Tanggapan Organisasi Kesehatan Dunia terhadap pandemi koronavirus 2019–2020
Bagian dari seri artikel mengenai |
Pandemi Covid-19 |
---|
|
Portal COVID-19 |
Organisasi Kesehatan Dunia (OKD) adalah organisasi dunia yang menangani koordinasi global terkait penanganan pandemi koronavirus. Pada tanggal 5 Januari 2020, OKD memberitahu seluruh dunia adanya "pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya" dari Tiongkok dan yang diikuti dengan investigasi untuk penyakit tersebut.[1] Pada tanggal 20 Januari, OKD mengonfirmasi transmisi penyakit ini dari manusia ke manusia.[2] Pada tanggal 30 Januari, OKD menyatakan wabah ini memasuki tingkat Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Memerlukan Perhatian Internasional dan memperingati seluruh dunia untuk bersiap-siap.[3] On 11 March, WHO said that the outbreak constituted a pandemic.[4]
Seiring dengan berjalannya waktu, OKD menginisiasi beberapa inisiatif internasional, seperti Dana Respons Solidaritas COVID-19 untuk penggalangan dana, dan Tes Solidaritas untuk menginvestigasi pengobatan potensial untuk penyakit ini.[5][6]
Kronologi
[sunting | sunting sumber]- 30 Desember 2019, OKD menerima laporan Tiongkok tentang 7 kasus atau lebih penyakit pneumonia yang tidak wajar.[7]
- 31 Desember 2019, ototitas Tiongkok melaporkan sebuah kluster kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya.[1]
Januari 2020
[sunting | sunting sumber]- 1 Januari 2020, OKD membuat tim khusus untuk menangai wabah penyakit untuk kondisi darurat.[8]
- 5 Januari 2020, OKD memberitahu ke seluruh negara anggotanya tentang wabah baru virus pneumonia di Provinsi Hubei di Tiongkok.[9]
- 10 Januari, OKD mengumumkan paket panduan komprehensif tentang bagaimana cara menguji kasus potensial penyakit koronavirus baru tersebut.[9] By this date, the WHO warned of the risk of human-to-human transmission.[3][10]
- 12 Januari, ilmuwan Tiongkok membagikan sekuens genetik dari virus baru tersbut.[11]
OKD meminta tim dari Jerman untuk mendesain tes pengujian.[12]
- 13 Januari, kasus pertama di luar Tiongkok dikonfirmasi di Thailand.[13]
- 14 Januari, Maria Van Kerkhove dari OKD mengumumkan bahwa ada kemungkinan transmisi dari manusia ke manusia.[14]
Namun belum ditemukan bukti nyata bahwa virus ini dapat ditransmisikan dari manusia ke manusia, walaupun negara-negara dianjurkan untuk berjaga-jaga atas kemungkinan tersebut, berdasarkan pengalaman dari wabah SARS dan MERS.[3][10][15]
- 20 Januari, OKD mengumumkan bahwa ada bukti bahwa transmisi dari manusia ke manusia dapat terjadi, karena beberapa pekerja medis telah tertular.[2]
- 22 Januari, OKD meminta investigasi lebih lanjut untuk penularan dari manusia ke manusia di Wuhan.[16]
- 22 Januari, komite darurat berkumpul untuk mempertimbangkan apakah wabah ini sudah masuk kategori Memerlukan Perhatian Internasional. Namun komite tidak mencapai konsensus.[17]
- 27 Januari, penilaian OKD bahwa risiko wabah ini adalah "tinggi pada tingkat global".[18]
- 30 Januari, komite darurat kembali berkumpul, dan memutuskan bahwa wabah ini masuk dalam kategori Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Memerlukan Perhatian Internasional. OKD memperingatkan bahwa "semua negara perlu bersiap-siap untuk pengurungan".[3][19]
Februari 2020
[sunting | sunting sumber]- 12 Februari, Forum Riset dan Inovasi, yang meliputi peneliti dan pendukung dana, dibentuk oleh OKD, untuk mendanai riset prioritas untuk menghentikan wabah dan mencegah wabah serupa di masa depan.[20]
- 16–24 Februari, Misi Bersama OKD-Tiongkok mengunjungi Tiongkok untuk membuat laporan mengenai evolusi wabah tersebut di Tiongkok.[21]
Maret 2020
[sunting | sunting sumber]- 3 Maret, OKD mengeluarkan Rencana Respons dan Kesiapan Strategis untuk membantu melindungi negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah.[22]
- 11 Maret, OKD mengumumkan bahwa wabah koronavirus memasuki kategori pandemi.[4]
- 13 Maret, OKD meluncurkan Dana Respons Solidaritas COVID-19 untuk mendukung pekerjaan mereka dalam menangani pandemi koronavirus.[23]
- 18 Maret, OKD meluncurkank Tes Solidaritas, sebuah tes uji klinis internasional untuk mencari pengobatan efektif untuk penyakit ini.[24]
April 2020
[sunting | sunting sumber]- 3 April, OKD mengumumkan kerjasama dengan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) untuk merespons COVID-19 melalui Dana Respons Solidaritas yang telah mengumpulkan lebih dari 140 juta dolar AS dari lebih dari 200 ribu individu dan organisasi.[25]
Inisiatif
[sunting | sunting sumber]OKD mengeluarkan laporan harian dan mengadakan konferensi pers untuk menginformasikan perkembangan terbaru tentang pandemi ini.[26]
OKD telah mengirimkan lebih dari 2 juta peralatan perlindungan pribadi (personal protective equipment - PPE) dan 1 juta peralatan tes ke lebih dari 120 negara.[27] OKD juga meluncurkan kursus pembelajaran daring multibahasa tentang berbagai aspek COVID-19, termasuk kesiapan dan respons.[28][29]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "WHO: Pneumonia of unknown cause – China". WHO. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ a b Kessler, Glenn (April 17, 2020). "Trump's false claim that the WHO said the coronavirus was 'not communicable'". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-17. Diakses tanggal April 17, 2020.
