Lompat ke isi

Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)/Arsip/Maret 2009

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas



Plesetan

 ∧∧
 (,,゚Д゚)
(404s)
Bahasa apakah plesetan itu? Bagaimana penggunaannya yang tepat di Wikipedia? Dilarang? Dicetak miring? atau dibiarkan?

09:18, 26 Februari 2009 (UTC)

ada padanan katanya tidak? --BlackKnight(kirim pesan) 18:20, 13 Maret 2009 (UTC)

Kalau dilihat dari susunan bunyinya seperti bahasa Jawa. Bisa juga bahasa Betawi. Meursault2004ngobrol 13:11, 27 Maret 2009 (UTC)

Lebih baik cara penulisannya dibiarkan saja. o,ya saya anggota baru. Salam kenalFriday13 (bicara) 12:11, 5 Mei 2009 (UTC)

Kediri atau Kadiri ?

Menurut kalian ejaan yang mana yang paling tepat (baku) ? --  MasrudinBicara 

Kalau sekarang ejaan resmi adalah Kediri. Namun dalam sejarah memang ejaan Kadiri digunakan juga atau tepatnya adalah Kad.iri. Jadi di bawah d ada titiknya. Meursault2004ngobrol 16:39, 8 Maret 2009 (UTC)

Sekolah negri !

Apa penulisan baku tentang nama sebuah sekolah ? Contoh SMA N 1 atau SMA NEGERI 1. Dan apa di wiki pedia sudah di sediakan artikel tentang sekolah-sekolah (Indonesia) ? --  MasrudinBicara 

"Sekolah Menengah Atas Negeri 1 <Nama tempat>" borgx(kirim pesan) 01:23, 11 Maret 2009 (UTC)
Tidak demikian dengan Daftar dari Kategori Sekolah Menengah Atas Negeri yang tersedia di id.wiki ini, jika berkenaaan Wikipedia. Mikhailov Kusserow (bicara) 02:55, 12 Maret 2009 (UTC)

Huruf kapital

Apa kah alamat suatu artikel Wikipedia membedakan antara huruf kapital dan huruf kecil. --  MasrudinBicara 

Ya. (Dicoba sendiri dong). Kembangraps (bicara) 13:59, 11 Maret 2009 (UTC)
Masala mencobanya uda tapi kadang-kadang bisa tapi kadang-kadang juga tidak bisa ! Maka itu saya meminta kepastian. --  MasrudinBicara 

Yang tidak membedakan antara huruf kapital dan huruf kecil (lowercase) itu setahu saya hanya pada huruf pertama judul artikel saja. Kalau kita entri dengan huruf kecil, akan otomatis diubah menjadi huruf kapital. Tetapi untuk huruf yang bukan huruf pertama berlaku pembedaan antara huruf kapital dan huruf kecil.Pras (bicara) 00:50, 12 Maret 2009 (UTC)

Bisa juga kok huruf pertamanya kecil, seperti artikel en:eBay ini. BlackKnight(kirim pesan) 18:16, 13 Maret 2009 (UTC)
Itu "diakalin". Bawaan Wikipedia semua dimulai huruf besar. borgx(kirim pesan) 10:00, 14 Maret 2009 (UTC)

ya tapi bisa kan? hehehe --BlackKnight(kirim pesan)

Itu hanya membedakan secara tampilan saja, tapi eBay dan EBay akan mengarah ke artikel yang sama (ini yang dimaksud dengan "tidak bisa membedakan huruf kapital dan huruf kecil" dari komentar Pras di atas) borgx(kirim pesan) 05:28, 19 April 2009 (UTC)

Shalat dan Musala

Saya membuka-buka Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang saya temukan kata (Indonesia) Arti kata salat dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. dan (Indonesia) Arti kata Musala dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia., tidak ada kata (Indonesia) Arti kata sholat dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. atau (Indonesia) Arti kata shalat dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.. Tetapi ketika saya mencari di Wikipedia yang ada justru kata shalat. Yang benar yang mana? Atau memang pernah ada konsensus di Wikipedia tentang kata ini. Demikian juga dengan kata Musala, dalam KBBI tertulis seperti itu, tetapi di Wikipedia yang ada adalah kata Musallah dan Mushola. Mohon pencerahannya! mumun (bicara) 16:05, 12 Maret 2009 (UTC)

Wah... Udah gak pada doyan kopi. Kepaksa ngopi sendiri, nih.... mumun (bicara) 16:56, 13 Maret 2009 (UTC)

Betul Bu/Pak mumun (laki kok namanya mumun sih :] ), memang yg baku adalah salat dan musala (di artikelnya pun tercantum). Dulu sudah pernah dipermasalahkan. Coba dibaca halaman pembicaraannya. Kembangraps (bicara) 17:01, 13 Maret 2009 (UTC)

Tapi yang bikin bingung, setiap kali membuat pranala dengan kata salat jadinya merah, tuh! Trus gimana? mumun (bicara) 17:46, 13 Maret 2009 (UTC)

