Lompat ke isi

Pandemi Covid-19 di Fiji

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pandemi koronavirus di Fiji
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiFiji
Kasus pertamaLautoka
Tanggal kemunculan19 Maret 2020 (2020-03-19)
(4 tahun, 8 bulan, 1 minggu dan 2 hari lalu)
Kasus terkonfirmasi18
Kasus sembuh10
Kematian
0

Pandemi koronavirus di Fiji pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 19 Maret 2020 di Lautoka.[1][2] Sampai tanggal 12 April 2020, telah terkonfirmasi adanya 18 kasus positif COVID-19 di Fiji.

Pandemi koronavirus adalah pandemi yang disebabkan koronavirus (COVID-19) dan menyerang sistem pernafasan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pandemi koronavirus sebagai pandemi dunia pada tanggal 11 Maret 2020.[3]

Kronologi

[sunting | sunting sumber]
Ifereimi Waqainabete (Menteri Kesehatan dan Layanan Medis Fiji) mengkonfirmasi kasus pertama COVID-19 di Fiji pada tanggal 19 Maret 2020.

Ifereimi Waqainabete (Menteri Kesehatan dan Layanan Medis Fiji) mengkonfirmasi kasus pertama COVID-19 di Fiji pada tanggal 19 Maret 2020. Pasien itu adalah seorang pramugari dari maskapai penerbangan Fiji Airways berusia 27 tahun. Dia diketahui tiba dari San Francisco (Amerika Serikat) melalui Nadi pada tanggal 16 Maret 2020. Berselang sehari kemudian, dia melakukan perjalanan dari Nadi ke Auckland (Selandia Baru) dan kembali pada hari yang sama. Pasien tersebut lantas dirawat di Rumah Sakit Lautoka.[1][2]

Waqainabete meyakini bahwa perempuan itu tertular virus ketika melakukan perjalanan ke luar negeri. Pemerintah Fiji sendiri telah memperluas langkah-langkah pembatasan setelah negara tersebut mengkonfirmasi kasus pertamanya.[4] Frank Bainimarama (Perdana Menteri Fiji) lantas mengumumkan larangan masuk ke Fiji kepada semua warga negara asing. Selain itu, dia juga menghimbau kepada warga negaranya yang kembali dari luar negeri harus mengisolasi diri selama 14 hari.[5]

Kasus kedua COVID-19 di Fiji tercatat pada tanggal 21 Maret 2020, yaitu perempuan berusia 47 tahun. Pasien tersebut merupakan ibu kandung dari pasien pertama. Dia kemudian dirawat di Rumah Sakit Nadi, sedangkan anggota keluarganya yang lain dikarantina dan berada dalam pengawasan dinas kesehatan setempat.[6] Kasus ini merupakan kasus penularan lokal pertama di Fiji.[7]

Pada tanggal 23 Maret 2020, Fiji mencatat kasus ketiga COVID-19, yaitu bayi laki-laki berusia satu tahun. Dia adalah keponakan dari pasien pertama.[8][9] Pemerintah Fiji sendiri pada hari yang sama membuka empat klinik baru di Nasinu, Labasa, Savusavu, dan Nabouwalu sebagai upaya pencegahan pandemi.[10]

Kasus keempat COVID-19 di Fiji tercatat pada tanggal 24 Maret 2020, yaitu laki-laki berusia 28 tahun. Perdana Menteri Bainimarama menjelaskan bahwa pasien tersebut kembali dari Sydney (Australia) ke Nadi pada tanggal 21 Maret 2020 dan tidak terkait dengan tiga kasus sebelumnya. Pasien itu dan anggota keluarga terdekatnya lantas dikarantina dan diawasi di Rumah Sakit Navua.[11][12]

Berselang sehari kemudian, Fiji mencatat kasus kelima COVID-19, yaitu perempuan berusia 31 tahun dari Lautoka. Pasien tersebut berhubungan dengan kasus pertama dan langsung diisolasi di Rumah Sakit Lautoka.[13][14] Hal inilah yang menyebabkan Perdana Menteri Bainimarama memutuskan untuk menutup Bandara Internasional Nadi mulai tanggal 26 Maret 2020.[15]

Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat pandemi koronavirus di Fiji adalah pembatalan Coca Cola Games yang akan berlangsung di Stadion Nasional ANZ.
  • Pada tanggal 18 Maret 2020, The Reserve Bank of Fiji (RBF) mengurangi overnight policy rate (OPR) sebesar 0,25%.[16]
  • Pada tanggal 18 Maret 2020, Konferensi Then India Sanmarga Ikya Sangam (TISI Sangam) 2020 secara resmi dibatalkan.[17]
  • Pada tanggal 19 Maret 2020, gelombang pembelian panik mulai terlihat di beberapa supermarket yang berada di Suva, Lautoka, dan Labasa.[18][19][20]
  • Pada tanggal 19 Maret 2020, Bioskop Damodar dan Bioskop Labasa ditutup hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.[21][22]
  • Pada tanggal 19 Maret 2020, Pusat Akuatik Damodar dan Pusat Kebugaran Nasional Fiji ditutup hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.[23]
  • Pada tanggal 19 Maret 2020, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Kesenian Fiji mengumumkan pembatalan Coca Cola Games (ajang olahraga atletik tingkat sekolah di Oseania) yang akan berlangsung pada tanggal 16-19 April 2020 di Stadion Nasional ANZ.[24][25]
  • Pada tanggal 20 Maret 2020, sekolah-sekolah yang berada di Lautoka mulai ditutup dan diliburkan.[26]
  • Pada tanggal 20 Maret 2020, perkuliahan di Universitas Pasifik Selatan mulai diliburkan hingga tanggal 6 April 2020.[27]
  • Pada tanggal 20 Maret 2020, Asosiasi Rugbi Fiji mengumumkan penangguhan semua kompetisi sepak bola rugbi.[28][29]
  • Pada tanggal 21 Maret 2020, Asosiasi Sepak Bola Fiji mengumumkan penangguhan semua pertandingan sepak bola.[30]

WHO menegaskan bahwa COVID-19 telah menyebar keluar Tiongkok karena mobilitas manusia secara global yang semakin tinggi. Hal inilah yang menyebabkan upaya dalam mengatasi pandemi virus ini tidak lagi sepenuhnya bergantung pada Tiongkok, tetapi juga secara global.[31][32][33] Sebagai salah satu negara di Oseania, kesiapan Fiji dalam menghadapi pandemi seperti koronavirus dianggap sejajar dengan negara-negara seperti Guinea, Suriname, Kirgizstan, dan Serbia. Fiji dinilai sebagai negara yang masih rentan dengan kesiapan yang belum memadahi untuk menghadapi pandemi penyakit infeksi.[34]

Langkah awal yang dilakukan oleh pemerintah Fiji dalam melakukan pencegahan penyebaran koronavirus adalah memperketat keamanan perbatasan. Pada akhir Januari 2020, pihak berwenang di Fiji menahan enam turis yang berasal dari Tiongkok setelah para turis itu gagal mendapatkan akses ke Samoa. Pemerintah Samoa sendiri mengkonfirmasi bahwa keenam orang tersebut ditolak masuk karena tidak memenuhi persyaratan karantina ketat yang diterapkan oleh negaranya. Kementerian Informasi Fiji selanjutnya menjelaskan bahwa keenamnya lantas diperiksa saat kembali ke Nadi dan dinilai dalam kondisi baik. Mereka berasal dari Provinsi Fujian dan tidak ada yang memiliki sejarah perjalanan dari Wuhan, tempat pandemi koronavirus dimulai.[35][36]

Pada tanggal 3 Februari 2020, pemerintah Fiji akhirnya menutup perbatasan untuk warga negara asing yang akan melakukan perjalanan ke Fiji, terutama bagi yang pernah berada di Tiongkok.[37] Langkah tersebut dilakukan untuk memperkecil risiko penularan koronavirus kepada warga negaranya.[38] Selanjutnya, pada tanggal 27 Februari 2020, pemerintah Fiji melarang warga negaranya bepergian ke luar negeri dan melarang masuk para wisatawan yang berasal dari Italia, Iran, dan Korea Selatan. Sehari kemudian, semua awak dan kru kapal pesiar yang akan memasuki Fiji diwajibkan berlabuh di pelabuhan Suva dan Lautoka untuk menjalani pemeriksaan medis dan riwayat perjalanan.[39][40] Pemerintah Fiji lantas membuka fasilitas pertama yang mampu menguji koronavirus pada tanggal 11 Maret 2020, yaitu Pusat Pengendalian Penyakit di Suva.[41][42]

Negara-negara yang berada di Samudra Pasifik (termasuk Fiji), akhirnya memberlakukan penguncian ketat untuk memerangi koronavirus setelah mencatat kasus pertamanya di Polinesia Prancis pada tanggal 13 Maret 2020.[43] Mereka melarang akses kapal dan kontak antarmanusia selama pengisian bahan bakar pesawat. Langkah itu dilakukan lantaran sistem perawatan kesehatan mereka yang terbatas, sehingga negara-negara itu menggunakan taktik benteng pulau untuk mencegah menyebarnya virus tersebut.[44] Sementara itu, pada tanggal 15 Maret 2020, Perdana Menteri Bainimarama mengumumkan bahwa semua kapal pesiar dilarang berlabuh di Fiji mulai tanggal 16 Maret 2020. Selain itu, dia juga melarang para menteri dan staf pemerintahan untuk bepergian keluar negeri serta melarang acara internasional yang akan dilakukan di Fiji.[45]

