Lompat ke isi

Kereta api Lodaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Lodaya

Papan kereta api Lodaya sebelum menggunakan rangkaian generasi terbaru dan masih digunakan untuk petunjuk KA di setiap peron stasiun saja.
Kereta api Lodaya dengan rangkaian generasi baru 2024

Kereta api Lodaya
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VI Yogyakarta
PendahuluFajar Pajajaran
Senja Mataram
Mulai beroperasi12 Mei 2000; 24 tahun lalu (2000-05-12)[1]
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalSolo Balapan
Jumlah pemberhentianLihat di bawah.
Stasiun akhirBandung
Jarak tempuh447 km
Waktu tempuh rerata7 jam 59 menit[2]
Frekuensi perjalananDua kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan ekonomi
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 72 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional70–120 km/h (19–33 m/s)
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal91–94[3]

Kereta api Lodaya merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani relasi Solo BalapanBandung melalui lintas selatan Pulau Jawa. Kereta api ini menawarkan perjalanan sebanyak dua kali (pagi dan malam) perjalanan pulang-pergi.

Asal-usul nama

[sunting | sunting sumber]
Logo/tanda kata kereta api Lodaya sejak 2000 hingga 2006.

Nama "Lodaya" berasal dari seekor macan putih (atau disebut Harimau Lodaya, maung dalam bahasa Sunda) jelmaan Prabu Siliwangi—salah satu raja yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh—ketika berhadapan dengan putranya, Raden Kian Santang. Saat ini kata lodaya digunakan dalam bahasa Sunda modern untuk menyebut harimau, dan kata maung digunakan untuk menyebut "macan" (hewan dalam genus Panthera, kecuali singa) secara umum.

Sejarah dan pengoperasian

[sunting | sunting sumber]
Kereta api Lodaya saat akan melintas langsung Stasiun Lempuyangan, 2014

Pada awalnya, terdapat layanan kereta api bernama Fajar Pajajaran dan Senja Mataram yang mulai beroperasi pada 11 Maret 1992 melayani lintas BandungYogyakarta. Kereta api Fajar Pajajaran dari Bandung memiliki waktu keberangkatan pagi, sementara kereta api Senja Mataram dari Yogyakarta memiliki waktu keberangkatan malam. Pada 1 September 1992, lintas pelayanan tersebut diperpanjang hingga Solo Balapan.

Kereta api Lodaya dalam persiapan pemberangkatan dari kota Solo ke kota Bandung.

Pada 12 Mei 2000, PT KA melakukan perombakan pada layanan kereta api sehingga kereta api Fajar Padjajaran dan Senja Mataram digantikan oleh Lodaya.[1] Corak rangkaian kereta api Lodaya dibuat berbeda dengan kereta api lain-corak berwarna biru-putih dengan warna biru di ujung kanan dan kiri kereta serta putih di tengah, serta terdapat tulisan "Lodaya". Meski begitu, rangkaian kereta api saat itu sering bertukar. Pada 2003, PT KAI meluncurkan kereta api Lodaya II.[4]

Kereta api Lodaya kemudian beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA mulai 2018 dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi premium. Terakhir, sejak 2024, kereta api Lodaya menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA generasi terbaru; dimulai dengan jadwal relasi Solo Balapan–Bandung pada malam hari dan relasi sebaliknya pada pagi hari mulai 1 Mei 2024, lalu menyusul jadwal relasi Solo Balapan–Bandung pada pagi hari dan relasi sebaliknya pada malam hari mulai 1 September 2024. Kereta api ini menjadi kereta api penumpang lintas selatan Pulau Jawa pertama sekaligus menjadi kereta api kelas campuran pertama yang menggunakan rangkaian generasi baru.[5] Rangkaian kereta api ini terdiri dari empat kereta eksekutif, empat kereta ekonomi, satu kereta makan, dan satu kereta pembangkit.

Stasiun pemberhentian

[sunting | sunting sumber]
Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[6] Keterangan Status
Jawa Barat Kota Bandung Bandung B C 2D 3D 4D
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Bandung Raya, Garut, dan layanan bus Teman Bus (Trans Metro Pasundan)
Kiaracondong B C

Terintegrasi dengan Commuter Line Bandung Raya dan Garut

Garut Cibatu C

Terintegrasi dengan Commuter Line Garut. Hanya jadwal pagi arah Bandung dan jadwal malam arah Surakarta

Cipeundeuy Stasiun untuk pemeriksaan sarana kereta.
Kota Tasikmalaya Tasikmalaya
Ciamis Ciamis
Kota Banjar Banjar
Daerah Istimewa Yogyakarta Kulon Progo Wates P YA
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres dan Lin Yogyakarta International Airport.
Kota Yogyakarta Yogyakarta Y P YA
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres, Yogyakarta, Lin YIA, layanan Trans Jogja Istimewa dan Teman Bus Yogyakarta
Jawa Tengah Cilacap Sidareja
Maos
Kroya
Kebumen Gombong
Kebumen
Purworejo Kutoarjo P
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres
Klaten Klaten Y AS
Terintegrasi dengan kereta api Bandara Internasional Adi Soemarmo dan Commuter Line Yogyakarta
Kota Surakarta Solo Balapan Y AS
Stasiun ujung, terintegrasi dengan kereta api Bandara Internasional Adi Soemarmo, Commuter Line Yogyakarta, layanan bus Batik Solo Trans dan Trans Jateng di Terminal Tirtonadi

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah

Pada 10 Oktober 2013, kereta api Lodaya menabrak batu yang diganjal di tengah rel pada km 440+0/1 di Karanganyar, Kebumen yang mengakibatkan kereta api ini harus berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Gombong.[7]

Pada 5 Oktober 2015 pukul 01.45, kereta api Lodaya anjlok di km 244+5/6, tepatnya di wilayah Kampung Terung, Mekarsari, Kadipaten, Tasikmalaya yang mengakibatkan kereta api Pasundan dan kereta api Turangga jurusan mengalami keterlambatan pemberangkatan dari jadwal biasa.[8]

Pada 29 Mei 2019 pukul 16.30, kereta api Lodaya Lebaran (KA 7019) anjlok di km 193-192 petak Lebakjero-Nagreg karena badan rel kereta turun.[9]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "12 Mei, KA Senja Mataram dihapus & diganti Lodaya". Solopos. 3 Mei 2000. 
  2. ^ Tri Nurcahyo, Agung. "Berubah Lebih Singkat, Ini Jadwal Kereta Api Daop 2 Bandung Saat Gapeka 2023 Berlaku Per 1 Juni". PRFM. Bandung: Pikiran Rakyat Group. Diakses tanggal 2023-05-11. 
  3. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  4. ^ "PT KAI Pangkas Sejumlah Perjalanan KA Ekonomi". Tempo.co. 2003-09-05. Diakses tanggal 2020-01-06. 
  5. ^ "KA Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024" (Siaran pers). Yogyakarta: PT Kereta Api Indonesia. 26 April 2024. 
  6. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 333. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  7. ^ Nugroho, Rento Ari (10 Oktober 2013). Prasetyo, Budi, ed. "KA Lodaya Tabrak Batu di Kebumen". Tribunnews.com. Diakses tanggal 29 Desember 2019. 
  8. ^ Rezkisari, Indira (5 Oktober 2015). "KA Lodaya Anjlok di Tasikmalaya". Republika. Diakses tanggal 29 Desember 2019. 
  9. ^ Putra, Wisma (29 Mei 2019). "Kereta Api Lodaya Tambahan Anjlok di Nagreg". detikcom. Diakses tanggal 29 Desember 2019. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia