Lompat ke isi

Kereta api Sembrani

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kereta api Mutiara Utara)
Kereta api Sembrani
Kereta api Sembrani melaju mengarah Jakarta dengan rangkaian stainless steel lungsuran dari Kereta api Argo Bromo Anggrek

Kereta api Sembrani
Kereta api Sembrani
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VIII Surabaya
PendahuluMutiara Utara
Mulai beroperasi1 Oktober 1995
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalSurabaya Pasarturi
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh720 km
Waktu tempuh rerata8 jam 38 menit[1]
Frekuensi perjalananDua kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Luxury
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2–2 (eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 26 tempat duduk disusun 1–2 (luxury)
    kursi dapat diputar dan dapat direbahkan hingga 140°
Pengaturan tempat tidurAda
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda (kelas luxury)
Fasilitas bagasiAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, sambungan akordeon, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional105 - 120 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal
  • 61–64 (reguler)
  • 7007-7008 (tambahan; pagi hari dari SBI dan siang hari dari GMR)
  • 7009-7010 (tambahan; tengah malam dari GMR dan siang hari dari SBI)

Kereta api Sembrani merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan luxury yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani relasi Surabaya PasarturiGambir melalui lintas utara Jawa. Nama Sembrani berasal dari sosok kuda bersayap dimana hewan mitologi tersebut menjadi hewan tunggangan Batara Kresna yang saat ini bagian dari cerita rakyat Tanah Jawa.[2]

Awal Pengoperasian Kereta api Mutiara Utara (1968-1995)

[sunting | sunting sumber]

Kereta api Mutiara Utara merupakan layanan kereta api penumpang milik PNKA yang pernah melayani rute Surabaya–Jakarta via Semarang. Kereta api Mutiara Utara adalah hasil "rebranding" dari Limex Gaja Baru yang diluncurkan pada 28 September 1968. Kereta api Mutiara Utara sendiri diluncurkan pada 27 September 1971. Di antara Mutiara yang lain, bisa dikatakan jika Mutiara Utara yang paling tinggi kelasnya. Di awal era peluncurannya, menggunakan layanan KA Kelas 1 yang hanya membawa kereta kelas satu dan kereta makan. Awalnya, Mutiara Utara dihela BB200, namun kemudian diganti menjadi BB304 sekitar 1976. Saat dihela BB200, lokomotif diganti di Semarang. Lokomotif penggantinya pun BB200. Di Surabaya, BB200 yang menarik Mutiara Utara dirawat oleh Depo Sidotopo, bukan Depo Pasarturi.

Kereta api Mutiara Utara biasanya membawa 5-6 AW (kereta kelas 1) + 1 FW (kereta makan) dan DW (kereta bagasi). Sebelum era 1980an, suplai listrik untuk rangkaian diambil dari generator yang tersambung dengan bogie kereta. Saat kereta berhenti, listrik dipasok oleh baterai. Mutiara Utara termasuk dalam deretan KA dengan nomor tertinggi pada Gapeka, menandakan statusnya sebagai KA Unggulan. Pertengahan era 1980-an, Mutiara Utara berubah lagi stamformasinya menjadi KA Campuran Eksekutif-Bisnis.

Memasuki era 1990-an, ada dua jenis kelas eksekutif yang dibawa Mutiara Utara, yaitu Eksekutif A dan Eksekutif B. Dua jenis Eksekutif ini bertahan hingga sekitar 1993/1994. Mutiara Utara sempat dihilangkan sejenak saat Perumka meluncurkan Suryajaya pada 1994. Namun, Mutiara Utara dimunculkan kembali oleh Perumka. Tidak bertahan lama, layanan Mutiara Utara pun berakhir pada Oktober 1995 dan digantikan oleh Sembrani dengan kelas Eksekutif Satwa.

Awal Pengoperasian Kereta api Sembrani (1995–sekarang)

[sunting | sunting sumber]
Rangkaian kereta api Sembrani saat dilangsir di Stasiun Surabaya Pasarturi, 2020

Kereta api Sembrani dioperasikan pertama kali pada 1 Oktober 1995 sebagai pembaharuan dan pengembangan dari layanan kereta api Mutiara Utara yang telah beroperasi sebelumnya.[3] Saat itu, kereta api ini sempat dikenal buruk oleh masyarakat karena ketidaknyamanan kursi penumpang pada beberapa rangkaian kereta buatan 1950–1960-an. Untuk memperbaiki citra kereta api ini, satu rangkaian kereta api tersebut dilakukan penyehatan di Balai Yasa Manggarai yang mulai dioperasikan pada tahun 2010 dengan sebutan "Sembrani New Image".[4] Per tahun 2016, kereta api Sembrani beroperasi menggunakan rangkaian kereta eksekutif buatan PT INKA keluaran 2016.

Per pertengahan November 2019 sebelum dimulai dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka 2019), kereta api Sembrani (bersamaan dengan kereta api Gumarang) ini diambil alih kepemilikan operasional ke Daerah Operasi VIII Surabaya dari Daerah Operasi I Jakarta beserta rangkaian kereta pun dimutasi ke Depo Kereta Surabaya Pasarturi (SBI), yang disebabkan dua kereta baru yang akan datang di Gapeka 2019, yakni Dharmawangsa (PSE-SBI) dan Anjasmoro (PSE-JG) serta diperpanjangnya tiga layanan kereta api dari Daerah Operasi II Bandung yaitu Argo Wilis (GMR-BD-SGU), Mutiara Selatan (GMR-BD-ML) dan Malabar (ML-BD-PSE) per 1 Desember 2019. Sejak 1 Desember 2019, kereta api Sembrani menambahkan layanan kereta kelas Luxury sebanyak 26 tempat duduk yang sebelumnya dipakai oleh Taksaka.

