Paus Simplisius
Paus Simplisius | |
---|---|
Awal masa kepausan | 468 |
Akhir masa kepausan | 10 Maret 483 |
Pendahulu | Hilarius |
Penerus | Felix III |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Simplisius |
Lahir | tidak diketahui Tivoli, Italia |
Meninggal | 10 Maret 483 tidak diketahui |
Paus Simplisius adalah Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik yang ke-47. Ia memimpin Gereja pada masa penuh tantangan, di mana Kekaisaran Romawi Barat menghadapi kehancuran yang semakin nyata. Dalam kepemimpinannya, Simplisius dikenal atas upayanya mempertahankan doktrin ortodoksi gereja serta mengelola hubungan yang rumit antara otoritas kekaisaran yang kian melemah dan otoritas gerejawi yang terus berkembang.
Kehidupan Awal
[sunting | sunting sumber]Simplisius lahir di Tivoli, sebuah kota kecil di Italia Tengah, pada abad ke-5, tepatnya sekitar tahun 430. Ia adalah putra dari seorang pria bernama Kastinus, yang dikenal sebagai seorang Kristen yang taat. Pendidikan agama dan pengajaran dalam iman Kristen diterima Simplisius sejak masa mudanya. Hal ini mempersiapkan dia untuk perjalanan panjang dalam pelayanan gereja.
Pemilihan sebagai Paus
[sunting | sunting sumber]Simplisius terpilih sebagai Paus pada 3 Maret 468, menggantikan Paus Hilarius. Masa kepausannya dimulai pada masa penuh gejolak, di mana Kekaisaran Romawi Barat mengalami tekanan dari luar oleh bangsa barbar dan dari dalam oleh konflik politik serta sosial. Sebagai pemimpin Gereja, Simplisius berkomitmen untuk menjaga kemurnian doktrin Kristen dan memberikan bimbingan kepada umat beriman dalam situasi yang sulit.
Masa Pontifikat
[sunting | sunting sumber]Tantangan Kekaisaran Romawi Barat
[sunting | sunting sumber]Selama pontifikatnya, Kekaisaran Romawi Barat berada di ambang keruntuhan. Pada tahun 476, Romulus Augustulus, kaisar terakhir Romawi Barat, digulingkan oleh Odoaker, seorang pemimpin barbar. Simplisius harus menavigasi hubungan kompleks dengan Odoaker, yang mendirikan pemerintahan baru di Italia. Sebagai pemimpin rohani, ia berusaha mempertahankan independensi gereja dari pengaruh politik, sembari bekerja untuk melindungi kepentingan umat Kristen di wilayah tersebut.
Pembelaan Terhadap Ortodoksi
[sunting | sunting sumber]Paus Simplisius dikenal sebagai pembela ortodoksi Kristen yang gigih, terutama terhadap ancaman ajaran sesat Monofisitisme. Dalam konsili dan surat-suratnya, ia dengan tegas menolak pandangan yang menyatakan bahwa Kristus hanya memiliki satu kodrat ilahi, dan bukannya dua kodrat—ilahi dan manusia—seperti yang diajarkan Gereja. Ia mendukung keputusan Konsili Kalsedon (451), yang menegaskan doktrin dua kodrat Kristus.
Hubungan dengan Gereja Timur
[sunting | sunting sumber]Salah satu tantangan besar dalam masa kepausan Simplisius adalah konflik dengan Gereja Timur, terutama Patriarkh Akasius dari Konstantinopel, yang mendukung ajaran Monofisitisme. Simplisius berusaha untuk menjaga persatuan Gereja, tetapi perpecahan antara Gereja Barat dan Timur semakin dalam selama pontifikatnya. Kendati demikian, ia terus menyerukan dialog dan rekonsiliasi, meski hasilnya terbatas.
Pembangunan dan Pelayanan Gereja
[sunting | sunting sumber]Simplisius juga dikenal atas upayanya membangun gereja-gereja baru dan memperbaiki gereja-gereja yang ada di Roma. Di tengah kehancuran politik dan sosial, ia berusaha menjadikan gereja sebagai tempat perlindungan spiritual dan fisik bagi umat Kristen yang menderita. Ia juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat miskin, yang semakin banyak akibat keruntuhan kekaisaran.
Akhir Hidup dan Warisan
[sunting | sunting sumber]Paus Simplisius wafat pada 10 Maret 483 setelah memimpin Gereja selama 15 tahun. Ia dimakamkan di Basilika Santo Petrus, Roma. Warisannya meliputi pembelaan tegas terhadap doktrin ortodoksi, upaya menjaga stabilitas gereja di tengah krisis kekaisaran, dan kontribusinya terhadap pelayanan pastoral di masa-masa sulit.
Kepemimpinan Paus Simplisius menjadi tonggak penting dalam sejarah Gereja Katolik. Di tengah keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat, ia meneguhkan peran gereja sebagai pemimpin spiritual dan moral bagi masyarakat yang tengah kehilangan arah. Simplisius dihormati sebagai seorang gembala yang setia, yang menjalankan tugasnya dengan kebijaksanaan dan ketekunan.
Didahului oleh: Hilarius |
Paus 468 – 483 |
Diteruskan oleh: Felix III |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- J. P. Kirsch, "Simplicius, Pope St." Catholic Encyclopedia. Vol. XIV. New York: Appleton. 1912. pp. 2–3.
- Thiel, p. 174 §1. Jaffḗ, Regesta pontificum Romanorum, p. 77. The date is calculated, from his date of death and the length of his reign, fifteen years and seven days.
- Thiel, p. 174 §2. Loomis, pp. 97-99; 106 note 2.
- Karl Joseph von Hefele (1895). W. R. Clark (ed.). A History of the Councils of the Church, from the Original Documents. Vol. IV. Edinburgh: T. & T. Clark. pp. 26–29. In a letter which Thiel (pp. 189-192) dated to October 477, Pope Simplicius wrote to the Patriarch Acacius about what he thought should be done about the heretic bishops.
- Thiel, pp. 213-214.