Kereta api Sancaka Utara
KA SANCAKA UTARA
Surabaya Pasarturi - Yogyakarta (PP)
| |
Informasi umum | |
---|---|
Jenis layanan | Kereta api antarkota |
Status | Tidak Beroperasi |
Daerah operasi | Daerah Operasi VIII Surabaya |
Mulai beroperasi |
|
Terakhir beroperasi | 1 Juni 2023 |
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia |
Jumlah penumpang harian | 13.680 penumpang per bulan.[butuh rujukan] |
Lintas pelayanan | |
Stasiun awal | Surabaya Pasarturi |
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah |
Stasiun akhir | Yogyakarta |
Jarak tempuh | 331 km |
Waktu tempuh rerata | Rata-rata sekitar 6 jam 10 menit |
Frekuensi perjalanan | Fakultatif (Beroperasi saat pada hari tertentu) |
Jenis rel | Rel berat |
Pelayanan penumpang | |
Kelas | Eksekutif dan Bisnis |
Pengaturan tempat duduk |
|
Fasilitas restorasi | Ada |
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks, tanpa tirai, lapisan laminasi isolator panas. |
Fasilitas hiburan | Ada Hanya pada layanan Kelas Eksekutif |
Fasilitas lain | Toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara. |
Teknis sarana dan prasarana | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Kecepatan operasional | 60 s.d. 100 km/jam |
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI |
Nomor pada jadwal | 163F-168F |
Kereta api Sancaka Utara merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan bisnis yang pernah dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani relasi Surabaya Pasarturi–Yogyakarta dan sebaliknya melalui lintas utara Jawa (via Bojonegoro–Gambringan–Solo Balapan).
Nama Sancaka sendiri diambil dari sosok ratu ular sanca yang pengayom dan dapat bertahan di segala keadaan, sedangkan Nama Utara diambil dari Jalur kereta api yang melewati ini yaitu Lamongan, Bojonegoro, Cepu dan sampai Gambringan.
Kereta api Sancaka Utara dengan rute awal Kutoarjo–Surabaya Pasarturi terakhir beroperasi secara reguler pada tanggal 31 Maret 2020, dan kemudian dihentikan operasinya sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan covid-19 di Indonesia.[1] Pada Gapeka 2021, layanan tersebut diubah menjadi Yogyakarta–Surabaya Pasarturi dengan status perjalanan fakultatif.[2] Layanan tersebut resmi dihapus tanggal 1 Juni 2023, saat diberlakukan GAPEKA 2023, alasan dihapusnya layanan kereta api Sancaka Utara karena seiring tidak pernah jalan sejak COVID-19 sampai redah COVID-19 sekitar tahun 2022, ataupun okupansi penumpang dibawah 20% sejak COVID-19 ini.[3]
Pengoperasian
[sunting | sunting sumber]Kereta api Sancaka Utara pertama kali beroperasi pada 1 Desember 2019, menempuh jarak sejauh 395 km dalam waktu kurang lebih 7 jam 7 menit. Kereta api ini dioperasikan sebagai pembantu layanan kereta api Sancaka—layanan kereta api penumpang yang beroperasi melalui lintas selatan—relasi Surabaya–Yogyakarta. Selain itu, kereta ini beroperasi untuk melayani penumpang di lintas Surabaya, Bojonegoro, hingga Gambringan yang melakukan perjalanan dari dan menuju Yogyakarta maupun Surabaya karena belum ada satu pun kereta api penumpang yang melayani lintas tersebut.[4][5]
Kereta api Sancaka Utara beroperasi dengan memanfaatkan jalur kereta api lintas Gambringan–Gundih yang sebelumnya hanya digunakan sebagai jalur darurat ketika terjadi rintangan jalan di jalur Gambringan–Brumbung maupun Gundih–Brumbung. Terakhir, jalur tersebut dipakai untuk melayani kereta barang pengangkut migas dari Stasiun Rewulu menuju Stasiun Cepu pada 2005.[6]
Pada Gapeka 2021, kereta api Sancaka Utara di perpendek relasinya dari Surabaya Pasarturi sampai Yogyakarta saja dan bersifat Fakultatif (Berjalan sewaktu-waktu) dengan waktu tempuh perjalanan yang jauh lebih singkat.
Tarif
[sunting | sunting sumber]Tarif kereta api ini berkisar antara Rp150.000,00–Rp210.000,00 untuk kelas bisnis dan Rp230.000–Rp300.000,00 untuk kelas eksekutif tergantung pada jarak tempuh dan subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan di stasiun yang berada dalam lintas berikut.
- Surabaya–Cepu maupun sebaliknya: Rp105.000,00 (bisnis) dan Rp130.000,00 (eksekutif)
- Cepu–Yogyakarta maupun sebaliknya: Rp120.000,00 (bisnis) dan Rp170.000,00 (eksekutif)
- Solo–Gambringan maupun sebaliknya: Rp85.000,00 (bisnis) dan Rp105.000,00 (eksekutif)
- Solo–Yogyakarta maupun sebaliknya: Rp45.000,00 (bisnis) dan Rp55.000,00 (eksekutif)
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Kereta api Sancaka – layanan kereta api penumpang kelas campuran (eksekutif–ekonomi premium) relasi Yogyakarta–Surabaya Gubeng di lintas selatan Pulau Jawa.
- Kereta api Gumarang – layanan kereta api serupa dengan relasi Pasar Senen–Surabaya Pasarturi di lintas utara Pulau Jawa.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Harto, A. (2020-03-28). "Antisipasi Penularan Virus Korona, Kereta Api Kurangi Kapasitas". Kompas.id. Diakses tanggal 2023-10-28.
- ^ blokBojonegoro.com. "KA Rute Bojonegoro-Yogyakarta Dirindukan Penumpang". blokbojonegoro.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-28.
- ^ Kamila, A. (2023-10-28). "Dihentikan Karena Pandemi Covid-19, Kereta Sancaka Bojonegoro–Jogja Berpotensi Kembali Jalan". Jawa Pos. Diakses tanggal 2023-07-04.
- ^ "Awal Desember, PT KAI Luncurkan Dua Kereta Api Baru Jalur Utara". Tempo. 2019-11-24. Diakses tanggal 2019-11-27.
- ^ "Baru Diluncurkan, Tiket Kereta Sancaka Utara via Bojonegoro Laris". Tempo. 2019-11-14. Diakses tanggal 2019-11-27.
- ^ "14 Tahun Tak Dipakai, Jalur KA Gambringan-Gundih Kembali Difungsikan". radarkudus.jawapos.com. 2019-10-31. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-13. Diakses tanggal 2019-11-27.