Lompat ke isi

Paus Kornelius

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Santo Paus

Kornelius
Uskup Roma
GerejaGereja Katolik
Awal masa kepausan
6 atau 13 Maret 251
Akhir masa kepausan
Juni 253
PendahuluFabianus
PenerusLusius I
Informasi pribadi
LahirRoma, Kekaisaran Romawi[1]
MeninggalJuni 253
Civitavecchia, Kekaisaran Romawi
Orang kudus
Hari heringatan16 September

Paus Kornelius adalah uskup Roma ke-21 dan pemimpin Gereja Katolik dari tahun 251 hingga kematiannya pada tahun 253. Ia menggantikan Paus Fabianus, yang wafat sebagai martir selama penganiayaan oleh Kaisar Decius. Kornelius dikenal atas kepemimpinannya yang tegas namun penuh belas kasih dalam menghadapi perpecahan di dalam Gereja yang disebabkan oleh skisma Novatianus. Masa kepausannya ditandai dengan tantangan-tantangan besar yang menguji kesetiaan umat Kristiani di tengah ancaman penganiayaan dan perpecahan internal.

Latar Belakang Kehidupan

[sunting | sunting sumber]

Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan Kornelius sebelum ia diangkat menjadi Paus. Ia diperkirakan lahir di Roma pada awal abad ke-3. Ia berasal dari keluarga Kristen yang taat dan sejak muda menunjukkan panggilan kuat untuk melayani Tuhan. Sebagai imam, Kornelius dikenal karena kerendahan hati dan kasihnya kepada umat Tuhan.

Ketika Paus Fabianus wafat pada tahun 250, Gereja Roma mengalami kekosongan kepemimpinan selama lebih dari satu tahun akibat tekanan dari penganiayaan Decius. Kornelius akhirnya terpilih sebagai Paus pada tahun 251 melalui pemilihan yang diadakan secara rahasia di tengah bahaya penganiayaan.

Skisma Novatianus

[sunting | sunting sumber]

Masa kepausan Kornelius diwarnai oleh skisma yang dipimpin oleh Novatianus, seorang imam Roma yang menolak kebijakan rekonsiliasi Kornelius terhadap orang-orang yang telah murtad (lapsi) selama penganiayaan Decius. Novatianus menuduh Kornelius terlalu lunak dan mengangkat dirinya sebagai Paus tandingan, sehingga menciptakan perpecahan di dalam Gereja.

Kornelius, dengan dukungan Santo Siprianus dari Kartago, menegaskan bahwa Gereja adalah tempat belas kasih dan pengampunan. Ia menetapkan bahwa para lapsi dapat diterima kembali ke dalam komunitas Gereja setelah menjalani penitensi yang tulus. Pendiriannya yang penuh belas kasih ini mencerminkan ajaran Kristus tentang pengampunan dan diterima oleh mayoritas umat Kristiani, meskipun skisma Novatianus terus berlangsung selama beberapa dekade.

Penganiayaan oleh Kaisar Gallus

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 253, Kaisar Gallus memulai kembali penganiayaan terhadap umat Kristiani. Kornelius ditangkap dan diasingkan ke Civitavecchia, Italia. Di tempat pengasingannya, ia terus memberikan penghiburan kepada umat Kristiani yang dianiaya, baik melalui surat-surat maupun melalui teladan hidupnya yang penuh iman.

Dalam penderitaannya, Kornelius tetap setia pada Tuhan dan Gereja. Ia wafat pada tahun 253, kemungkinan besar karena penderitaan yang dialaminya di pengasingan. Kornelius dihormati sebagai martir oleh Gereja karena kesetiaannya hingga akhir hidupnya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ The Editors of Encyclopædia Britannica. "Saint Cornelius". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 14 Agustus 2016. 
  1. Eusebius dari Kaisarea, Sejarah Gereja.
  2. Santo Siprianus, Surat-Surat kepada Kornelius.
  3. Ensiklopedia Katolik, "Pope Cornelius."
  4. Patrologia Latina, tulisan-tulisan terkait Kornelius.


Didahului oleh:
Fabianus
Paus
251 - 253
Diteruskan oleh:
Lucius I