Setelah kasus pandemi koronavirus pertama di Fiji dilaporkan pada tanggal 19 Maret 2020, pemerintah setempat memutuskan untuk menutup semua sekolah dan pusat bisnis di Lautoka pada tanggal 20 Maret 2020 tengah malam waktu setempat hingga batas waktu yang tidak ditentukan, tetapi bank, supermarket, dan apotek penting tetap dibuka.[46][47] Sementara itu, Rosy Sofia Akbar (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Kesenian Fiji) mengumumkan bahwa libur nasional yang semula dijadwalkan pada tanggal 20 April 2020 hingga 1 Mei 2020 diajukan lebih awal pada tanggal 23 Maret 2020 hingga 3 April 2020. Keputusan tersebut diambil setelah dirinya berkonsultasi dengan Perdana Menteri Bainimarama.[48]

Berselang sehari, Fiji Airways menangguhkan semua penerbangan internasional hingga akhir Mei 2020, dengan pengecualian layanan dua kali seminggu menuju ke Singapura dan Nadi.[49] Pemerintah Fiji sendiri melalui Dr. Jemesa Tudravu menjelaskan telah mendirikan dua klinik di Lautoka sebagai upaya pencegahan pandemi COVID-19.[50]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Narayan, Vijay (19 Maret 2020). "First COVID-19 Case in Fiji Confirmed - Dr. Waqainabete". Fiji Village. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  2. ^ a b Deo, Dhanjay (19 Maret 2020). "COVID-19 Patient is a 27-Year-Old Flight Attendant Who Had Recent Travel History to USA and New Zealand - Dr. Sahukhan". Fiji Village. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  3. ^ "WHO Director-General's opening remarks at the media briefing on COVID-19 - 11 March 2020". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-14. 
  4. ^ Ramadhanty, Icheiko (19 Maret 2020). "Seorang Pramugari Jadi Kasus Pertama Virus Corona di Fiji". Indonesia Inside. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  5. ^ Singh, Indra (19 Maret 2020). "PM Announces Major Restrictions Due to COVID-19". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  6. ^ Singh, Indra (21 Maret 2020). "Fiji's Second COVID-19 Case Recorded". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  7. ^ Krishant, Naveel (21 Maret 2020). "Fiji Has Recorded Its 2nd Confirmed Case of COVID-19". Fiji Village. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  8. ^ Singh, Indra (24 Maret 2020). "Toddler is Fiji's Third COVID-19 Patient". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  9. ^ Narayan, Vijay (23 Maret 2020). "3rd Case of COVID-19 Confirmed in Fiji". Fiji Village. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  10. ^ Fijian Broadcasting Corporation (23 Maret 2020). "Eight Fever Clinics Now Open". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  11. ^ Singh, Indra (24 Maret 2020). "Fiji's Fourth COVID-19 Case Confirmed, Suva Will Not Shutdown". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 26 Maret 2020. 
  12. ^ Narayan, Vijay (24 Maret 2020). "4th Case of COVID-19 Confirmed in Fiji". Fiji Village. Diakses tanggal 26 Maret 2020. 
  13. ^ Singh, Indra (25 Maret 2020). "Fiji's Fifth COVID-19 Case Confirmed in Lautoka". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 26 Maret 2020. 
  14. ^ Narayan, Vijay (25 Maret 2020). "COVID-19: 5th Case in Fiji Confirmed by PM". Fiji Village. Diakses tanggal 26 Maret 2020. 
  15. ^ Singh, Indra (25 Maret 2020). "Nadi Airport to Close, Shipping Services end Sunday". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 26 Maret 2020. 
  16. ^ The Reserve Bank of Fiji (18 Maret 2020). "COVID-19: Reserve Bank Reduce Overnight Policy Rate". Fiji Sun. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  17. ^ Umar, Rashika (18 Maret 2020). "TISI Sangam Cancels 2020 Annual TISI Sangam Convention Due to COVID-19". Fiji Village. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  18. ^ The Jakarta Post (19 Maret 2020). "Panic Buying in Fiji as First Virus Case Confirmed". The Jakarta Post. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  19. ^ Nace, Luke (19 Maret 2020). "Shoppers Buying in Bulk". The Fiji Times. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  20. ^ Turaga, Semi (19 Maret 2020). "COVID-19: Panic Buying Starts". Fiji Village. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  21. ^ Rawalai, Luke (19 Maret 2020). "COVID-19: Labasa's Life Cinema Closed Until Further Notice". The Fiji Times. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  22. ^ Narayan, Vijay (19 Maret 2020). "COVID-19: Damodar Cinemas Shut Down Till Further Notice". Fiji Village. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  23. ^ Narayan, Vijay (19 Maret 2020). "COVID-19: Damodar City Aquatic and National Fitness Centre Shut Down Till Further Notice". Fiji Village. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  24. ^ Cama, Akuila (19 Maret 2020). "Coca Cola Games Cancelled". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  25. ^ Deo, Dhanjay (19 Maret 2020). "2020 Coca-Cola Games Cancelled". Fiji Village. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  26. ^ Nand, Priteshni (20 Maret 2020). "91 Schools in Lautoka Will be Closed from Today After the Confirmation of Fiji's First COVID-19 Case". Fiji Village. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  27. ^ Nand, Edwin (20 Maret 2020). "University of the South Pacific Activates COVID-19 Prevention Measures". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  28. ^ Sidik, Jafar M. (20 Maret 2020). "Fiji Nun Jauh di Pasifik Pun Hentikan Semua Kompetisi". Antara News. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  29. ^ Fiji TV (20 Maret 2020). "All Forms of Rugby Cancelled". Fiji TV. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-20. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  30. ^ Kasim, Shiraz (21 Maret 2020). "Fiji FA Calls Off Matches, Events". The Fiji Times. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  31. ^ World Health Organization (11 Maret 2020). "WHO Director-General's Opening Remarks at the Media Briefing on COVID-19 - 11 March 2020". World Health Organization. Diakses tanggal 21 Maret 2020. 
  32. ^ BBC News (25 Februari 2020). "Coronavirus: World Must Prepare for Pandemic, Says WHO". BBC News. Diakses tanggal 21 Maret 2020. 
  33. ^ Subastian, Basith (12 Maret 2020). "Mengenal Makna Status Pandemi Virus Corona". CNN Indonesia. Diakses tanggal 21 Maret 2020. 
  34. ^ Subekti, Sabar (7 Februari 2020). "Bagaimana Kesiapan Negara-Negara Atasi Virus Corona". Satu Harapan. Diakses tanggal 21 Maret 2020. 
  35. ^ Radio New Zealand (27 Januari 2020). "Pacific Nations on Alert for Coronavirus, Six Quarantined in Fiji". Radio New Zealand. Diakses tanggal 21 Maret 2020. 
  36. ^ Agapa, Yance (30 Januari 2020). "Enam Dikarantina di Fiji, Negara-Negara Pasifik Siaga Virus Corona". Suara Papua. Diakses tanggal 21 Maret 2020. 
  37. ^ Kumar, Kreetika (3 Februari 2020). "Fiji Toughens on Border Entry Amidst Coronavirus Concerns". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 23 Maret 2020. 
  38. ^ Singh, Shanil (3 Februari 2020). "Fiji's Borders Closed to All Foreign Nationals Who Have Been in China within 14 Days of Their Travel to Fiji". Fiji Village. Diakses tanggal 23 Maret 2020. 
  39. ^ Radio New Zealand (27 Februari 2020). "Coronavirus: Fiji Extends Travel Ban Amid Growing Concerns". Radio New Zealand. Diakses tanggal 23 Maret 2020. 
  40. ^ Narayan, Vijay (27 Februari 2020). "PM Announces New Range of Measures at Our Borders to Reduce the Risk of Coronavirus Outbreak in Fiji". Fiji Village. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  41. ^ Narayan, Vijay (11 Maret 2020). "Fiji Now Able to Test for COVID-19 at Fiji Centre for Disease Control in Tamavua". Fiji Village. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  42. ^ Nand, Edwin (11 Maret 2020). "Fiji 1 of 4 Countries in the Pacific Now Able to Test for COVID-19". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  43. ^ Turaga, Semi (13 Maret 2020). "Pacific's 1st Case of COVID-19 Confirmed in French Polynesia". Fiji Village. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  44. ^ Ariesta, Marcheilla (13 Maret 2020). "Benteng Pulau, Taktik Negara Pasifik Hadang Korona". Medcom.id. Diakses tanggal 23 Maret 2020. 
  45. ^ Singh, Indra (16 Maret 2020). "PM Announces New COVID-19 Measures, Including Ban on Cruise Ships". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 23 Maret 2020. 
  46. ^ Naidu, Jennis (19 Maret 2020). "Travel Restrictions in Lautoka, Schools, and Non-Essential Businesses to Close from Midnight: PM". Fiji Sun. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  47. ^ Kate, Talebula (19 Maret 2020). "COVID-19: Lautoka Schools Closed Until Further Notice". The Fiji Times. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  48. ^ Pratap, Ritika (20 Maret 2020). "First Term School Holidays Brought Forward". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  49. ^ Nand, Edwin (21 Maret 2020). "Fiji Airways Suspends Flights, Implements Leave Without Pay". Fijian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  50. ^ Susu, Aqela (21 Maret 2020). "COVID-19: Fever Clinics Set Up in Lautoka". The Fiji Times. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]