Paus Viktor I
Santo Paus Viktor I | |
---|---|
Uskup Roma | |
Gereja | Gereja Katolik |
Awal masa kepausan | 189 |
Akhir masa kepausan | 199 |
Pendahulu | Eleuterus |
Penerus | Zefirinus |
Informasi pribadi | |
Lahir | Awal abad ke-2 AD Prokonsuler Afrika, Kekaisaran Romawi |
Meninggal | 199 AD Roma, Kekaisaran Romawi |
Orang kudus | |
Hari heringatan | 28 Juli atau 11 Januari |
Paus lainnya yang bernama Viktor |
Santo Paus Viktor I adalah Paus Gereja Katolik Roma yang menjabat dari sekitar tahun 189 hingga 199. Ia merupakan Paus ke-14 dalam sejarah Gereja, menggantikan Paus Eleuterus. Masa kepemimpinannya dikenal sebagai salah satu periode penting dalam perkembangan doktrin Gereja awal. Sebagai seorang gembala, ia memimpin Gereja Roma dengan tegas, menghadapi perpecahan liturgis dan melawan ajaran sesat yang merongrong kesatuan iman. Paus Viktor I juga tercatat sebagai Paus pertama yang dikenal berasal dari Afrika, yang kemungkinan besar berasal dari wilayah Roma Afrika (kini Tunisia atau Libya).
Kehidupan Awal
[sunting | sunting sumber]Sedikit yang diketahui tentang kehidupan Viktor sebelum menjadi Paus. Sumber-sumber kuno seperti Liber Pontificalis menyebut bahwa ia lahir di Afrika, meskipun tidak ada detail lebih lanjut mengenai keluarganya atau pendidikannya. Viktor besar pada masa Gereja mengalami tekanan dari Kekaisaran Romawi, yang mengharuskan para pemimpin gereja bersikap hati-hati dan bijak dalam menjalankan tugas pastoralnya.
Masa kepausan
[sunting | sunting sumber]Persatuan Liturgis dan Kontroversi Paskah
[sunting | sunting sumber]Salah satu keputusan monumental yang diambil oleh Paus Viktor I adalah menentukan tanggal Paskah. Pada masa itu, Gereja di Asia Kecil merayakan Paskah pada tanggal 14 bulan Nisan, mengikuti kalender Yahudi. Namun, Gereja Roma dan banyak wilayah lainnya merayakan Paskah pada Minggu pertama setelah bulan purnama musim semi.
Paus Viktor I, dalam usahanya untuk menjaga kesatuan, mendesak semua gereja untuk mengikuti praktik Gereja Roma. Keputusan ini menyebabkan ketegangan dengan para pemimpin Gereja di Asia Kecil, terutama Uskup Polikrates dari Efesus. Meskipun Viktor sempat mengancam untuk memutuskan hubungan dengan gereja-gereja yang tidak patuh, ia akhirnya menahan diri dari tindakan ekstrem tersebut. Keputusannya menunjukkan keseimbangan antara otoritas dan kerendahan hati seorang gembala.
Melawan Ajaran Sesat
[sunting | sunting sumber]Masa kepausan Viktor juga ditandai dengan perjuangan melawan berbagai ajaran sesat, termasuk Montanisme dan Gnostisisme. Montanisme, yang berasal dari Frigia, menyebarkan ajaran yang dianggap menyesatkan dengan mengklaim wahyu baru dari Roh Kudus. Viktor dengan tegas menolak ajaran ini dan memastikan doktrin Gereja tetap berdasarkan tradisi para rasul.
Penerjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Latin
[sunting | sunting sumber]Salah satu warisan besar Paus Viktor I adalah upayanya dalam mendukung penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Latin. Sebelum masa kepemimpinannya, sebagian besar teks suci tersedia dalam bahasa Yunani. Dengan banyaknya umat berbahasa Latin di Roma dan wilayah barat Kekaisaran Romawi, langkah ini membantu penyebaran Injil secara lebih luas dan efisien.
Akhir Hayat dan Kanonisasi
[sunting | sunting sumber]Paus Viktor I meninggal dunia sekitar tahun 199. Ia dimakamkan di dekat makam para martir di Roma. Gereja kemudian menghormatinya sebagai santo, dan hari peringatannya dirayakan setiap tanggal 28 Juli. Paus Viktor I dikenang sebagai pemimpin yang berani, bijak, dan berkomitmen menjaga kesatuan Gereja di tengah-tengah tantangan besar.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Liber Pontificalis, bab 13.
- Eusebius, Sejarah Gereja, Buku V, Bab 23.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
Didahului oleh: Eleuterus |
Paus 189 – 199 |
Diteruskan oleh: Zefirinus |