Paus Stefanus III
Paus Stefanus III | |
---|---|
Awal masa kepausan | 1 Agustus 767 |
Akhir masa kepausan | 24 Januari 772 |
Pendahulu | Paulus I |
Penerus | Adrianus I |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | tidak diketahui |
Lahir | ±720 (?) Sisilia, Italia |
Meninggal | 24 Januari 772 tempat tidak diketahui |
Paus lainnya yang bernama Stefanus |
Paus Stefanus III, juga dikenal sebagai Stefanus III dari Roma, adalah Uskup Roma dan Paus Gereja Katolik yang memimpin dari tanggal 7 Agustus 768 hingga wafatnya pada 24 Januari 772. Ia menjadi penerus Paus Paulus I di masa yang penuh gejolak dan kontroversi di tengah dinamika politik Gereja dan Kekaisaran. Masa kepausannya diwarnai oleh konflik internal, reformasi gerejawi, dan hubungan diplomatik yang penting dengan Kekaisaran Karoling.
Latar Belakang
[sunting | sunting sumber]Stefanus III dilahirkan di Sisilia sekitar tahun 720 dari keluarga Kristen yang saleh. Sebelum terpilih sebagai paus, ia adalah seorang imam yang dikenal akan kebijaksanaan dan kesalehannya. Sebagai seorang rohaniwan, Stefanus III hidup dalam ketekunan doa dan dedikasi untuk melayani Gereja.
Setelah wafatnya Paus Paulus I pada tahun 767, Gereja menghadapi krisis kepemimpinan. Perpecahan internal di Roma menyebabkan terjadinya campur tangan kelompok-kelompok bangsawan lokal dan aristokrasi yang berusaha mengendalikan proses pemilihan paus. Dalam kekosongan takhta kepausan, seorang uskup bernama Konstantinus yang tidak layak ditahbiskan naik menjadi paus secara tidak sah. Konstantinus, yang didukung oleh fraksi bangsawan tertentu, memimpin Gereja secara kontroversial hingga akhirnya ia dilengserkan.
Pemilihan Paus Stefanus III
[sunting | sunting sumber]Pada bulan Juni 768, para uskup dan pemimpin Gereja berkumpul untuk memilih paus yang sah. Setelah banyak pertimbangan dan doa, Stefanus III terpilih dan ditahbiskan sebagai paus pada 7 Agustus 768. Pemilihannya menandai akhir dari periode kekacauan dan memberikan harapan baru bagi Gereja.
Kepemimpinan dan Tantangan
[sunting | sunting sumber]Pemulihan Kestabilan Gereja
[sunting | sunting sumber]Salah satu tugas utama Paus Stefanus III adalah memulihkan kestabilan Gereja setelah masa intervensi politik dan skisma. Ia mengadakan sinode di Lateran untuk mengecam penobatan Konstantinus sebagai paus dan membatalkan semua tindakan yang dilakukan selama masa kepemimpinannya. Stefanus juga memperkuat peraturan kanon tentang pemilihan paus, menegaskan bahwa hanya rohaniwan yang memenuhi syarat yang dapat dipilih.
Hubungan dengan Kekaisaran Karoling
[sunting | sunting sumber]Dalam kepemimpinannya, Stefanus III membangun hubungan yang erat dengan Raja Pipin III dan kemudian dengan putranya, Charlemagne. Ia menyadari bahwa aliansi dengan Kekaisaran Karoling sangat penting untuk melindungi Gereja dari ancaman eksternal, terutama dari kaum Lombard yang terus memperluas wilayah mereka di Italia.
Reformasi Liturgi dan Monastik
[sunting | sunting sumber]Paus Stefanus III juga dikenal karena usahanya dalam memperbarui liturgi dan kehidupan monastik. Ia menyerukan kepada para imam dan biarawan untuk menjalani kehidupan yang lebih disiplin dan kudus, mengingatkan mereka akan tanggung jawab mereka untuk melayani umat Tuhan.
Akhir Kepemimpinan dan Warisan
[sunting | sunting sumber]Paus Stefanus III wafat pada 24 Januari 772 setelah memimpin Gereja selama hampir empat tahun. Meskipun masa kepausannya singkat, ia dikenang sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan gigih dalam menghadapi tantangan. Ia berjuang untuk memulihkan integritas Gereja, membangun hubungan yang strategis dengan kekuatan politik utama, dan menanamkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan umat Kristen.
Pengaruh Teologis
[sunting | sunting sumber]Stefanus III meninggalkan pengaruh yang mendalam dalam Gereja Katolik, khususnya dalam hal penegasan otoritas paus dan pentingnya sinode sebagai alat untuk menyelesaikan konflik. Melalui kebijakan dan reformasinya, ia membantu memperkokoh posisi Gereja di tengah dunia yang terus berubah.
Kanonisasi
[sunting | sunting sumber]Meskipun Stefanus III tidak secara resmi dikanonisasi sebagai santo, ia dihormati sebagai seorang pemimpin yang setia dalam membela iman dan Gereja.
Didahului oleh: Paulus I |
Paus 767 – 772 |
Diteruskan oleh: Adrianus I |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- "Liber Pontificalis" – Sejarah para paus.
- Duffy, Eamon. Saints and Sinners: A History of the Popes.
- Mann, Horace K. The Lives of the Popes in the Early Middle Ages.