Masak sih? Kembangraps (bicara) 17:56, 13 Maret 2009 (UTC)

Memperhatikan atau Memerhatikan

Mana yang benar dan baku?--Dian Pradana (bicara) 09:17, 18 Maret 2009 (UTC)

Kata dasarnya "hati". Awalan tidak lebur, sehingga yang pertama yang baku. Kembangraps (bicara) 09:22, 18 Maret 2009 (UTC)

Masa iya? Padahal harian Kompas pakai yang memerhatikan loh ... :> --Dian Pradana (bicara) 09:26, 18 Maret 2009 (UTC)

Tanya ke Kompas. Kembangraps (bicara) 09:40, 18 Maret 2009 (UTC)

hahaha, iya juga ya ... salam kenal Kembangraps .... Kamu tahu ngga kalau sebenarnya ada kata dasar perhati ... jadi sebenarnya yang benar ya memerhatikan ... Kata ini berasal dari kata dasar perhati, bukan hati. Menurutku sih ...--Dian Pradana (bicara) 09:45, 18 Maret 2009 (UTC)

Kalau menurut pedoman baru 'memerhatikan'. Tapi saya sendiri menganggapnya jelek. Meursault2004ngobrol 10:24, 18 Maret 2009 (UTC)
Ikutan... :
(Indonesia) Arti kata Perhatian dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.: "per·ha·ti, ber·per·ha·ti·an v mempunyai perhatian; menaruh minat;me·mer·ha·ti·kan v 1 melihat lama dan teliti; mengamati; menilik"
Jadi kalau bicara benar dan baku jelas memerhatikan. Kalau bicara tentang selera... Ya, terserah anda! (salam kenal) mumun (bicara) 12:37, 18 Maret 2009 (UTC)

Haha, iya yang baku memang seharusnya memerhatikan ... Tapi, anehnya ... di KBBI keluaran paling baru, yang baru saja keluar ini, kata memerhatikan dianggap tidak baku. Sebagai gantinya, kata memperhatikan yang dianggap baku:>--Dian Pradana (bicara) 01:15, 19 Maret 2009 (UTC)

Sepertinya memang ada di antara kita yang perlu kenal dengan "orang dalam" di Pusat Bahasa, supaya di antara kita tidak ada ribut2 yg tidak jelas. Salam kenal juga Mas Dian Pradana. Kembangraps (bicara) 07:42, 26 Maret 2009 (UTC)

Ini waktu itu sudah pernah dibahas, peluruhan "p" masih banyak yang tidak setuju. Ayu Utami pernah nulis artikel khusus untuk ini dan mendaftar alasan-alasan yang tidak bisa dijawab dengan alasan singkat kenapa "p" harus diluruhkan. Jadi masih kontroversial, diputuskannya hanya satu pihak oleh pusat bahasa tetapi pusat bahasa tidak bisa menjawab kesulitan-kesulitan saat "p" dipaksa meluruh. (seren males login)

Teman-teman, kalau mau, coba baca tulisan saya yang berjudul Prefiks Memper-: Bukan Kesalahkaprahan; Kitalah yang Salah Kaprah!. Semoga bisa membantu (atau malah memperuwet ...?):p
Barusan saya baca. Terima kasih atas pranalanya. Kalau saya tinggal melihat karya-karya kuna saja. Misalkan Sejarah Melayu dan hikayat2 menggunakan apa. Lantas apakah yang dipergunakan oleh Balai Pustaka pada awal abad ke-20? Media massa baru itu sering malas melihat-lihat buku-buku pedoman. Seperti Kompas yang menggunakan 'Republik Ceska' dan bukan 'Ceko' padahal sudah puluhan tahun kita menggunakan 'Cekoslowakia'. Baiklah sekian dulu saja. Meursault2004ngobrol 13:07, 27 Maret 2009 (UTC)
Akan tetapi, bukankah negara Cekoslowakia sudah tidak ada? Negara terbagi dua, dan nama yang dipakai sekarang adalah Czech atau Ceska dalam banyak bahasa. Sepertinya hanya Bahasa Indonesia saja yang masih menggunakan kata Ceko. Mikhailov Kusserow (bicara) 09:34, 27 April 2009 (UTC)

Trims utk tulisannya mas dian. Saya masih skeptis, terus terang, karena belum pernah sama sekali melihat/membaca kata "perhati" yang berdiri sendiri. Kata ini selalu muncul bersama dengan afiks dan banyak kata-kata berawalan per- yang memiliki bentuk sama. Kalau Meursault bilang, mengacu pada pustaka lama, adakah teks dari naskah lama (pra 1920) yang memakai "perhati" secara gamblang sehingga membedakannya dari bentuk berawalan per- ? Trims utk bisa memenuhi rasa ingin tahu saya. Kembangraps (bicara) 15:55, 27 Maret 2009 (UTC)