Kereta api Sembrani mulai melayani penumpang di Stasiun Ngrombo per 20 Januari 2020.[5] Pada 28 September 2022, kecepatan KA Sembrani (kecuali Sembrani Tambahan) ditingkatkan menjadi 120 km/jam dari semula hanya 105—110 km/jam.[6] Kereta api Sembrani Tambahan menambah pemberhentian di Stasiun Cikarang Mulai 1 Februari 2022, kemudian pada masa angkutan Hari Raya Idulfitri 2023 juga menyusul ditingkatkan kecepatannya menjadi 120 km/jam.

Per 1 Juni 2023 bertepatan dengan pemberlakuan Gapeka 2023, Kereta api Sembrani akan menambahkan layanan perjalanan pagi dengan nomor KA 61-62 merupakan penerus dari KA Sembrani Tambahan yang berangkat dengan jadwal pagi dari Surabaya Pasarturi maupun Gambir. Kereta ini merupakan uji coba pelayanan kereta penumpang di pagi hari pada arus mudik dan balik Hari Raya Idulfitri 1444 H.[7] Sehubungan dengan perubahan rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek menjadi eksekutif generasi baru, mulai 29 Maret 2024, kereta api Sembrani akan menggunakan rangkaian kereta api lungsuran dari rangkaian baja nirkarat generasi pertama.[8]

Pada 14 April 2006 pukul 02.10, kereta api Sembrani tujuan Stasiun Surabaya Pasar Turi bertabrakan dengan kereta api Kertajaya dengan tujuan yang sama di Stasiun Gubug. Kejadian ini bermula saat kereta api Sembrani akan menyusul kereta api Kertajaya yang masuk di jalur 1 setelah kereta api Gumarang menyusul. Kereta api Kertajaya kemudian berjalan menuju jalur 2, sementara kereta api Kertajaya belum diizinkan untuk berjalan. Saat itu, kereta api Sembrani sedang melintas langsung di jalur 2 dalam kecepatan tinggi sehingga terjadi kecelakaan yang tidak dapat dihindarkan. Kejadian ini mengakibatkan 14 orang tewas.[9]

Stasiun pemberhentian

[sunting | sunting sumber]

Kereta api Sembrani melayani pemberhentian penumpang di stasiun-stasiun berikut.

Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[10] Keterangan Status
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Gambir
Stasiun ujung, terintegrasi dengan bus BRT Transjakarta
Jatinegara
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan bus BRT Transjakarta
Jawa Barat Kota Bekasi Bekasi
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang
Kota Cirebon Cirebon Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa
Jawa Tengah Kota Tegal Tegal
Kota Pekalongan Pekalongan Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa
Kota Semarang Semarang Tawang  2   3A   3B   4   7 
Terintegrasi dengan Kedung Sepur, serta bus Trans Semarang dan Trans Jateng
Grobogan Ngrombo Terintegrasi dengan Kedung Sepur
Blora Cepu B
Terintegrasi dengan Commuter Line Blorasura dan Blora Jaya
Jawa Timur Bojonegoro Bojonegoro A B
Terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro dan Blorasura
Lamongan Lamongan
Kota Surabaya Surabaya Pasarturi A B SI FD07
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro, Blorasura, Sindro, dan angkutan pengumpan Wirawiri Suroboyo

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah
Berhenti hanya pada jadwal malam
Berhenti hanya mengarah ke Gambir (satu arah)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  2. ^ Suci Maharani, Anisa (29 Desember 2021). "Legenda Kuda Sembrani, Hewan Bersayap dari Makkah Tunggangan Raja Jawa". Okezone. Jakarta: Media Nusantara Citra. Diakses tanggal 13 Mei 2023. 
  3. ^ "KA Sembrani". Situs Resmi PT Kereta Api (Persero). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-15. Diakses tanggal 2020-02-08. 
  4. ^ Soebijoto, Hertanto (ed.). "Diluncurkan, KA Baru Sembrani". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-07-07. 
  5. ^ Widyawati, Ratna. "Jadwal Terbaru Stasiun Pemberhentian KA Joglosemarkerto hingga KA Sembrani di Grobogan". Tribun Jateng. Semarang: KG Media. Diakses tanggal 2020-01-19 – via Tribun Travel. 
  6. ^ Farozy, Ikko Haidar (2022-09-08). "Sambut Ulang Tahun KAI Ke-77, Semakin Banyak KA yang Semakin Cepat!". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 2022-09-09. 
  7. ^ "Gapeka 2023 Diberlakukan Mulai 1 Juni, Ini Perubahan Jadwal Perjalanan Kereta Api". Suara Surabaya. Surabaya. 19 Mei 2023. 
  8. ^ "KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation Mulai 29 Maret 2024" (Siaran pers). Surabaya: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 28 Maret 2024. 
  9. ^ Departemen Perhubungan Republik Indonesia (2006) "Tumburan KA 150 Kertajaya dan KA 40 Sembrani di KM 31+200 Emplasemen Gubug, Jawa Tengah, Daop IV Semarang"
  10. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 261. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]