Pandemi Covid-19 di Timor Leste
Artikel ini mendokumentasikan suatu pandemi terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai pandemi ini untuk semua bidang. |
Penyakit | COVID-19 |
---|---|
Galur virus | SARS-CoV-2 |
Lokasi | Timor Leste |
Kasus pertama | Dili |
Tanggal kemunculan | 21 Maret 2020 (4 tahun, 8 bulan, 1 minggu dan 4 hari lalu) |
Asal | Wuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok |
Kasus terkonfirmasi | 19,785 |
Kasus dirawat | 172 |
Kasus sembuh | 19,613 |
Kematian | 122 |
Situs web resmi | |
covid19.gov.tl |
Pandemi koronavirus di Timor Leste pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 21 Maret 2020 di Dili. Sampai tanggal 16 November 2021, telah terkonfirmasi adanya 19,785 kasus positif COVID-19, 19,613 kasus pulih dan 122 kasus kematian di Timor Leste.
Pandemi koronavirus atau pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit yang disebabkan oleh salah satu koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.[1] Virus ini pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok pada tanggal 17 November 2019.[2][3] Penderita yang terpapar COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas.[4][5] Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan multiorgan.[6] Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengumumkan bahwa pandemi koronavirus sebagai pandemi dunia pada tanggal 11 Maret 2020.[7][8][9][10]
Kronologi
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 21 Maret 2020, dikonfirmasikan kasus positif COVID-19 di Timor Leste oleh Elia Amaral (menteri kesehatan sementara) setempat, bahwa kasus pertama tersebut adalah seorang warga negara asing.[11][12]
Pada tanggal 10 April 2020, kasus kedua COVID-19 di Timor Leste dikonfirmasikan, kasus tersebut adalah seseorang yang telah melintasi perbatasan darat dengan Indonesia dan memasuki negara tersebut. Pada tanggal 10 April 2020, juga dikonfirmasikan bahwa kasus positif yang pertama di negara ini sekarang telah pulih.[13]
Pada tanggal 13 April 2020, pemerintah setempat Timor Leste mengkonfirmasikan dua kasus baru lagi, sehingga kasus positif menjadi empat orang. Kasus tersebut adalah bagian dari orang-orang yang berjumlah delapan orang yang melakukan perjalanan antar ibu kota Timor Barat, Kupang dan perjalanan ke utara pulau tersebut.[14]
Pada tanggal 14 April 2020, Dili, Timor Leste, mengkonfirmasi dua kasus baru, yang dijelaskan oleh Rui Araújo (Juru bicara Pusat Manajemen Krisis Terpadu) sehingga jumlah total yang terinfeksi di negara tersebut menjadi enam orang.[15]
Pada tanggal 15 April 2020, pemerintah di negara ini kembali mengkonfirmasikan dua kasus koronavirus baru, sehingga jumlahnya menjadi delapan orang. Delapan orang ini diisolasi dalam sebuah hotel di Dili. Kasus yang dikonfirmasi ini berasal dari 210 kasus yang telah dicurigai, yang lain menujukkan negatif terkena koronavirus dan berdasarkan tes yang sudah dilakukan jumlah kasus negatif di negara ini sebanyak 167 orang.[16]
Pada tanggal 16 April 2020, di negara ini terjadi kenaikan jumlah kasus yang terinfeksi COVID-19, karena pada hari ini jumlah kasus yang dikonfirmasikan sebanyak sepuluh orang. Juru bicara Pusat Manajemen Krisis Terpadu (Sérgio Lobo) telah memebenarkan bahwa kasus-kasus ini telah diketahui berasal dari kelompok yang sama dan telah memasuki negara melalui perbatasan darat dengan Indonesia pada tanggal 1 April 2020. Selain memiliki delapan belas jumlah kasus, negara ini juga memiliki empat orang yang menunggu hasil tes, apakah menunjukkan positif atau negatif, dengan 195 orang lainnya yang melakukan tes telah menunjukkan negatif.[17]
Dampak
[sunting | sunting sumber]- Pada tanggal 22 Maret 2020, sekolah-sekolah sudah mulai ditutup, pembatalan peribadahan Misa di Gereja, juga diberlakukan pembatasan sosial dengan maksimal perkumpulan hanya lima orang saja. Selain itu, juga membatasi kedatangan internasional, dan memberlakukan karantina wajib 14 hari untuk semua orang yang kembali ke negara tersebut.[18]
Reaksi
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 11 Maret 2020, Kementerian Luar Negeri di negara ini sudah memberlakukan larangan masuknya turis dari negara-negara dengan penyebaran koronavirus. Melarang warga negara asing yang melakukan perjalanan dari Iran, Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan dan Italia dalam empat minggu terakhir dilarang masuk ke Timor Leste, dan untuk para turis yang sedang berada di negara ini diminta untuk segera pulang ke negaranya masing-masing. Selain itu, juga melarang penurunan penumpang dari Kapal Pesiar kecuali warga negara Timor Leste atau WNA dengan syarat tertentu. Namun, larangan tersebut tidak berlaku untuk WNA yang dilahirkan di Timor Leste dan sudah menetap atau mereka seorang wali anak yang berkewarganegaraan Timor Leste.[11]
Pada tanggal 19 Maret 2020, sebagai langkah pencegahan penyebaran koronavirus di Timor Leste, diberlakukannya karantina wilayah selama satu bulan dan penutupan akses pada perbatasan antara negara ini dengan Indonesia. Selain itu, Nusa Tenggara Timur juga melakukan perbatasan dengan Timor Timur, seperti yang disampaikan oleh Marciana Dominika Jone (kepala kantor regional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nusa Tenggara Timur).[19]
Pada tanggal 20 Maret 2020, Pemerintah Timor Leste resmi melakukan penutupan kunjungan untuk wisatawan ke negara mereka, pemberlakuan aturan itu sebagai tindakan pencegahan penyebaran koronavirus di sana. Jesuino Dos Reis M Carvalho (Konsul Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Em Kupang) mengatakan,turis yang ditolak masuk untuk berwisata tersebut berasal dari 147 negara termasuk Indonesia. Aturan ini bukan karantina wilayah, karena masih ada aktivitas lain yang berjalan seperti ekspor dan impor barang, termasuk keluar masuknya orang dengan alasan khusus.[20]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ BBC News (11 Februari 2020). "Coronavirus Disease Named COVID-19". BBC News. Diakses tanggal 22 Maret 2020.
