Paus Sirisius
Paus Sirisius adalah seorang Uskup Roma yang menjabat sebagai Paus dari tahun 384 hingga 399. Ia dikenang sebagai salah satu Paus awal yang memiliki pengaruh besar dalam pembentukan doktrin dan disiplin gereja Katolik. Sirisius adalah Paus pertama yang diketahui menulis dekret yang secara eksplisit menyatakan otoritas kepausan, menandai peran kepemimpinan Roma dalam Gereja universal.
Kehidupan Awal
[sunting | sunting sumber]Sirisius lahir di Roma pada tahun 334. Nama aslinya tidak tercatat dalam sejarah, tetapi ia dikenal sebagai seorang pria saleh yang berasal dari keluarga Kristen. Sedikit yang diketahui tentang masa mudanya, tetapi ia dianggap sebagai seorang yang tekun dalam iman dan disiplin. Sebelum menjadi Paus, Sirisius melayani sebagai diakon di bawah Paus Damasus I, di mana ia mendapatkan reputasi sebagai seorang yang cerdas dan berdedikasi.
Pemilihan sebagai Paus
[sunting | sunting sumber]Setelah wafatnya Paus Damasus I pada tahun 384, Sirisius terpilih sebagai penerusnya dalam suatu pemilihan yang damai. Ia dipilih oleh para klerus Roma dan umat beriman karena pengabdian dan keahliannya dalam memimpin. Sirisius menerima jabatan ini dengan kerendahan hati, mengakui bahwa tugasnya adalah menggembalakan umat Allah dan menjaga kemurnian iman.
Kepemimpinan dan Dekret
[sunting | sunting sumber]Sirisius terkenal sebagai Paus pertama yang mengeluarkan dekret kepausan yang bersifat doktrinal. Dekret tersebut ditujukan kepada para uskup di berbagai wilayah dan menegaskan otoritas Roma atas Gereja universal. Salah satu dekret paling terkenal adalah surat kepada Himerius, Uskup Tarragona di Hispania, yang dikenal sebagai Decretum Siricii. Dalam surat ini, Sirisius membahas isu-isu penting seperti:
- Pembaptisan Bayi – Sirisius menekankan pentingnya membaptis bayi sesegera mungkin untuk membersihkan dosa asal.
- Selibat Klerus – Ia menegaskan keharusan para imam dan diakon untuk menjalani kehidupan selibat demi kesucian pelayanan mereka.
- Pemberian Sakramen – Sirisius mengatur tata cara pemberian sakramen secara benar, menekankan pentingnya keimamatan yang sah.
Dekret ini menegaskan wewenang Roma sebagai pusat kepemimpinan Gereja, suatu prinsip yang akan terus berkembang dalam sejarah Kekristenan.
Perlawanan terhadap Arianisme dan Sektarianisme
[sunting | sunting sumber]Pada masa kepemimpinannya, Sirisius menghadapi tantangan dari ajaran-ajaran sesat, terutama Arianisme yang masih tersebar di beberapa wilayah. Ia bekerja sama dengan para uskup ortodoks untuk melawan pengaruh Arianisme, menekankan kepercayaan kepada Tritunggal Mahakudus sebagaimana diajarkan oleh para Bapa Gereja.
Ia juga berjuang melawan kelompok-kelompok sektarian seperti Novatianisme, yang menolak menerima kembali orang-orang yang telah meninggalkan iman selama masa penganiayaan. Sirisius dengan tegas menegaskan bahwa Gereja harus menjadi tempat pengampunan dan pemulihan.
Pembangunan Gereja dan Pelayanan Sosial
[sunting | sunting sumber]Sirisius dikenal sebagai seorang yang peduli terhadap kesejahteraan umat. Selama masa kepemimpinannya, ia mendorong pembangunan gereja-gereja baru di Roma dan wilayah lain. Ia juga memberikan perhatian besar terhadap pelayanan sosial, menyediakan bantuan bagi kaum miskin, yatim piatu, dan janda.
Salah satu gereja yang dibangun pada masanya adalah Basilika Santa Pudenziana, yang didedikasikan untuk martir Kristen awal.
Wafat dan Kanonisasi
[sunting | sunting sumber]Paus Sirisius wafat pada tanggal 26 November 399. Ia dimakamkan di Katakomba di Priscilla di Roma. Setelah kematiannya, Sirisius dihormati sebagai seorang santo karena kebijaksanaan dan kesalehannya dalam memimpin Gereja. Hari peringatannya dirayakan pada tanggal 26 November.
Didahului oleh: Damasus I |
Paus 384 - 399 |
Diteruskan oleh: Anastasius I |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Duffy, Eamon. Saints and Sinners: A History of the Popes. Yale University Press, 1997.
- Kelly, J.N.D. The Oxford Dictionary of Popes. Oxford University Press, 1986.
- Chapman, John. "Pope Siricius." The Catholic Encyclopedia. Vol. 14. New York: Robert Appleton Company, 1912.