereta api Sidoarjo–Solo dibuat oleh rekayasawan Belanda bernama Maarschalk dan disampaikan oleh Pemerintah Hindia Belanda kepada kementerian setidaknya pada 1877. Usulan tersebut kemudian mulai didiskusikan pada 14 Mei 1878 dan persetujuannya diundangkan dalam Staatsblad Nomor 93 yang terbit pada 6 Juli 1878. Pembangunan jalur kereta api ini selesai bersamaan dengan petak Tarik–Mojokerto pada 16 Oktober 1880.[3]:36

Pada tahun 2009 jalur ini selesai direaktivasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian bersama dengan diresmikannya Stasiun Tulangan.[4] Stasiun ini resmi beroperasi kembali bersamaan dengan diluncurkannya KRD Jenggala yang melewati jalur tersebut pada tanggal 12 November 2014.[5]

Pemerintah berencana menyambungkan jalur ini ke Stasiun Gununggangsir sebagai jalur baru untuk relokasi jalur Porong yang terancam tenggelam karena terjadinya bencana lumpur Lapindo.[6]

Profil jalur

[sunting | sunting sumber]

Pasca reaktivasi tahun 2014 oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur Direktorat Jenderal Perkeretaapian, secara umum lintas ini sudah menggunakan rel jenis R54 dengan bantalan beton. Semula laju maksimum kereta api yang diizinkan adalah 60 km/jam. Kemudian, sejak berlakunya Gapeka 2021 per 10 Februari 2021, laju maksimum ditingkatkan menjadi 80 km/jam.

Jalur terhubung

[sunting | sunting sumber]

Lintas aktif

[sunting | sunting sumber]

Layanan kereta api

[sunting | sunting sumber]

Lokal dan komuter (Commuter Line)

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Relasi
J Commuter Line Jenggala MojokertoSidoarjo

Daftar stasiun

[sunting | sunting sumber]
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
4602 Tarik TRK Tarik, Tarik, Sidoarjo km 47+657 (dari Wonokromo maupun Sidoarjo) +16 m Beroperasi
4612 Prambon PBN Kedungwonokerto, Prambon, Sidoarjo Tidak beroperasi
4611 Tulangan TLN Kemantren, Tulangan, Sidoarjo km 33+064 +4 m Beroperasi
4654 Sidoarjo SDA Jalan Pangeran Diponegoro, Lemahputro, Sidoarjo, Sidoarjo km 25+510 (arah Tulangan maupun arah Tanggulangin) +4 m Beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang dicetak tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang dicetak miring merupakan stasiun nonaktif.

Referensi:

  • Letak stasiun: [7]
  • Pengidentifikasi stasiun: [8]
  • Tanggal pembukaan jalur: [9]:106-124


Jalur Gununggangsir-Tulangan

[sunting | sunting sumber]

Jalur ini hanya akan dilanjutkan pembangunannya apabila lumpur Lapindo mengancam segmen Tanggulangin–Porong.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama verslag
  2. ^ Pincoffs, L. dkk. (1873). Spoorwegen op Java. Rotterdam: Commissie voor de Spoorwegen op Java. 
  3. ^ Reitsma, Steven Anne (1928). Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen (dalam bahasa Belanda). Weltevreden: G. KOLFF & Co. 
  4. ^ Okezone. "Rel KA Alternatif Sidoarjo, Baru Selesai 10 Km : Okezone News". Okezone.com/. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  5. ^ "PT KAI Operasikan KA Jenggala Mojokerto-Sidoarjo | Investor Daily". id.beritasatu.com. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  6. ^ "KAI Berencana Buka Jalur Baru di Sidoarjo | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  7. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 2024-12-30. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2025-01-27 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  8. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  9. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Peta rute:

KML is not from Wikidata