- ^ Hadi, Fadjar (13 Maret 2020). "Virus Corona Diduga Muncul Pertama Kali pada 17 November 2019 di Hubei". Kumparan. Diakses tanggal 22 Maret 2020.
- ^ Mangihot, Johannes (19 Maret 2020). "Pasien Pertama di China Ditemukan, Seorang Berumur 55 Tahun dari Hubei". Kompas. Diakses tanggal 22 Maret 2020.
- ^ Centers for Disease Control and Prevention (tanpa tanggal). "Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)". U.S. Department of Health and Human Services. Diakses tanggal 22 Maret 2020.
- ^ Hessen, Margaret Trexler (27 Januari 2020). "Novel Coronavirus Information Center". Elsevier. Diakses tanggal 22 Maret 2020.
- ^ World Health Organization (9 Maret 2020). "Question and Answer on Coronaviruses (COVID-19)". World Health Organization. Diakses tanggal 22 Maret 2020.
- ^ World Health Organization (11 Maret 2020). "WHO Director-General's Opening Remarks at the Media Briefing on COVID-19 - 11 March 2020". World Health Organization (dalam bahasa World Health Organization). Diakses tanggal 14 Maret 2020.
- ^ Damaledo, Yandri Daniel (12 Maret 2020). "Corona COVID-19 jadi Pandemi, Apa Bedanya dengan Wabah & Endemi?". Tirto.id. Diakses tanggal 22 Maret 2020.
- ^ Aida, Nur Rohma (12 Maret 2020). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Update Virus Corona di Dunia: Jadi Pandemi Global, 125.851 Terinfeksi, 67.003 Sembuh". Kompas.com. Diakses tanggal 22 Maret 2020.
- ^ BBC News (13 Maret 2020). "Virus Corona: Status Pandemi Global, Pemerintah 'Harus Lebih Keras' Telusuri Pasien COVID-19". BBC News. Diakses tanggal 22 Maret 2020.
- ^ a b Oki, Raimundos (21 Maret 2020). Sekarwati, Suci, ed. "Timor Leste Mengkonfirmasi Kasus Pertama Virus Corona". Tempo.co. Diakses tanggal 12 April 2020.
- ^ Hardiyanto, Sari (21 Maret 2020). Hardiyanto, Sari, ed. "Virus Corona Terus Meluas, Timor Leste Umumkan Kasus Pertama". Kompas.com. Diakses tanggal 13 April 2020.
- ^ Saponoticias (10 April 2020). "Timor-Leste Anuncia Segundo Caso Positivo e Recuperação do Primeiro Paciente". Saponoticias. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-12. Diakses tanggal 13 April 2020.
- ^ Sapo Noticias (13 April 2020). "Dois Novos cCsos em Timor-Leste, Guatro no Total". Sapo Noticias. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-15. Diakses tanggal 17 April 2020.
- ^ Sapo Noticias (14 April 2020). "Timor-Leste Regista Dois Novos Casos, Elevando Para Seis Total de Infetados". Sapo Noticias. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-15. Diakses tanggal 17 April 2020.
- ^ Sapo Noticias (15 April 2020). "Timor Leste Regista Mais Dois Casos, Elevando Para Oito Número Total de Infetados". Sapo Noticias. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-18. Diakses tanggal 17 April 2020.
- ^ Sapo Noticias (16 April 2020). "Timor Leste Regista 10 Novos Casos". Sapo Noticias. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-16. Diakses tanggal 17 April 2020.
- ^ Tweedie, Pauline (2 April 2020). "In Timor-Leste, the Dangers of Staying Home". Reliefweb. Diakses tanggal 13 April 2020.
- ^ Kaha, Kornelis; Suwanti (19 Maret 2020). Nasution, Rahmad, ed. "East Timor imposes month-long coronavirus lockdown". ANTARA News. Diakses tanggal 12 April 2020.
- ^ Purba, David Oliver (ed.). "Cegah Corona, Timor Leste Tolak Masuk Turis dari 147 Negara Termasuk Indonesia". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-04-12.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Data Perkembangan Koronavirus di Situs World Meter.
- Peta dan Infografis Pasien Terinfeksi, Meninggal, dan Sembuh di Indonesia dan Dunia di Situs BBC.