- ^ a b c d Beaumont, Peter; Borger, Julian (9 April 2020). "WHO warned of transmission risk in Januari, despite Trump claims". The Guardian. Diakses tanggal 17 April 2020.
- ^ a b "Coronavirus confirmed as pandemic". BBC News. 11 March 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 March 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ editor, Laura Snapes Deputy music (6 April 2020). "Lady Gaga, Billie Eilish and Paul McCartney to play coronavirus benefit". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ Miller, Anna Medaris. "The World Health Organization is launching a multi-country 'solidarity trial' to fight the coronavirus, and the US and UK are not involved". Business Insider. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ Borger, Julian (18 April 2020). "Caught in a superpower struggle: the inside story of the WHO's response to coronavirus". The Guardian. Diakses tanggal 19 April 2020.
- ^ "Trump criticized WHO's handling of the crisis. The organization just spelled out the steps it took". CNN (dalam bahasa Inggris). 8 April 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ a b CNN, Amanda Watts and Veronica Stracqualursi. "WHO defends coronavirus response after Trump criticism". CNN. CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaGuardian-WHO
- ^ "WHO : Novel Coronavirus – China". WHO. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Maret 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ Pérez-Peña, Richard; Jr, Donald G. McNeil (16 April 2020). "W.H.O., Now Trump's Scapegoat, Warned About Coronavirus Early and Often". The New York Times. Diakses tanggal 19 April 2020.
- ^ "Thailand confirms first case of Wuhan virus outside China". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). 13 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Januari 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ "Wuhan virus has limited human-to-human transmission but could spread wider: WHO". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). 14 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Januari 2020. Diakses tanggal 14 April 2020.
- ^ @who (14 Januari 2020). "Preliminary investigations conducted by the Chinese authorities have found no clear evidence of human-to-human transmission of the novel #coronavirus (2019-nCoV) identified in #Wuhan, #China" (Tweet) – via Twitter.
- ^ "Mission summary: WHO Field Visit to Wuhan, China 20-21 Januari 2020". who.int (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Maret 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ "Statement on the meeting of the International Health Regulations (2005) Emergency Committee regarding the outbreak of novel coronavirus 2019 (n-CoV) on 23 Januari 2020". who.int (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Januari 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ "WHO says global risk of China virus is 'high'". Agence France Presse. 27 Januari 2020. Diakses tanggal 19 April 2020.
- ^ Kennedy, Merrit (30 Januari 2020). "WHO Declares Coronavirus Outbreak A Global Health Emergency". NPR. Diakses tanggal 19 April 2020.
- ^ "World experts and funders set priorities for COVID-19 research". who.int (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Maret 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ "Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)" (PDF). WHO. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 19 Maret 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ "WHO Timeline - COVID-19". who.int (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ "WHO, UN Foundation and partners launch first-of-its-kind COVID-19 Solidarity Response Fund". who.int (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ "UN health chief announces global 'solidarity trial' to jumpstart search for COVID-19 treatment". UN News (dalam bahasa Inggris). 18 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ "WHO Director-General's opening remarks at the media briefing on COVID-19 - 8 April 2020". who.int (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ Reuters, Source: (16 Maret 2020). "'Test, test, test': WHO calls for more coronavirus testing – video". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ "5 reasons the world needs WHO, to fight the COVID-19 pandemic". UN News (dalam bahasa Inggris). 9 April 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ "E-learning course on COVID-19: an example of educational preparedness and quick response". BMJ (dalam bahasa Inggris). 9 April 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 April 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ "OPINION: Now more than ever, the internet might as well be a human right". iol.co.za (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Maret 2020. Diakses tanggal 9 April 2020.