Pandemi Covid-19 di Suriname
Penyakit | COVID-19 |
---|---|
Galur virus | SARS-CoV-2 |
Lokasi | Suriname |
Kasus pertama | Paramaribo, Suriname |
Tanggal kemunculan | 13 Maret 2020 (4 tahun, 8 bulan, 2 minggu dan 4 hari) |
Asal | Wuhan, Hubei, Tiongkok |
Kasus terkonfirmasi | 10 |
Kasus sembuh | 8 |
Kematian | 1 |
Situs web resmi | |
covid-19 |
Pandemi COVID-19 di Suriname pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 13 Maret 2020.[1] Kasus pertama terjadi pada seorang wanita asal Belanda yang sedang berlibur ke Suriname.[2] Hal ini mengakibatkan ditutupnya perbatasan dan bandara pada tengah malam setelah pengumuman.[3]
Langkah-langkah pencegahan telah dilakukan sebelum terjadinya kasus pertama. Pada bulan Januari 2020, Menteri Kesehatan Umum Suriname, Cleopatra Jessurun, bertindak dalam membentuk sebuah tim respons kesehatan umum nasional, bekerjasama dengan Organisasi Kesehatan Pan-Amerika (PAHO).[4] Pada tanggal 2 Maret 2020, jalan perbatasan dengan negara Guyana yang disebut sebagai jalur backtrack ditutup,[5] diikuti dengan penutupan perbatasan dengan Guyana Prancis pada tanggal 5 Maret.[6]
Statistik
[sunting | sunting sumber]
Garis waktu
[sunting | sunting sumber]Maret
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 13 Maret 2020, Wakil Presiden Ashwin Adhin mengumumkan kasus COVID-19 yang pertama ditemukan. Pasien adalah seorang warga asal Belanda yang sedang berlibur di Suriname. Ia ditempatkan di rumah karantina dalam pengawasan polisi.[2]
Pada tengah malam tanggal 14 Maret, diumumkan bahwa seluruh perbatasan dan bandar udara di Suriname ditutup bagi semua orang.[7] Di tanggal yang sama, seluruh lembaga pendidikan seperti sekolah ditutup hingga tanggal 14 April.[8]
Pada tanggal 28 Maret, Presiden Desi Bouterse mengumumkan diberlakukannya karantina wilayah separuh serta pemberlakuan jam malam dari pukul 20:00 hingga 06:00[9]
April
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 3 April, terjadi kasus kematian pertama akibat COVID-19 di Suriname.[10] Pasien adalah suami dari pasien kasus pertama.
Pada tanggal 7 April, tim manajemen COVID-19 mengumumkan bahwa karantina rumah tidak boleh dilakukan pada kasus baru.[11]
Korban
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 3 April 2020, salah satu pasien yang terpapar meninggal dunia serta hingga 30 April 2020 masih merupakan korban jiwa satu-satunya.[10] Di luar negara Suriname, terdapat beberapa tokoh Suriname yang menjadi korban, di antaranya:
- 25 Maret: Jorge Sebá, konsul kehormatan Suriname di Brazil.[12]
- 3 April: Hans Prade, mantan Duta Besar Suriname untuk Belanda dan mantan ketua Badan Pemeriksa Keuangan Suriname.[13]
- 10 April: Bas Mulder, pastur asal Belanda yang telah lama aktif di Suriname dalam rentang 1959-2009.[14]
- 12 April: Kishen Bholasing, penyanyi dan pemain perkusi.[15]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Eerste coronageval in Suriname". dwtonline.com. 13 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-28. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ a b "Eerste geval van coronavirus in Suriname, reizigers niet meer toegelaten". waterkant.net. 13 Maret 2020. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ "Suriname sluit vanaf middernacht grenzen voor reizigers". Suriname Herald. 13 Maret 2020. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ "WHO waarschuwt voor corona-pandemie, ook Suriname bereidt zich voor". fathh.com. 25 Februari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-07. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ "Reizen tussen Guyana en Suriname via Backtrack week gesloten om Corona virus". fathh.com. 2 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-08. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ "Grens met Frans-Guyana gesloten". dwtonline.com. 5 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-14. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ Kuipers, Ank; Berwick, Angus (14 Maret 2020). "Suriname confirms first coronavirus case, authorities will close borders". Reuters. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ "Breaking: Alle scholen vanaf maandag gesloten wegens coronavirus". Suriname Herald. 14 Maret 2020. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ "Regering garandeert medische zorg, voeding en orde met partial lockdown". Suriname Herald. 28 Maret 2020. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ a b "Suriname noteert eerste COVID-19 dode". covid-19.sr. 3 April 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-14. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ geen repatriatie; opschudding over quarantaine-besluit "Salinan arsip" Periksa nilai
|url=
(bantuan). starnieuws.com. 7 April 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-11. Diakses tanggal 30 April 2020. - ^ Leeuwin, Wilfred (30 Maret 2020). "Honorair consul van Suriname Jorge Sebá in Rio overleden aan Covid- 19". dwtonline.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-31. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ Pinas, Jason (11 April 2020). "'Hij was één van de slimste mensen van Suriname'". dwtonline.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-18. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ "Pater Bas Mulder is niet meer". starnieuws.com. 11 April 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-16. Diakses tanggal 30 April 2020.
- ^ "Baithak gana-zanger Kishen Bholasing is niet meer". dwtonline.com. 12 April 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-15. Diakses tanggal 30 April 2020.