Ini contoh konsistensi yang menurut hemat saya didasarkan pada asas "pokoke". Bahasa tidak hanya punya konsistensi, tetapi juga perkecualian. Itulah yang membuat bahasa indah. Coba, kalau mau konsisten mestinya kan bakal ada kalimat seperti ini: "Saya memerhatikan bahwa ia sekarang memunyai sebuah mobil baru sejak ia rajin memelajari pendekatan-pendekatan baru dalam disiplinnya sehigga ia memeroleh hadiah dari atasannya." Kok Kompas tidak menggunakan kata-kata "memunyai", "memelajari" dan "memeroleh"?Stephensuleeman (bicara) 16:09, 27 Maret 2009 (UTC)

Coba lihat Malay Concordance Project. Di sana ada alat untuk mencari kata-kata yang terdapat di teks Melayu lama, lengkap dengan semua bentuk turunannya. Buat memperhatikan, bentuk ini empat kali dipakai di Hikayat Amir Hamzah, dieja sebagai memerhatikan, cuma dipakai sekali di Tuhfat al-Nafis, dan itu dieja sebagai memeratikan :) Saya belum melihat teks-teks yang lain (banyak soalnya).

Bentuk mempunyai di Hikayat Abdullah dipakai delapan kali. Gombang (bicara) 09:12, 28 Maret 2009 (UTC)

Kitab lama tidak boleh dirujuk kerana ejaan asalnya adalah dalam tulisan jawi, dan huruf roman yang digunakan hanyalah transilasi bentuk bunyi, berbeza menurut pengarang yang membunyikannya. Yosri (bicara) 02:18, 29 Maret 2009 (UTC)
Saya kira ini tergantung perkataannya. Kalau buat kata seperti karena dan kerana memang sebaiknya tidak merujuk pada teks Jawi, karena ejaan Jawinya sama saja. Tapi buat kasus yang dibicarakan ini saya kira ejaan Jawinya akan berbeda. Gombang (bicara) 05:34, 29 Maret 2009 (UTC)
Dalam sebuah publikasi Balai Pustaka tahun 1920-an Mengelilingi Doenia Dalam 80 Hari, ditulis juga memperhatikan. Meursault2004ngobrol 13:53, 31 Maret 2009 (UTC)

Teman-teman, terima kasih banyak atas tanggapan-tanggapannya ... -- Dianpra   Bicara  09:47, 7 April 2009 (UTC)

Mudah-mudahan berguna :-) Meursault2004ngobrol 11:18, 7 April 2009 (UTC)

Amien .... Ali Munir (bicara) 14:10, 13 April 2009 (UTC)

Penghargaan

Menilik kategori Penghargaan, sebagian Prize dan Award diterjemahkan menjadi Penghargaan, sementara sebagian lainnya tetap dalam bahasa Inggris. Bagaimana seharusnya, apakah nama penghargaan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau tidak?

 ∧∧
 (,,゚Д゚)
02:03, 19 Maret 2009 (UTC) HTTP·404

Nama pulau

Ada brapa sih nama pulau d Indonesia ini yang sama ? Tadi aq baru tulis pulau2 di Indonesia dan banyak yang sama kirain salah tulis padah emank sama cotoh Pulau Babi yang ada d Provinsi Aceh dan NTT. Gimana caranya mengsambiguasikan nama artikel ? *  MasrudinBicara 

Menurut saya pakai format Pulau Babi, Aceh dan Pulau Babi, Nusa Tenggara Timur

 ∧∧
 (,,゚Д゚)
01:44, 20 Maret 2009 (UTC) HTTP·404

terjemahan dan gaya tulis yang sesuai menurut penutur ibu bahasa Indonesia

Halo semua,

saya sedang mempersiapkan sebuah halaman di Wiktionary Perancis agar penatur2 ibu bahasa Indonesia boleh bertanya, terutama mengenai kata2 bahasa perancis diterjemahkan ke bahasa indonesia dan sebaliknya, topik terkait...Sayangnya bahasa indonesia saya masih butuh disempurnakan, apakah ada pengguna2 di sini yang rela untuk lihat halaman itu dan memperbaikinya, terima kasih atas perhatian anda semua Serpicozaure (bicara) 15:28, 27 Maret 2009 (UTC)

Sebagai permulaan kata Perancis locuteur adalah "penutur" dalam bahasa Indonesia :-) Bahasa Indonesia anda sudah cukup baik. Tetapi kalau saya boleh memberi komentar agaknya ada pengaruh slang ya. Meursault2004ngobrol 15:44, 27 Maret 2009 (UTC)

akhirnya halaman dipindahkan ke sana, dan masih butuh tanggapan masing-masing Serpicozaure (bicara) 05:23, 30 Maret 2009 (UTC)

Saya sudah ubah bahasanya agar sedikit lebih formal. Salam, Naval Scene (bicara) 21:39, 31 Maret 2009 (UTC)